Julio Freitas Gomes De Jesus memulai kariernya sebagai perawat pada tahun 1988 di RS Debos Suai, Timor Timur (ketika masih bagian dari NKRI). Saat jajak pendapat pada tahun 1999, Perawat Julio memilih setia pada NKRI, sehingga pindah ke Timor Barat dan bekerja di RSUD So’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sejak berada di So’e, Perawat Julio tinggal di mes milik rumah sakit bersama istri dan keempat anak mereka. Sebagai tulang punggung ekonomi keluarga, Perawat Julio bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai perawat. Penghasilannya terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Tapi, semuanya berubah sejak Desember 2021 lalu. Saat itu hari Sabtu, 18 Desember 2021, Perawat Julio masih menjalani tugas sebagaimana biasanya di RSUD So’e. Setelah jam dinas, ia pulang ke rumah, mengganti pakaian sebentar, lalu keluar tanpa memberi tahu hendak ke mana kepada istri dan anak-anaknya.

Keluarganya baru kaget saat mendengar kabar kalau suami/ayah mereka mengalami kecelakaan. Saat itu Perawat Julio jalan kaki dan hendak menyeberang jalan yang memang agak ramai. Awalnya Perawat Julio diberi kesempatan oleh beberapa mobil dan sepedar motor, tapi setelah melewati kendaraan tersebut dan belum tiba di ujung jalan, ada mobil yang datang dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi. Perawat Julio tidak bisa menghidar lagi. Braakk! Setelah itu hanya terlihat darah dan erangan kesakitan.

Itulah sedikit gambaran kejadian yang diceritakan anak Perawat Julio, Juana Gomes, kepada Tim Infokom DPW PPNI NTT pada Minggu (06/11/2022) kemarin. Menurut Juana Gomes, setelah kecelakaan itu, Perawat Julio langsung dilarikan ke RSUD So’e. Karena kondisinya saat itu cukup parah, Perawat Julio segera dirujuk ke Kupang.

Singkat cerita, Perawat Julio akhirnya menjalani operasi kepala (trepanasi) karena mengalami perdarahan otak. Setelah operasi tersebut, lanjut Juana Gomes, tubuh sisi kanan bapaknya itu mengalami kelemahan. Selain itu, Perawat Julio juga tidak bisa duduk tegak. Ia hanya bisa duduk dengan posisi setengah duduk (semi fowler), itu pun tidak bisa dalam waktu yang lama.

“Bapak sekarang hanya bisa baring-baring di tempat tidur saja..,” kata Juana Gomes lirih, agak terbata-bata.

Selain itu, menurut Juana Gomes, Perawat Julio juga mengalami keretakan mangkok (istilah yang disebutkan anaknya) tulang belakang dan mangkok kaki kiri terlepas yang belum ditangani hingga saat ini. Katanya mereka pernah berkonsultasi di RS Siloam, tapi pihak RS menjelaskan kalau mereka kurang alat, sehingga Perawat Julio perlu dirujuk ke Bali atau Jawa.

Keluarga juga sempat bertanya, apakah kalau rujuk keluar NTT biayanya akan ditanggung BPJS? Saat itu pihak RS menjawab tidak tahu, karena mereka tidak ada kerja sama dengan RS tujuan. Akhirnya mereka pulang dan menunggu keajaiban di rumah.

“Kami tidak ada biaya untuk ke Bali atau Jawa, Pak. Belum lagi kalau biaya tindakannya tidak ditanggung BPJS,” keluh Juana Gomes, satu-satunya putri Perawat Julio.

Tidak lama setelah itu, keluarga Perawat Julio mendapat kabar kalau dari RSUD Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang bisa keluarkan rujukan ke RS Ortopedi yang ada di Solo, Jawa tengah dan seluruh biaya operasi akan ditanggung BPJS. Tapi, kabar baik itu lagi-lagi dihambat biaya yang dibutuhkan keluarga untuk transportasi dan akomodasi selama perjalanan ke sana.

Meski keadaannya makin sulit, mereka tetap optimis dengan kesembuhan suami/ayah yang menjadi penopang utama ekonomi keluarga. Karena itu, keluarga berjuang mencari pertolongan ke mana-mana. Termasuk memohon dukungan sejawat perawat di mana saja berada dengan melakukan pendekatan lewat organisasi profesi perawat, PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia).

Kondisi Perawat Julio Freitas Gomes De Jesus yang saat ini hanya terbaring lemah di tempat tidur

Upaya PPNI

Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT) sudah membahas masalah yang dialami Perawat Julio pada dua kesempatan. Pembahasan pertama dilakukan saat rapat pleno DPW PPNI NTT pada Selasa (25/10/2022) lalu. Saat itu forum bersepakat untuk memberi dukungan dana lewat jalur organisasi maupun secara pribadi oleh masing-masing pengurus/perawatan.

Pembahasan kedua dilakukan saat DPW PPNI NTT melakukan rapat bersama DPD PPNI se-Provinsi NTT pada Kamis (27/10/2022) lalu. Saat itu, perwakilan DPD PPNI se-NTT yang sempat hadir menyatakan kesediaan untuk membantu juga.

Berdasarkan hasil dua rapat tersebut, DPW PPNI NTT mengeluarkan surat resmi perihal pemberitahuan sumbangan dengan nomor: 299/DPW.PPNI/S.1/K.S/XI/2022 pada tanggal 4 November 2022. Surat yang ditujukan kepada Ketua DPD PPNI Kab/Kota se-NTT itu pada intinya memohon sumbangan dana kepada pengurus DPW, DPD, DPK, dan anggota (perawat) di mana saja berada. Sumbangan perawat bisa dikumpulkan lewat DPD PPNI masing-masing.

Kita Semua Bisa Berpartisipasi

Masalah Perawat Julio bisa sampai ke PPNI, awalnya melalui DPD PPNI Kabupaten TTS. Setelah itu, keluarga Perawat Julio juga melakukan komunikasi langsung ke DPW PPNI NTT melalui Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan, Dominggos Gonsalves, S.Kep.Ns. MSc. AIFM. Selanjutnya masalah itu dibahas dalam rapat pleno DPW PPNI NTT dengan keputusan yang telah dijelaskan di atas.

“Iya, sebenarnya Pak Julio sudah kirim video minta tolong sejak lama,” jelas Wakil Ketua Bidang Kesejahteran DPW PPNI NTT yang biasa disapa Pak Domi itu.

Pak Domi mengaku sudah mengenal Perawat Julio sejak lama. Menurutnya, Perawat Julio merupakan sosok perawat yang periang dan suka menolong. “Dia juga sangat terampil, hanya sayang sekarang tidak bisa bekerja lagi karena sakit,” tambah Pak Domi.

Pak Domi menunjukkan video berdurasi 58 detik itu kepada Tim Infokom DPW PPNI NTT. Video itu berisi visual seorang bapak berusia 54 tahun yang terbaring lemah di tempat tidur. Perawat Julio tampak berusaha keras untuk berbicara, tapi terdengar kurang jelas, mungkin efek dari cedera otak yang dialaminya.

Selamat malam, teman-teman perawat di mana berada. Saya ini musibah kecelakaan sampai hari ini; dari bulan desember sampai hari ini. Saya mohon maaf ke teman-teman, bantulah saya, bulan Oktober ini mau operasi. Bantulah saya e…, teman-teman. Saya tidak ada biaya untuk operasi, saya minta bantuan dari teman-teman. Tolong bantulah saya untuk operasi bulan Oktober ini. Sudah sembilan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Karena mangkok di pinggang saya pecah. Mohon Bantulah saya teman-teman perawat semua. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati teman-teman perawat e….,” Ia berbicara di video itu terbata-bata dan kelopak mata tampak sembab.

Bila kita menyimak isi permohonan Perawat Julio di atas, rencana operasi harusnya dilaksanakan bulan Oktober, dan saat ini sudah bulan November. Keterlambatan ini tentunya disebabkan karena dana yang dikumpulkan keluarga belum cukup.

Karena itu, selain menggalang dana melalui PPNI di berbagai level kepengurusan, DPW PPNI NTT juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang tergerak hatinya untuk meringankan penderitaan yang dialami Perawat Julio sekelurga. Penggalangan dana secara terbuka ini telah didiskusi dengan pihak keluarga Perawat Julio dan mereka telah mengizinkan penggunaan informasi maupun foto yang disertakan dalam tulisan ini.

Jika Anda tergerak untuk ikut membantu, siapa pun Anda dan dari mana pun Anda berasal, silakan mengirim bantuan dana lewat nomor rekening BNI: 2202201807 a.n PPNI Provinsi NTT. Setelah transfer, Anda dapat mengirimkan buktinya lewat nomor WA sekretariat DPW PPNI NTT: +62 813-5340-7403.

Dukungan dana untuk pengobatan Perawat Julio Freitas Gomes De Jesus bisa melalui rekening pada foto di atas

DPW PPNI NTT telah berkomitmen untuk membantu dan mengawal proses pengobatan Perawat Julio lebih lanjut. Bidang Kesejahteraan DPW PPNI NTT akan melaporkan secara periodik kepada publik mengenai jumlah dana yang telah terkumpul dan dana yang telah disalurkan kepada keluarga Perawat Julio, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik dan benar.

Jika Anda ingin bertanya lebih jauh mengenai masalah ini, silakan hubungi Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan DPW PPNI NTT (Pak Domi) lewat nomor: +62 821-3667-9345. Atau jika ingin berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga Perawat Julio, silakan hubungi Saudari Juana Gomes lewat nomor: +62 821-2348-4553.

Terima kasih banyak atas perhatian dan budi baik Bapak/Ibu, Suadari/i semuanya. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan Anda, sebagaimana doa yang diucapkan langsung Perawat Julio dalam video yang dikirim ke DPW PPNI NTT. Tuhan memberkati kita semua.

Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)

Artikulli paraprakTingkatkan Kepuasan Pasien, DPK PPNI RSUD SK Lerik Gelar Pelatihan Caring Berbasis Budaya Masyarakat NTT
Artikulli tjetërPPNI Bersama Organisasi Profesi Kesehatan se-NTT Bahas RUU Kesehatan Omnibus Law