Rapat Kerja Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (Rakerwil PPNI NTT) akan digelar di Ngada pada Jumat-Sabtu (24-25 Mei 2024) mendatang.
Kegiatan yang merupakan bagian dari amanat AD/ART organisasi profesi perawat (PPNI) ini menjadi tanggung jawab Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI NTT, khususnya pengurus Bidang Organisasi dan Kaderisasi.
Ketua panitia, Sabinus B. Kedang, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan Rakerwil PPNI NTT ini telah ditetapkan saat Musyawarah Wilayah (MUSWIL) VI PPNI NTT di Kupang pada 2022 lalu.
Menurutnya, salah satu hasil Muswil saat itu mengamanatkan PPNI perlu membahas dan menyepakati berbagai strategi dalam Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) yang diselenggarakan minimal setiap 2 tahun atau sekurang-kurangnya satu kali dalam masa jabatan.
“Jadi, kegiatan ini merupakan amanat organisasi yang harus dijalankan,” lanjut Sabinus B. Kedang saat memberi keterangan pada Kamis (23/05/2024).
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPW PPNI NTT itu menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi program kerja organisasi, sekaligus menyesuaikan dengan perubahan regulasi terbaru.
Berkenaan dengan kondisi tersebut, lanjut Sabinus B. Kedang, Panitia Rakerwil PPNI NTT mengusung tema kegiatan: “Eksitensi Perawat dalam Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.”
Menurutnya, tema tersebut dianggap tepat karena berkaitan dengan pengaturan tugas dan fungsi perawat, perlindungan perawat, dan berbagai persoalan yang dihadapi perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan.
Sabinus B. Kedang menambahkan, kegiatan itu akan dihadiri oleh peserta yang terdiri dari utusan dan peninjau. Menurutnya, utusan merupakan peserta yang berasal dari DPW PPNI NTT dan 22 Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Kota/Kabupaten se-Provinsi NTT; sedangkan peninjauan merupakan perwakilan dari DPP PPNI, Dewan Pertimbangan PPNI NTT, Badan Kelengkapan, dan unsur lainnya.
Targetkan Proker Inovatif – Transformatif
Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, menjelaskan banyaknya perubahan peran organisasi profesi PPNI yang terjadi pascapenetapan UU No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
Karena itu, menurutnya Rakerwil PPNI NTT kali ini tidak sekadar memenuhi amanat AD/ART organisasi untuk mengevaluasi program kerja, tapi juga bentuk respons terhadap perubahan regulasi yang terjadi saat ini.
“Saat ini kita menghadapi perubahan peran organisasi profesi PPNI, sehingga tentunya program kerja yang telah dirumuskan sebelumnya harus disesuaikan dengan perubahan saat ini, sehingga peran PPNI dalam mengkawal kepentingan anggota itu tetap ada.”
Aemilianus Mau berharap, Rakerwil PPNI NTT kali ini dapat menghasilkan rumusan program-program baru yang sesuai dengan kebutuhan anggota saat ini.
“Kita berharap kegiatan ini akan melahirkan program kerja baru yang inovatif dan transformatif untuk kemajuan organisasi PPNI di semua level kepengurusan; baik di tingkat DPW, DPD, maupun DPK (Dewan Pengurus Komisariat),” tandasnya.
Kegiatan Terpusat di Kemah Tabor
Pelaksanaan Rakerwil PPNI NTT akan berlangsung di Kemah Tabor, Mataloko, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT. Kegiatan dijalankan secara kolaboratif antara panitia tingkat DPW PPNI NTT (Steering Committee) dan panitia lokal (Organizating Committee) dari DPD PPNI Kabupaten Ngada.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Ngada, Siprianus Depa, menerangkan bahwa persiapan panitia lokal sudah hampir rampung.
“Hari ini kami melakukan gladi resik bersama para penari untuk prosesi penjemputan tamu/undangan,” jelasnya pada Kamis (23/04/2024) via sambungan telepon.
Pada kesempatan itu, Siprianus Depa juga berharap agar para peserta Rakerwil PPNI NTT bisa datang tepat waktu, sehingga acara yang sudah direncanakan bisa berjalan dengan baik. Ia juga berharap peserta bisa mengikuti tata tertib yang ada di lokasi kegiatan.
“Kemah Tabor, Mataloko adalah daerah religius, maka diharapkan kita menjaga ketertiban, perilaku, tutur kata, dan kesopanan berpakian,” tambahnya.
Siprianus Depa juga mengingatkan para peserta agar selalu menjaga stamina dan menyiapkan pakaian yang hangat karena cuaca di Ngada cukup dingin. “Jangan lupa berdoa agar tiba di Kemah Tabor dengan baik, kami menantikan peserta semuanya di sini,” tutupnya.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)