Ujian Kompetensi (Ukom) Retaker Ners Perawat Periode 3 yang berlangsung pada Sabtu-Minggu, 12-13 November 2022 di 8 lokasi berbeda di seluruh wilayah NTT berjalan sukses. Ukom ini bertujuan memberi kesempatan bagi lulusan perawat yang belum lulus ujian kompetensi pada kesempatan pertama (firs taker), agar bisa ujian dan diharapkan lulus.

Ketua Panitia Ukom Wilayah NTT, Kori Limbong, S.Kep.,Ns, M.Kep, menjelaskan bahwa, selama ini PPNI selalu berupaya memfasilitasi para lulusan perawat yang belum lulus ukom agar bisa segera lulus. Caranya dengan mengidentifikasi jumlah peserta di setiap daerah, membuka pendaftaran, menyelanggarakan bimbingan belajar daring, hingga sampai pada tahap ujian.

“Selama ini kita sudah banyak fasilitasi peserta, baik lulusan ners seperti yang sedang ujian saat ini, maupun lulusan perawat vokasi (D3) kali lalu,” kata Ketua Panitia Ukom Wilayah NTT yang biasa disapa Ibu Kori itu, di sela-sela melakukan pemantuan ujian di TUK UCB Kupang, pada Sabtu (12/22/22).

Ibu Kori yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPW PPNI NTT memastikan persiapan peserta ujian kali ini cukup baik. Ia menjelaskan kalau penanggung jawab utama pelakanaan ukom retaker bagi perawat adalah Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI.

Prosesnya diawali dengan pendafaran secara online, lalu diverifikasi oleh panitia (PPNI). Setelah terdaftar, lanjut Ibu Kori, peserta diberi kesempatan untuk belajar modul secara mandiri, sekaligus mengerjakan latihan soal-soal yang tersedia. Kalau perserta sudah tuntas mengikuti pembelajaran online, maka diperkenankan untuk mengikuti ukom retaker yang sesungguhnya.

“Sehari sebelum ujian, peserta sudah harus datang ke lokasi TUK masing-masing sesuai pendaftaran awal. Mereka di-briefing tentang cara mengerjakan ujian, sekaligus diingatkan untuk istirahat yang cukup dan selalu jaga kesehatan, sehingga bisa ikut ukom dengan baik,” tambah Ibu Kori.

Ibu Kori menambahkan, PPNI NTT merupakan tim pelaksana ukom untuk peserta yang berada di wilayah NTT. PPNI NTT berkomitmen membantu lulusan perawat yang belum lulus ukom. Karena itu, PPNI NTT memfasilitasi TUK di berbagai daerah, sehingga peserta bisa memilih lokasi yang terdekat dari tempat domisilinya.

Menurut Ibu Kori, hingga periode ke-3 ini sudah banyak lulusan perawat yang akhirnya berhasil lulus ukom. Peserta yang sudah lulus bisa mendapatkan sertifikat, dan selanjutnya bisa dipakai untuk mengurus STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIPP (Surat Izin Praktik Perawat) yang menjadi syarat utama bagi perawat untuk bisa bekerja saat ini.

“STR dan SIP itu semacam SIM bagi perawat untuk bekerja. Kalau tanpa itu, maka perawat dilarang melakukan perawatan langsung pada pasien,” tegas Ibu Kori.

Ibu Kori berharap semua peserta yang mengikuti Ukom Retaker Ners Periode 3 kali ini bisa lulus semua, karena ini merupakan kesempatan ukom terakhir bagi para retaker. Setelah ini belum ada kepastian apakah akan ada ukom khusus retaker lagi atau tidak.

“Semoga DPP PPNI bersama pemerintah bisa mengadakan ukom retaker lagi, karena masih ada peserta yang sudah mendaftar, tapi tidak sempat mengikuti ujian dengan berbagai alasan. Semoga ada solusi terbaik buat mereka nanti,” tutup Ibu Kori.

Ukom Retaker Ners Perawat Periode 3 di Kupang, Maumere, Atambua dan SumbaBerdasarkan pantauan Tim Infokom DPW PPNI NTT, pelaksanaan ukom retaker hari pertama, Sabtu (12/11/2022), berlangsung di 6 Tempat Ujian Kompetensi (TUK). Peserta yang berdomisili di Kota Kupang dan sekitarnya mengikuti ukom di TUK milik Poltekes Kemenkes Kupang dan Universitas Citra Bangsa (UCB).

TUK lainnya ada di Atambua (SMK Negeri 1 Atambua), Waingapu (SMK 2 Waingapu), Unipa Maumere, dan Larantuka (UPTD SPNF SKB Larantuka). Jumlah peserta yang terdaftar pada ukom hari pertama sebanyak 139 orang, tapi yang hadir hanya 137 orang. Selain itu, ada juga ujian susulan bagi peserta Ukom Retaker Vokasi Periode 3 sebanyak 2 orang.

Sedangkan pada hari kedua, Minggu (13/11/2022), Ukom Retaker Ners Perawat Periode 3 berlangsung di dua lokasi berbeda. Pertama, di Manggarai dengan TUK menggunakan fasilitas milik SMK Sadar Wisata, Ruteng. Jumlah peserta yang terdaftar ada 48 orang, namun hanya 44 orang yang hadir ditambah 1 orang peserta ukom susulan untuk jenjang vokasi. Kedua, di Alor yang menggunakan SMAS Kristen I Kalabahi sebagai TUK dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang.

Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)

Artikulli paraprakPPNI Bersama Organisasi Profesi Kesehatan se-NTT Bahas RUU Kesehatan Omnibus Law
Artikulli tjetërHIPGABI NTT Beri Pelatihan BTCLS di Prodi Ners UCB