Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT) memberikan Training of Trainer (ToT) kepada pengurus PPNI di zona Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Kabupaten Ende pada Sabtu (15/04/2023) yang berlangsung secara daring melalui Zoom.
Kegiatan ToT ini merupakan tindak lanjut ToT Terintegrasi PPNI yang diselenggarakan DPP PPNI pada September 2022 lalu. DPW PPNI NTT telah memprogramkan ToT bagi pengurus PPNI se-NTT yang terbagi dalam beberapa zona. Sebelumnya telah dilaksanakan ToT untuk pengurus PPNI di zona Belu dan Malaka pada 25 Maret 2023 lalu.
ToT pengurus PPNI di zona Flotim dan Ende diawali dengan seremonial pembukaan sesuai pedoman organisasi. Pada kesempatan itu, Sabinus B. Kedang, S.Kep.,Ns,M.Kep selaku ketua panitia menjelaskan bahwa, kegiatan ToT merupakan pelatihan untuk membentuk pelatih baru. Menurutnya, setiap pengurus PPNI harus memahami pedoman dan peraturan organisasi, sehingga bisa mengembangkan program secara teknis maupun nonteknis.
“Pengurus harus mampu bekerja secara profesional,” kata Sabinus B. Kedang yang merupakan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPW PPNI NTT.
Selain itu, panitia juga melaporkan bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus DPD dan DPK PPNI yang ada di Zona Flotim dan Ende yang pada saat itu terdata 130 orang di ruang Zoom. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyampaian materi oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua dan Anggota Divisi DPW PPNI NTT. Forum tersebut juga diisi dengan diskusi kasus, tanya-jawab, dan tes pemahaman sebelum dan setelah kegiatan.
Ketua DPW PPNI NTT: Kerja Kolektif Kolegial
“Kalau kita bekerja sesuai pedoman dan peraturan organisasi, maka capaian visi-misi akan baik,” kata Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns,M.Kep saat memberikan kata sambutan pada seremonial pembukaan ToT PPNI zona Flotim dan Ende.
Ketua DPW PPNI NTT periode 2022-2027 itu menjelaskan bahwa, saat ini PPNI telah memiliki pedoman dan peraturan organisasi yang cukup lengkap. Menurutnya, setiap pengurus dari level DPP (pusat), DPW (provinsi), DPD (kota/kabupaten), dan DPK (komisariat yang tersebar di berbagai tempak kerja perawat) harus mengetahui dan menerapkan peraturan tersebut.
“Informasi mengenai peraturan ini harus tersampaikan kepada semua pengurus, termasuk dengan anggota di komisariat masing-masing,” imbuh Aemilianus Mau.
Selain itu, Aemilianus Mau menjelaskan bahwa ToT itu juga dimaksudkan agar ketua dan pengurus bisa saling menghormati. Sebagai contoh, ketika pengurus diundang untuk menghadiri rapat, tapi masih ada yang tidak patuh.
Ketua DPW PPNI NTT dua periode itu juga menekankan tentang pentingnya kerja kolektif kolegial. Menurutnya, tidak semua hal bisa dilakukan oleh ketua. Karena itu ada pembagian bidang agar bisa bekerja sesuai kompetensi masing-masing. Selain itu, antarbidang juga bisa berkolaborasi.
“Ketua itu cukup mengontrol atau mengendalikan,” lanjut Aemilianus Mau.
Di akhir sambutannya, Aemilianus Mau mengajak semua pengurus PPNI agar bersatu dan berani mendorong salah satu pengurus untuk maju sebagai calon anggota DPR. Menurutnya selama ini PPNI sudah belajar, bahwa nasib perawat kurang diperhatikan bila memberi kepercayaan kepada orang lain.
“Semoga bersatu untuk bergerak sama. Semua pengurus harus kompak. Perlu ada yang duduk di legislatif. Kita sudah lama jadi penonton,” tandasnya.
Peserta Puas
Setelah seremonial pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi umum dari Ketua DPW PPNI NTT. Sesi pertama ini dipandu oleh moderator: Elias Sayang Hala yang merupakan Ketua DPD PPNI Flotim.
Selanjutnya masing-masing peserta masuk ke ruang khusus sesuai bidang atau posisi kepengurusan PPNI. Pada sesi ini pemateri dari DPW PPNI NTT melakukan tes pemahaman awal, menyampaikan materi, diskusi kasus, tanya-jawab, lalu diakiri tes pemahaman akhir.
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA itu berakhir pukul 16.00 WITA. Ketua DPD PPNI Flotim dan Ende mengucapkan terima kasih kepada DPW PPNI NTT yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. Menurut Elias Sayang Hala dan Simson yang mewakili kedua zona tersebut, peserta meras puas dengan materi ToT yang disampaikan masing-masin narasumber.
Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, dalam kata sambutan penutupnya mengingatkan tentang pentingnya komitmen setiap pengurus. Menurutnya pengurus PPNI itu tidak bisa hanya modal semangat saja, tapi harus punya komitmen yang tinggi.
“ToT ini kiranya menjadi pembelajaran bagi kita semua,” tutup Aemilianus Mau.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)