Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI) Puskesmas Lite menggelar rapat perdana tahun 2023 pada Sabtu (04/02/2023), bertempat di UPTD Puskesmas Lite, Kecamatan Adonara Tengah, Kab. Flores Timur, Provinsi NTT. Rapat perdana ini dihadiri oleh pengurus inti DPK bersama anggota komisariat.
Ketua DPK PPNI Puskesmas Lite, Simon Sara Hoko, dalam sapaan awalnya saat membuka rapat mengatakan bahwa, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Café Leamoni Larantuka antara pengurus DPD PPNI Kabupaten Flores Timur bersama para Ketua DPK PPNI se-Kabupaten Flores Timur.
“Agenda rapat ketika itu adalah evaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2022 dan rencana kerja program tahun 2023,” kata Simon. Karena itu, menurutnya pertemuan di tinngkat komisariat itu diharapkan bisa menghasilkan rencana kerja program DPK PPNI Puskesmas Lite tahun 2023.
“Kita akan diskusi dan bahas bersama rencana kerja program di setiap seksi,” tambah Simon.
Rapat perdana ini dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama penyampaian hasil rapat antara pengurus DPD PPNI bersama para ketua DPK PPNI se-Kabupaten Flores Timur beberapa waktu lalu di Larantuka oleh ketua DPK, dan sesi kedua dilanjutkan dengan diskusi dan pembahasan rencana kerja program DPK PPNI Puskesmas Lite tahun 2023.
Di sesi pertama, Simon menyampaikan hasil rapat dan rencana kerja program DPD PPNI mulai dari bidang organisasi dan kaderisasi, bidang hukum, bidang pelayanan, bidang informasi dan komunikasi, bidang pendidikan dan pelatihan, dan bidang sekretariat dan keuangan.
Di sesi kedua, sesi diskusi dan pembahasan rencana kerja, Flora Henderika selaku ketua seksi pendidikan dan pelatihan mengusulkan dua rencana kerjanya, yakni pelatihan perawatan luka dan sosialisasi program Perkesmas.
“Saya mengusulkan kita buat kegiatan pelatihan perawatan luka, mengingat saat ini sudah banyak pasien dengan luka DM di Puskesmas kita dan juga kita minta narasumber untuk memberikan sosialisasi program Perkesmas kepada kita,” usul Flora.
Sementara dari seksi pelayanan dan kesejahteraan, Ani Goran, mengusulkan agar diadakan arisan bulanan dengan nominal Rp. 105.000 tiap anggota tiap bulan, dengan rincian Rp. 100.000 untuk arisan dan Rp. 5.000 untuk iuran wajib.
“Arisan ini punya beberapa tujuan. Tujuan pertama adalah supaya ada alasan supaya tiap bulan kita bisa bertemu, dan untuk membantu teman-teman dalam membayar iuran tahunannya dan kebutuhan internal komisariat kita,” kata Ani.
Anselmus Seli Demon juga mengusulkan untuk seksi pelayanan dan kesejahteraan, katanya sisa saldo yang ada bisa dipikirkan untuk pengadaan kostum PPNI untuk semua anggota komisariat, sehingga bisa tampil beda di setiap kegiatan PPNI.
Di akhir pertemuan, Simon Sara Hoko kembali menegaskan bahwa jumlah tenaga di Puskesmas Lite saat ini sebanyak 94 orang, 32 orang di antaranya adalah perawat, atau sebanyak 34%. Angka ini menunjukan kepada kita bahwa masa depan Puskesmas Lite salah satunya berada pada pundak teman-teman perawat.
“Komisariat adalah selnya PPNI. Maju mundurnya organisasi PPNI sangat ditentukan oleh hidup matinya sebuah komisariat. Dan hidup matinya sebuah komisariat sangat tergantung pada aktif tidaknya seorang anggota,” tutup Simon mengakhiri rapat. *
Penulis: Simon Sara Hoko (DPD PPNI Flores Timur)