Sabtu (18/07/2020), DPW PPNI Provinsi NTT kembali “memanen” lulusan Ners baru dari Stikes Maranatha Kupang lewat proses pelantikan dan sumpah profesi yang berlangsung di Aula Hotel Romyta Kupang.

Kegiatan pelantikan dan sumpah profesi ini merupakan suatu kewajiban bagi lulusan perawat, baik itu pendidikan vokasi maupun lulusan ners, sebagai langkah awal masuk dalam organisasi profesi, sehingga bisa berkarya sebagai profesi perawat secara legal.

Institusi pendidikan bertugas menyiapkan lulusan yang kompeten. Selanjutnya lulusan itu harus bergabung dalam organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), karena hanya melalui wadah inilah, seorang perawat bisa terus mengembangkan diri sesuai tuntutan masyarakat dan regulasi yang terus mengalami perubahan.

Acara yang berlansung sejak pukul 08.00 WITA itu dihadiri oleh peserta pelantikan bersama orang tua dan keluarga yang berbahagia; civitas academica dan mitra kerja Stikes Maranatha Kupang; tamu undangan dari Pemerintah Provinsi NTT, Kota Kupang, Kab. Kupang; Ketua dan pengurus DPW PPNI Prov.NTT; Ketua dan pengurus DPD PPNI Kab. Kupang; dan undangan lainnya.

Setelah prosesi pelantikan dan angkat sumpah, Ketua Stikes Maranatha dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan keyakinan tentang kualitas lulusan ners baru dari institusi tersebut. Stikes Maranatha selalu berbenah menyesuaikan tuntutan zaman untuk memastikan lulusan yang berkompeten.

“Lulusan Stikes Maranatha Kupang, tidak kalah bersaing dengan lulusan-lulusan perguruan tinggi lain di Indonesia, khususnya di Provinsi NTT,” tegas Bapak Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.,Ns, M.Kep, Sp.Kep.Kom yang mulai menjabat sebagai ketua pada sekolah tinggi tersebut sejak Juni 2020 lalu.

Kepada 66 orang lulusan ners yang baru dilantik dan angkat sumpah, beliau mengingatkan untuk tidak lupa dengan tantangan dan tugas berat pada masa mendatang. Karenanya,  Spesialis Keperawatan Komunitas itu memotivasi agar pencapaian atau prestasi yang diraih hari ini bisa menjadi jembatan menuju impian lain yang lebih cemerlang pada masa yang akan datang.

Pada bagian akhir sambutnya, Ketua Stikes Maranatha menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyelanggaraan pendidikan di institusi tersebut, termasuk untuk DPW PPNI Provinsi NTT yang terus menjalin kerja sama dan koordinasi yang produktif dan konstruktif.

Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Bapak Aemilianus Mau, S.Kep, Ns, M.Kep, dalam sembutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada institusi Stikes Maranatha Kupang karena telah menghasilkan lulusan ners baru yang berkompeten dan bersaing dengan lulusan lain baik di Indonesia, maupun bersaing secara global.

Pada kesempatan selanjutnya, beliau menekankan beberapa poin penting bagi lulusan ners baru, selain dari 7 butir sumpah yang baru saja diikrarkan di hadapan khalayak.

Pertama, perhatikan prinsip keamanan dan keselamatan dalam menjalankan praktik di tatanan pelayanan manapun. Apalagi saat ini sedang pandemi Covid-19, setiap tenaga kesehatan termasuk perawat, harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai dan patuh dengan protokol kesehatan.

Meski begitu, Ketua DPW PPNI NTT yang biasa disapa Pak Willy itu memotivasi perawat untuk tetap berani turun menjadi relawan atau sebagai tenaga kesehatan terdepan yang berhadapan dengan pasien Covid-19.

Kedua, Pak Willy mengingatkan lagi tentang pemberian pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Apalagi saat ini, kemajuan teknologi informasi membuat sebagian perawat terlena dengan main FB, misalnya, lalu mengabaikan tugas perawatan bagi klien.

Ketiga, tentang ujian kompetensi dan registrasi perawat. “Kami senang sekali dengan stikes ini karena selalu mengikuti perkembangan regulasi,” akunya di hadapan hadirin. Beliau mengingatkan, setelah kegiatan hari ini, lulusan ners baru masih punya kewajiban ikut ujian kompetensi (Ukom). Sertifikat Ukom dijadikan syarat utama dalam proses registrasi perawat di Kemenkes yang difasilitasi organisasi profesi PPNI, hingga nantinya diterbitkan STR (Surat Tanda Registrasi). Perawat hanya dibolehkan bekerja jika punya STR.

Dosen di Poltekes Kemenkes Kupang itu juga mengingatkan kepada semua lulusan untuk mau bekerja di mana saja. Selama ini, PPNI telah berjuang untuk mencari peluang kerja dan mengusulkan regulasi yang memungkinan perawat bisa berkarya secara luas. Tapi, masih ada juga lulusan perawat yang tidak mengambil peluang tersebut.

Kepada institusi Stikes Maranatha, selain apresiasi, beliau memberi saran untuk mempekuat SDM dengan merekrut kembali lulusan terbaik untuk disekolahkan lebih lanjut sehingga kembali menjadi dosen di sana. Selain itu, institusi juga perlu terus berupaya meningkatkan fasilitas sesuai kebutuhan dan perkembangan saat ini.

Artikulli paraprakAwaliyah M. Suwetty Resmi Memimpin DPD PPNI Kab. Kupang
Artikulli tjetërDokter Reisa: 140 Perawat Dipermalukan karena Rawat Pasien Covid-19

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini