Bapak Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns, M.Kep sebagai Anggota Departemen Pendidikan dan Pelatihan DPP PPNI, sekaligus Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT), diberikan tugas oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP (Dewan Pengurus Pusat) PPNI sebagai tim yang mewakili DPP PPNI dalam kegiatan workshop bertajuk, “Online Workshop Series on Continuing Professional Development for Nurses 1 st Workshop: Overview of CPD System and Training for Newly Graduated Nurses” yang diselenggarakan oleh JICA (Japan International Cooperation Agency) bersama lembaga internasional lain, pada hari Senin (07/03/2022) kemarin.
Pak Willy—sapaan akrabnya— ditugaskan bersama dua rekan lain yang sama-sama menjabat sebagai Anggota Departemen Pendidikan dan Pelatihan DPP PPNI, yaitu Pak Ahsan dan Ibu Ernawati. Selain itu, perwakilan DPP PPNI atau Perawat Indonesia itu juga ditambah dua orang dari institusi pendidikan tinggi keperawatan: Ibu Devi Nurmalia dari Universitas Diponegoro dan Ibu Paula Krisanty dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Ketika dihubungi tim media Infokom DPW PPNI NTT, Pak Willy bercerita kalau awalnya tim perwakilan Perawat Indonesia tersebut menyiapkan dua materi presentasi: satu dari perspektif organisasi profesinya PPNI, dan satunya lagi dari sisi lembaga pendidikan tinggi keperawatan.
Ketika materi presentasi itu di-submit, lanjut Pak Willy, panitia penyelenggara hanya meminta satu orang saja yang mewakili tiap negara. Tim tersebut kemudian berembuk kembali dan menyepakati materi presentasinya digabung jadi satu.
Lalu, atas rekomendasi Sekjen DPP PPNI, Ibu Mustikasari, materi presentasi itu disajikan oleh utusan PPNI. Hal itu dilakukan karena topik pembicaan terkait salah satu kebijakan PPNI yang berkolaborasi dengan pemerintah, yaitu implementasi PKB (Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan) yang berlaku di Indonesia.
Pak Willy dipercayakan oleh rekan satu tim tersebut untuk menyampaikan materi bertajuk, “Overview of Continuing Professional Development System for Nurses in Indonesia” di hadapan para peserta dari berbagai negara. Pada kesempatan tersebut, Pak Willy menggambarkan bagaimana pelaksanaan kebijakan sistem PKB yang berlaku dan sudah dijalankan di Indonesia, khususnya bagi lulusan baru, mulai dari landasan hukum; kendala, dan strategi mengatasi masalah.
“Puji Tuhan, penyajian hari ini lancar meski baru pengalaman perdana menjadi pembicara di forum perawat ASEAN,” kata Pak Willy sambil tersenyum lega di ruang kerjanya; di Graha PPNI NTT yang berlokasi di Jl. Nekafmese Sungkaen Naimata, Kota Kupang. “Setiap pertanyaan dari negara lain dari dijawab dengan sangat baik oleh tim, khususnya ibu Paula dari Poltekkes Jakarta III.”
Pak Willy melanjutkan, kegiatan tersebut akan dilanjutkan lagi pada tanggal 9 Maret 2022 mendatang. Pada pelaksanaan kegiatan hari pertama, setelah seremonial pembukaan, perwakilan Indonesia mendapat kesempatan memberi presentasi pada sesi pertama bersama utusan dari negara Japan, Malaysia, Thailand, dan Cambodia.
Panel sesi kedua dilanjutkan dengan utusan dari negara lain seperti Lao PDR, Myanmar, Viet Nam, Kenya (TBD), dan The Philippines (TBD). Berdasarkan jadwal acara yang dikirim panitia penyelanggara, JICA, kegiatan hari kedua yang dilaksanakan pada Rabu (09/03/2022) akan ada pelatihan khusus bagi perawat lulusan baru yang disampaikan oleh perwakilan dari Japan, Viet Nam, dan Thailand.
“Kegiatan ini sangat baik untuk belajar dari negara lain” kata Pak Willy setelah menyelesaikan diskusi secara daring dengan media Zoom untuk hari pertama tersebut. “Kita akhirnya bisa tahu lebih banyak tentang bentuk pelatihan bagi perawat baru, perawat umum, perawat spesialis, dan perawat manajer.”
Pak Willy merasa bersyukur bisa dilibatkan dalam kegiatan penting tersebut. Karena itu, pada kesempatan wawancara dengan Tim Infokom DPW PPNI NTT itu beliau menyapaikan terima kasih dan apresiasi khusus kepada semua pihak yang telah mempercayakan dan mendukungnya, sehingga kegiatan berjalan lancar.
Pertama, Pak Willy mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP PPNI yang telah mempercayakan saya bersama Pak Ahsan dan Ibu Ernawati untuk berpastisipasi dalam kegiatan workshop ini.
Kedua, Pak Willy juga berterima kasih kepada Ibu Miciko Umeda, Ketua DPP Bidang Diklat dan tim yang telah memberikan masukan materi PKB, sehingga bisa disajikan dengan baik pada kegiatan ini.
Ketiga, Pak Willy mengucapkan terima kasih untuk Ibu Paula dan Ibu Devi, atas kesepakatan dalam pemberian materi dan kekompakan selama sesi diskusi, khususnya ketika menjawab pertanyaan dari negara lain.
Keempat, Pak Willy berterima kasih kepada Ibu Okta dan Ibu Avi sebagai editor penulisan bahasa inggris dalam materi presentasi. “Dan singkatnya untuk semua yang telah membantu dan mendukung kegiatan ini, terima kasih banyak,” pungkasnya.