Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT yang diwakili oleh Ibu Joice Tibuludji, SKM, M.Kes ikut menghadiri sekaligus menjadi saksi dalam acara pelantikan perwakilan wilayah Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK); Dewan Pengurus Wilayah (DPW); dan Dewan Pertimbangan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Nusa Tenggara Timur periode 2022-2027, pada hari Selasa (01/03/2022) di Neo Hotel By Aston, Kupang.
Kepala Bidang SDM Kesehatan itu, pada bagian awal kata sambutannya, menyampaikan permohonan maaf dari kepada dinas selaku pimpinannya, karena pada waktu yang bersamaan, kepala dinas sedang mengikuti rapat lain yang tidak bisa diwakilkan.
Setelah itu, Ibu Joice—begitu sapaan akrabnya—mengucapkan proficiat kepada semua pengurus yang telah dilantik dan mendeklarasikan janji/sumpah. Beliau juga mengingatkan tentang penting dan sakralnya makna janji yang diucapkan di hadapan Tuhan, Bapak/Ibu Rohaniawan, para saksi, dan undangan lainnya.
“Saya tadi kebetulan jadi saksi pelantikan. Tolong jangan banyak bikin masalah. Karena kalau dalam penikahan, jika ada pertentangan, maka yang dicari pertama adalah bapa atau mama saksi. Tolong jangan bikin masalah e, biar saya aman..,” kata Ibu Joice dengan nada bercanda yang disambut senyum dan tawa para hadirin.
Sebagai pemberi kata sambutan terakhir, Ibu Joice banyak menanggapi isi dua sambutan sebelumnya, yang disampaikan Ketua DPW PPNI Provinsi NTT dan Ketua Umum DPP PPNI. Ibu Joice lebih khusus menanggapi tentang visi PPNI yang menginginkan agar organisasi profesi perawat itu disayangi anggota, dekat dengan pemerintah, dan disegani profesi lain.
“PPNI sudah banyak berkontribusi selama ini, dan kita akui sudah disegani oleh organisasi profesi lain juga,” beber Ibu Joice.
Ibu Joice kemudian menerangkan kalau Dinkes Provinsi NTT memfasilitasi sebuah paguyuban atau koalisi yang mewadahi semua organisasi profesi dalam bidang kesehatan. Menurutnya, saat itu Pak Willy yang merupakan Ketua DPW PPNI Provinsi NTT hampir didaulat menjadi ketua umum atau koordinatornya, tapi beliau lebih memberi kesempatan kepada yang lain. Meski demikian, imbuh Ibu Joice, keberadaan PPNI dalam koalisi tersebut sangat diperhitungkan.
Selama pandemi COVID-19, Dinkes Provinsi NTT memberi banyak tugas kepada berbagai organisasi profesi kesehatan, termasuk kepada PPNI untuk membantu mencegah dan mengendalikan penyebarannya. Ibu Joice mengakui peran mereka semua sangat membantu pemerintah dalam menangani pagebluk.
“PPNI sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di NTT selama ini,” kata Ibu Joice.
Selain bekerja sama dengan pemerintah daerah, masih menurut Ibu Joice, PPNI juga sudah lama bekeja sama dengan lembaga lain seperti Unicef. Kabar baiknya lagi, pihak Unicef tidak memilih organisasi profesi lain untuk beberapa program khusus mereka; mereka hanya ingin bermitra dengan PPNI.
Ibu Joice juga meyakini kalau PPNI saat ini telah disayangi anggota. Hal itu diyakininya karena dulu pernah ada kasus yang menimpa perawat, PPNI langsung hadir dan menyelesaikannya dengan baik. Terlepas dari beberapa hal positif tersebut, pada kesempat itu Ibu Joice juga ingin memberi beberapa masukan.
Pertama, PPNI diharapkan ikut membantu memantau status anggota. Menurut Ibu Joice, selama ini sering ditemukan ada perawat yang STR atau SIPP-nya sudah tidak berlaku, tapi masih menjalankan praktik.
Kedua, Ibu Joice berharap besar dengan adanya Majelis Kehormatan Etik Keperawatan agar lebih memperhatikan etika pelayanan di berbagai fasilitas kesehatan. Berdasarkan pengalaman selama ini, kualitas pelayanan keperawatan belum begitu memuaskan di tempat-tempat tertentu.
Ketiga, Ibu Joice berharap agak perawat makin gencar mengampanyekan dan mendorong masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Perawat diminta agar menjadi teladan bagi semua orang, jangan sampai perawat sendiri yang takut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Pada bagian akhir sambutannya, Ibu Joice memotivasi perawat dan PPNI untuk terus maju. Dia juga berharap, hubungan kerja sama yang baik antara Dinkes dan DPW PPNI Provinsi NTT tetap berlanjut untuk menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan kesehatan yang ada.