Pengurus Wilayah Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (PW IPKJI NTT) menggelar Kongres Wilayah II pada Jumat (13/10/2023) di Hotel On The Rock, Kota Kupang dan salah satu hasil kongres tersebut menetapkan Imakulata Bete sebagai Ketua PW IPKJI NTT Periode 2023-2028.
“Sebelumnya saya tidak menyangka bisa dipercayakan memimpin IPKJI NTT,” ungkap Imakulata Bete saat memberikan kata sambutan setelah resmi dilantik.
Menurut perawat kesehatan jiwa yang sehari-hari bekerja di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang itu, selama ini ia menemukan banyak masalah kesehatan jiwa yang perlu ditangani dengan baik. Karena itu, pada akhirnya ia mengaku bersyukur bisa dipercayakan untuk memimpin IPKJI NTT yang diharapkan bisa menjadi salah satu organisasi yang ikut memperhartikan masalah kesehatan jiwa masyarakat.
“IPKJI bukan milik saya,” lanjut Imakulata Bete.
Ia kemudian meminta dukungan dan kerja sama dari semua perawat kesehatan jiwa, baik yang bekerja di puskesmas, klinik, rumah sakit, institusi pendidikan, dll., untuk bisa berkolaborasi dalam merespons dan menjadi bagian dari solusi masalah kesehatan masyarakat—khususnya di wilayah NTT.
Pada kesempatan itu, Imakulta Bete juga memohon dukungan dan dari PP IPJKI (pusat) dan Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT) sebagai organisasi induk yang menaungi IPKJI maupun ikatan/himpunan perawat yang ada di NTT.
Data Anggota IPKJI
Ketua DPW PPNI NTT, Dr. Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns,M.Kep, mengapreasiasi PW IPKJI NTT—khususnya panitia pelaksana—yang dinilai sukses menyelenggarakan kegiatan kongres. Menurutnya, kegiatan kongres yang terdiri dari seremonial pembukaan, seminar keperawatan jiwa, hingga proses musyawarah berlangsung dengan baik.
Aemilianus Mau berpesan kepada Imakula Bete selaku Ketua PW IPKJI NTT Periode 2023-2028 yang telah dilantik untuk segera melakukan pendataan yang riil mengenai perawat kesehatan jiwa di NTT. “Dari 20 ribu-an perawat di NTT, perlu diperjelas siapa-siapa saja yang masuk sebagai perawat kesehatan jiwa,” tegasnya.
Selain itu, Aemilianus Mau juga berpesan kepada pengurus IPKJI yang baru untuk aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan keterampilan bagi perawat. Menurutnya, IPKJI merupakan kumpulan perawat yang memilki kemampuan atau keahlian khusus, sehingga bisa memberi pelatihan bagi perawat lain.
“Semoga melalui kegiatan pelatihan seperti itu, IPKJI nantinya bisa menjadi lembaga yang mandiri,” kata Aemilianus Mau.
Tunjukkan Kontribusi IPKJI di NTT
Ketua PP IPKJI, Dr. Heni Dwi Windarwati, S.Kep.,Ns, M.Kep., Sp.Kep.J, turut mengungkapkan kebahagiaannya saat memberikan kata sambutan setelah melantik Imakulata Bete sebagai Ketua PW IPKJI NTT Periode 2023-2028. Menurutnya, pengurus pusat IPKJI tentunya ikut berbahagia karena telah mendapatkan Ketua IPKJI NTT yang baru.
Heni Dwi Windarwati mengingatkan kepada pengurus IPKJI NTT tentang status organisasi sebagai badan kelengkapan PPNI. Karena itu, ia mengingatkan kepada Imakulata Bete dan pengurus yang akan dibentuk nantinya agar selalu berkoordinasi dengan DPW PPNI NTT dalam melaksanakan program kerja.
Heni Dwi Windarwati juga menekankan tentang pentingnya melakukan harmonisasi dengan pemerintah daerah. Perawat kesehatan jiwa yang sehari-hari menjadi Dosen di Universitas Brawijaya Malang itu mengingatkan tentang pentingnya IPKJI membangun kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam berbagai kegiatan terkait, khususnya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan jiwa masyarakat.
“Kita semua punya tanggung jawab mengawal kesehatan jiwa di NTT,” tegas Heni Dwi Windarwati.
Pada kesempatan itu, Heni Dwi Windarwati juga mengucapkan terima kasih kepada Thomas Laga Boro, S.Kep.,Ns, M.Kes selaku Ketua PW IPKJI NTT Periode 2018-2023 yang telah menjalankan tugas bersama para pengurus lain pada periode sebelumnya dengan baik.
Di akhir kata sambutannya, Heni Dwi Windarwati mengajak semua perawat kesehatan jiwa yang tergabung dalam IPKJI untuk terus meningkatkan kompetensi. Selain itu, ia juga mengajak agar semua pihak perlu menjalin kerja sama karena urusan kesehatan jiwa merupakan tanggung jawab bersama.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)