Program pemberian obat cacing pada anak merupakan salah satu program pemerintah yang harus dilaksanakan. Idealnya pemberian obat cacing dilakukan setahun 2 kali atau enam bulan sekali.
Oleh karena itu, untuk menjalankan program pemerintah tersebut, UPT Puskesmas Kenarilang pun membuat kegiatan pemberian obat cacing di SD Inpres Kalabahi Timur III yang dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2022.
Kegiatan dimulai tepat jam 08:00 WITA. Setelah petugas tiba di sekolah langsung disambut oleh kepala sekolah, Ariance Alelang. Ia mengajak kami ke ruang tamu sambil menunggu guru-guru kelas mempersiapkan para siswa-siswi. Saat itu kami berbincang-bincang dengan kepala sekolah mengenai kagiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
Dua hari sebelum pelaksanaan kegiatan, kami pihak puskesmas sudah memberitahukan ke pihak sekolah melalui surat. Isinya memohon kerja sama pihak sekolah agar dapat menginformasikan kepada orang tua siswa-siswi tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak puskesmas di sekolah.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya guru UKS pun datang dan menyampaikan bahwa para siswa-siswi dan orang tua sudah menunggu di ruang kelasnya masing-masing. Kegiatan bisa dimulai dan kami pun mengambil perlengkapan yang dibawa. Kami ditemani guru UKS ke ruang kelas.
Setiba di ruang kelas, kami disambut oleh para siswa-siswi. Kami perhatikan, ada yang takut melihat petugas dan sedang dibujuk oleh orang tuanya karena mereka berpikir akan disuntik oleh petugas.
Sebelum memulai kegiatan, kami memperkenalkan diri. Tim yang bertugas saat itu ada saya (Andri) dan Ibu Vera. Kami jelaskan bahwa kami merupakan perawat dari Puskesmas Kenarilang, datang ke sekolah bukan untuk imunisasi atau suntik, melainkan memberikan obat cacing kepada adik-adik siswa/i.
Kami juga menjelaskan kepada siswa-siswi dan orang tua tentang maksud dan tujuan pemberian obat cacing, yaitu untuk membebaskan atau menurunkan angka penyakit kecacingan pada anak prasekolah dan anak usia sekolah.
Kami juga menjelaskan kepada orang tua siswa-siswi bahwa sasaran kegiatan tersebut pemberian obat cacing pada anak usia prasekolah (usia 12 – 59 bulan) itu dilaksanakan di Posyandu. Sedangkan pada anak usia 6 – 12 tahun dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan UKS di sekolah-sekolah.
Obat yang digunakan adalah Albendazol dengan dosis obat anak usia 1 sampai dengan 2 tahun diberikan ½ tablet (200 mg) sedangkan 2 sampai dengan 12 tahun diberikan 1 tablet (400 mg). Obat cacing diberikan pada seluruh anak usia 1 sampai 12 tahun yang tampak sehat. Pemberian obat cacing ditunda apabila anak demam atau sakit. Obat cacing diberikan oleh petugas puskesmas atau kader kesehatan dan juga guru UKS yang telah di latih oleh petugas kesehatan.
Pada kesempatan itu, ada orang tua dari siswa yang bertanya tentang cara penularan cacingan. Kami menjelaskan bahwa cacingan bisa melalui makanan yang tidak hygienis atau bersih dan sehat, atau kontak dengan tanah yang terdapat telur cacing.
Akibat dari cacingan, anak mudah lelah dan rewel; anak menjadi kurang gizi karena cacing mengisap makanan dari usus; anak menjadi anemia (kekurangan sel darah merah dalam tubuh) karena cacing mengisap darah dalam tubuh; dan juga menurunkan kemampuan belajar pada anak sekolah anak akan malas dalam berpikir karena energi terkuras oleh cacing di dalam tubuh.
Ada pun tanda dan gejala cacingan pada anak yaitu kurang nafsu makan, lesu, perut buncit, berat badan menurun, nyeri perut, mual-mual, muntah, bisa diare atau sembelit, keluar cacing dari mulut atau dubur dan kadang disertai gatal disekitar anus juga dapat mengganggu pertumbuhan anak
Tidak lupa juga kami menjelaskan cara untuk mencegah cacingan yaitu mencuci tangan dengan sabun; setelah BAB setelah mencebok anak; sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, minum air bersih atau air yang sudah direbus, buang air besar di jamban, menjaga kebersihan makanan dari lalat dengan menutupnya memakai tudung saji, memakai alas kaki saat berjalan di tanah. Selalu menerapkan 6 langkah cuci tangan pakai sabun di sekolah.
Setelah menjelaskan semua, kami meminta daftar hadir untuk setiap kelas guna memastikan nama-nama para siswa-siswi dalam membagi obat cacing kepada para siswa dan siswi SD Inpres Kalabahi Timur III dari Kelas 1 ampai dengan kelas 6.
Ada juga siswa dan siswi yang lansung meminum obat di dalam kelas dan dilihat oleh semua teman-teman. Ada juga yang diambil oleh orang tua dan akan memberikanya nanti pada malam hari saat sebelum anak tidur. Petugas pun memastikan kepada orang tua agar tidak lupa memberikan obat cacing tersebut kepada anak.
Setelah memastikan semua siswa-siswi sudah mendapatkan obat cacing, petugas juga melakukan cek ulang kepada siswa-siswi yang tidak masuk sekolah dan menitipkan obat cacing kepada guru UKS agar nanti dapat memberikan kepada mereka yang tidak masuk sekolah.
Petugas juga memastikan agar semua siswa mendapatkan obat cacing tanpa ada yang terlewati dan mengingatkan kepada guru UKS untuk tidak lupa memberikan kepada siswa-siswi yang tidak sempat masuk sekolah, karena semua generasi bangsa mempunyai hak yang sama.dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Akhirnya kegiatan di dalam ruang kelas pun selesai. Kami pun kembali ke ruang tamu dan berjumpa dengan kepala sekolah. Kami menjelaskan bahwa kegiatan sudah berjalan dengan baik dan lancer, berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari pihak sekolah. Semoga apa yang kami lakukan ini memberi pengaruh positif, khususnya bagi anak-anak yang sudah mendapatkan obat cacing.
Penulis: Andri Dadi Ronald Djasing Amarang (DPD PPNI Kab. Alor)
(Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatan lomba yang diselenggarakan Bidang Penelitian, Informasi dan Komunikasi DPW PPNI NTT sebagai tindak lanjut Pelatihan Jurnalistik Dasar PPNI NTT)