Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Kupang, merayakan HUT PPNI yang ke-49 dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Adapun kegiatan utama pada HUT kali ini adalah dialog interaktif bersama Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kupang yang berlangsung pada Jumat (13/03/2023) di Puskesmas Tarus.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Kupang, Awaliyah M. Suwetty, S.Kep.,Ns. M.Kep, dalam sambutannya menyampaikan bagaimana proses berjalan dan berkembangnya profesi PPNI hingga sekarang bisa bertahan dan boleh menginjak umur yang ke-49 tahun. Menurutnya, organisasi profesi PPNI tetap menjaga profesionalisme dan ikut berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
Dijelaskan pula bahwa, pada HUT kali ini PPNI mengambil tema “Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme”. Tema ini selaras dengan kondisi perawat saat ini yang sedang memperjuangkan kesejahteraan. Karena sudah menjadi percakapan umum, hingga saat ini perawat belum mendapatkan kesejahteraan sebagaimana mestinya selayaknya sebagai sebuah profesi di Indonesia.
Awaliyah M. Suwetty, S.Kep.,Ns. M.Kep atau yang biasa disapa Ibu Lya ini juga menjelaskan data yang dihimpun pada tahun 2021 tentang jumlah persebaran perawat di Kabupaten Kupang berjumlah 416 orang. Sebarannya ada di RSUD Naibonat sebanyak 140 orang, di puskesmas 229 orang dan di institusi pendidikan sebanyak 47 orang.
Berdasarkan hasil polling dari DPW PPNI Provinsi NTT pada tanggal 12-15 Maret 2023 dengan jumlah responden 2090 orang, hasilnya menunjukan rendahnya kesejahteraan perawat di NTT.
“Sehingga organisasi PPNI berkomitmen untuk membangun sinergitas bersama pemerintah untuk sama-sama berupaya memperjuangkan kesejahteran para perawat, mengangkat harkat dan derajatnya agar profesionalisme perawat menjadi lebih tinggi,” imbuh Ibu Lya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Robert A.J. Amheka, menegaskan bahwa di Kabupaten Kupang mengalami kekurangan tenaga perawat, khususnya beberapa puskesmas belum berani dibuka rawat inapnya dikarenakan kekurangan tenaga perawat, sehingga harapannya bisa ditambahkan kuota perawat. Dia juga menegaskan kepada perawat-perawat agar tidak bermental gratis dalam bekerja, tetap pertahankan profesionalisme, sehingga dengan otomatis kesejahteraan akan mengikuti.
Wakil Bupati Kabupaten Kupang, Jerry Manafe, SH.M.Th, dalam sambutanya mengatakan bahwa memang masih ada perawat yang masih berstatus sukarela, tetapi kalau perawat mau untuk ditugaskan di setiap desa yang ada di Kabupaten Kupang, pasti tidak akan ada lagi perawat yang berstatus suka rela.
Menurutnya, masih banyak perawat yang ogah turun desa. Berdasarkan data saja masih banyak perawat, baik itu yang kontrak daerah maupun yang PNS, bertumpuk di daerah Kupang Tengah, Taebenu, atau pun Kupang Timur; di puskesmas pinggiran Kota Kupang seperti Puskesmas Tarus, Puskesmas Batakte, Puskesmas Oesao dan Puskesmas Naibonat atau pun RSUD Naibonat.
Sedangkan untuk puskesmas yang terletak agak jauh jaraknya dari kota seperti Amfoang atau Amarasi sangat kurang peminatnya. Maka dari itu, Wakil Bupati Kabupaten Kupang berharap perawat mau ditempatkan di mana saja; tidak hanya dekat pinggiran kota. Karena Kabupaten Kupang masih punya banya tugas rumah, salah satunya tentang stunting yang masih tinggi di Kabupaten Kupang.
“Oleh karena itu, PPNI harus bersinergi dengan pemerintah untuk menurunkan angka stunting, kalau bisa di bawah 10% seperti arahan Bapak Gubernur,” tandas Jerry Manafe.
Bupati Kabupaten Kupang, Drs. Korinus Masneno, dalam sambutannya mengatakan bahwa, untuk profesi perawat harus bisa sehat, bukan hanya sehat secara fisik melainkan juga harus sehat secara mental. Menurutnya, orang yang sehat secara mental adalah orang yang mampu dan sadar dan tahu bersyukur atas apa yang ada pada saat ini.
“Profesi perawat memang sudah ditambahkan kuotanya untuk kontrak daerah tahun 2023, tambah Korinus Masneno.
Tapi, ia mengatakan PR untuk pemerintah tentang persebaranya yang belum merata. Masih banyak kekurangan perawat di desa-desa yang jaraknya lumayan jauh dari Kota Kupang. Nanti akan diatur agar persebarannya merata untuk semua desa di wilayah Kabupaten Kupang.
Pada kesempatan itu, Bupati Kabupaten Kupang juga menjelaskan akan segera meluncurkan program masyarakat bisa berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP Kabupaten Kupang. Selain itu, ia juga mengakui stunting memang masih menjadi PR utama dalam bidang kesehatan di Kabupaten Kupang.
Oleh karena itu, sehingga Bupati Korinus berharap PPNI memiliki program yang mendukung di bidang kesehatan, sehingga bisa bersama-sama dengan petugas kesehatan memerangi dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Kupang.
Setelah seremonial HUT PPNI ke-49, acara dilanjutkan dengan dialog interaktif bersama Bupati Kabupaten Kupang yang membahas permasalahan perawat dalam pelayanan. Dialog ini menghasilkan beberapa solusi yang bisa diberikan Bupati Korinus dan jajarannya demi terciptanya pelayanan yang profesional dari perawat, sehingga bisa sejahtera dalam segala hal.
Kegiatan dilanjutkan dengan beberapa lomba setelah makan siang, di antaranya dance cuci tangan yang diikuti oleh peserta dari delapan puskesmas: PKM Oesao, PKM Camplong, PKM Naibonat, PKM Oemasi, PKM Tarus, PKM Baun, PKM Baumata, PKM Batakte, DPK Maranatha dan RSUD Naibonat.
Kemudian ada lomba penyuluhan kesehatan dengan peserta dari PKM Tarus, PKM Camplong, PKM Oesao, PKM Baun, PKM Naibonat, DPK Maranatha dan RSUD Naibonat. Kegiatan lomba berlangsung dengan seru dan meriah.
Hasil untuk lomba dance untuk juara 1 dimenangkan oleh Puskesmas Oemasi. Untuk juara 2 dimenangkan oleh RSUD Naibonat dan untuk juara 3 dimenangkan oleh Puskesmas Batakte. Sedangkan untuk lomba Penyuluhan Kesehatan juara 1 dimenangkan oleh Puskesmas Oemasi, juara 2 dimenangkan oleh DPK Maranatha dan untuk juara 3 dimenangkan oleh Puskesmas Baun.
Penulis: Hendra Karsono (Infokom DPD PPNI Kab. Kupang)
Editor: Saverinus Suhardin