Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Provinsi NTT menyelenggarakan webinar nasional pada Rabu (15/03/2023) di Graha PPNI NTT dan berlangsung juga secara daring melalui Zoom dan kanal Youtube DPW PPNI NTT.
Kegiatan ilmiah dalam rangka memperingati HUT PPNI ke-49 ini membahas seputar topik profesionalisme dan kesejahteraan perawat. Topik webinar itu selaras dengan tema HUT PPNI ke-49, yaitu: Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme.
Ketua panitia HUT PPNI ke-49 tingkat DPW PPNI NTT, Bonevasius Bhute, S.Kep.,Ns, M.Kes, dalam laporannya menyampaikan bahwa, pelaksanaan webinar itu dilatarbelakangi kondisi yang dihadapi perawat atau PPNI saat ini. Menurutnya, PPNI sebagai organisasi perawat yang telah memasuki usia dewasa 49 tahun, harusnya sudah bisa lebih maju.
Sebagai pembanding, Bonevasius Bhute memaparkan hasil penelitian di luar negeri yang menunjukkan perawat sebagai profesi yang paling dipercaya masyarakat. Tapi, di Indonesia belum menunjukkan tren yang sama.
“Kita perawat Indonesia harusnya juga bisa menjadi profesi yang dikenal dan dipercaya masyarakat,” kata Bonevasius Bhute.
Tapi, Ketua Divisi Hukum dan Perundang-undangan DPW PPNI NTT itu juga mengakui, tantangan yang dihadapi perawat Indonesia cukup kompleks. Tantangan perawat tersebut di antaranya kurang dukungan sosial, beban kerja, status profesional, kesejahteraan, dan lainnya.
Oleh karena itu, berkaitan dengan tema HUT PPNI ke-49 yang mengusung tema seputar profesionalisme dan kesejahteraan, maka panitia menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya webinar keperawatan.
Menurut Bonevasius Bhute, tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan profesionalisme perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan yang berkualitas, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal dan kesejahteraan profesi perawat.
“Kita di tingkat DPW PPNI NTT, selain webinar ini, juga ada kegiatan turnamen voli PPNI NTT Cup, kegiatan pengabdian masyarakat, dan ibadat syukur pada puncak perayaan HUT PPNI ke-49,” imbuh Bonevasius Bhute.
Pada kesempatan itu, Bonevasius Bhute juga melaporkan jumlah peserta yang mengikuti webinar sebanyak 3.000 orang. Sebagai besar peserta mengikuti secara daring lewat Zoom maupun akun Youtube DPW PPNI NTT.
Atas nama panitia, Bonevasius Bhute mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan HUT PPNI ke-49 tingkat DPW PPNI NTT, khususnya kepada Pastor Paroki St. Petrus Rasul TDM, RS Boromeus, RSUD S.K Lerik, PT. Modern Jaya Farma, One Care, mencobasukses.id, UCB, STIKes Maranatha Kupang, Poltekkes Kemenkes Kupang (Polkesku), IDI, Persagi, PAFI, dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
“Kiranya HUT PPNI ini jadi momen yang meningkatkan semangat persatuan dan persaudaraan perawat, sehingga bersama-sama meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan,” tutup Bonevasius Bhute.
Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns, M.Kep, dalam sambutan pada seremonial pembukaan webinar mengungkapkan rasa syukurnya, karena pembicara, peserta, dan undangan lainnya bisa mengikuti kegiatan bersama.
Karena itu, Aemilianus Mau mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara webinar, pengurus PPNI, panitia, dan seluruh peserta yang berasal dari berbagai daerah se-NTT yang ikut meramaikan webinar tersebut.
“Saya langsung membuka webinar ini secara resmi,” kata Aemilianus Mau singkat.
Setelah seremonial pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan webinar yang dipimpin moderator, Dr. Florentianus Tat, SKp.,M.Kes. Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang itu mengatur jalannya webinar secara panel, enam pembicara menyampaikan materinya secara berurutan selama kurang lebih 1,5 jam.
Kesempatan pertama diberikan kepada Prof. Dr. Roro Tutik Sri Hariyati, S.Kp., MARS (Dosen Universitas Indonesia) yang memberi materi tentang: Upaya Peningkatan Kesejahteraan Perawat Melalui Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional.
Setelah itu dilanjutkan oleh salah satu Anggota DPR RI dari NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. S.Farm. Sebagai anggota legislatif, ia membicarakan tentang: Peran Legislator Terhadap Rancangan dan Penetapan Regulasi tentang Kesejahteraan Perawat yang Berhubungan dengan Praktik Keperawatan Profesional.
Kesempatan ketiga diberikan kepada Drs. Josef Nae Soi, M.M (Wakil Gubernur NTT) yang pada kesempatan itu diwakili oleh Dra. Bernadeta Usboko, M.Si selaku Asisten Pemerintah dan Kesra Sekda Provinsi NTT. Sebagai perwakilan pemerintah, topik yang dibahas mengenai: Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap Pengaturan Kesejahteraan Perawat yang Berhubungan dengan Profesionalisme Perawat.
Ketua DPW PPNI NTT, Ns. Aemilianus Mau, S.Kep.,M.Kep, menjadi pembicara keempat yang memaparkan tentang: Peran Organisasi Profesi (PPNI) dalam Mengatur Sistem Kesejahteraan Perawat Berbasis Profesionalisme.
Selain itu, ada juga sesi berbagi pengalaman (Sharing session) tentang hubungan kesejahteraan dengan professionalisme perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di fasilitas kesehatan. Sesi ini menghadirkan dua perawat berpengalaman, yaitu Sri Hanna Wijiati, S.Kep.Ns dan Risot Hasan, S.Kep.Ns.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)