Oleh: Noni Adrianus Lak’apu

(Mahasiswa Akademi Keperawatan Maranatha Groups)

Hai semuanya, perkenalkan saya Noni Adrianus Lak’apu. Saya mahasiswa Jurusan Keperawatan semester VI di Akper Maranatha Groups. Saya senang DPW PPNI Provinsi NTT menyelenggarakan lomba menulis dalam rangka memperingati International Nurses Day (IND) dan  Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaksanakan bulan ini.

Berbekal sedikit ilmu yang dipelajari selama masa kuliah, kali ini saya mau berbagi mengenai imunisasi dan pentingnya peran seorang tenaga kesehatan, terutama perawat. Nah, sebelumnya kita perlu tau apa itu imunisasi dan hal terkait lainnya.

Imunisasi berasal dari kata “Imun”, kebal atau resisten. Artinya jika anak atau seseorang diimunisasi berarti diberikannya kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Imunisasi sendiri merupakan salah satu pencegahan penyakit menular, khususnya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Imunisasi diberikan tidak hanya kepada anak sejak masih bayi, tetapi juga dewasa.

Imunisasi sendiri juga terdapat beberapa jenis yang harus diberikan kepada anak sejak masih bayi hingga remaja. Di Indonesia sendiri dikenal dengan imunisasi dasar lengkap yang harus diberikan di antaranya:

  1. Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi usia 0-11 bulan, meliputi:
  2. HBO 1 dosis
  3. BCG 1 dosis
  4. DPT-HB-Hib 3 dosis
  5. Polio Tetes (OPV) 4 dosis
  6. Polio Suntik (IPV) 1 dosis
  7. Campak Rubela 1 dosis
  8. Imunisasi Lanjutan Baduta pada anak usia 18-24 bulan, meliputi:
  9. DPT-HB-Hib 1 dosis
  10. Campak Rubela 1 dosis
  11. Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/Sederajat pada program tahunan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
  12. Campak Rubela dan DT pada anak kelas 1
  13. TD pada anak kelas 2 dan 5 SD

Selain imunisasi dasar di atas, saat ini pemerintah Republik Indonesia melalui KemenKes RI, melakukan penambahan 3 jenis imunisasi, di antaranya,  Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), Vaksin Rotavirus, dan Vaksin Human Papilloma Virus (HPV). Adapun tujuan dari ke-3 jenis imunisasi atau vaksin tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.
  2. Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota.
  3. Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.

Namun, ketiga imunisasi di atas baru diberikan tahun ini kepada 131 kabupaten/kota di 8 Provinsi terdiri dari 4 provinsi di Pulau Jawa dan 4 lainnya di luar Pulau Jawa. Untuk seluruh Indonesia direncanakan untuk tahun 2023 semua provinsi sudah bisa mendapatkan imunisasi tersebut.

Imunisasi sangatlah penting bagi kesehatan atau keberlangsungan hidup individu dalam suatu kelompok, sebab seperti diketahui bahwa, imunisasi dicanangkan sebagai suatu daya tahan atau kekebalan terhadap suatu penyakit yang menular ataupun yang berbahaya.

Jadi, tidak ada salahnya pemerintah menjalankan program maupun aksi-aksi untuk bisa melancarkan proses imunisasi yang akan diberikan maupun yang sudah diberikan di seluruh wilayah Indonesia. Upaya tersebut mampu mengamankan generasi muda Indonesia agar bebas dari penyakit-penyakit dan pada akhirnya juga turut mengamankan dunia.

Imunisasi saat ini atau ketika adanya  pandemi COVID-19 sangatlah penting. Seorang anak harus segera diimunisasi atau segera dipersiapkan agar kekebalan tubuhnya bisa meningkat. Mereka bisa bertahan serta tidak rentan terkena penyakit menular yang membahayakan.

Dari sedikit uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya kesadaran untuk segera mengikuti program imunisasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, penting juga pengetahuan bagi semua elemen agar bisa mendukung dan memperlancar semua proses, guna membantu meningkatkan kesehatan baik secara individu, kelompok, maupun masyarakat secara luas.

Tenaga kesehatan (Nakes) tentunya bisa berperan lebih dalam menjalankan program imunisasi, khususnya selama program BIAN dijalankan. Peran mereka dalam urusan imunisasi ini tidak bisa dianggap sepele. Pentingnya peran tenaga kesehatan (Nakes)—dokter,  perawat, bidan, farmasi, ahli gizi dan semua elemen nakes—harus bekerjasama atau saling kolaborasi untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Bertepatan dengan “International Nurses Day” atau Hari Perawat Sedunia, maka peran seorang perawat maupun calon perawat sangatlah penting untuk memotivasi diri dan juga menjadi tolak ukur untuk bisa berkembang lebih lagi.

Selama masa pandemi ini seharusnya seorang perawat harus lebih kuat lagi menghadapi berbagai tantangan. Apalagi di Indonesia sedang berlangsung program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional), maka sorang perawat harus memacu dirinya agar berperan lebih dalam program ini. Seorang perawat harus benar-benar berperan baik secara langsung di lapangan maupun secara tidak langsung.

Perawat sudah seharusnya punya visi dan misi dalam menghadapi kondisi seperti itu agar bisa mengetahui apa yang seharusnya akan dilakukan. Perawat juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membantu masyarakat agar mereka menjadi  tahu, mau, dan mampu melakukan dan mengikuti program imunisasi.

Selama masa pandemi seperti ini, tentunya kita sudah harus paham situasinya, di mana hampir semua daerah atau tempat di Indonesia—khususnya di NTT—dilanda dengan kecemasan yang berkaitan dengan proses vaksinasi. Hal ini juga dapat berdampak pada pelaksanaan imunisasi sebab masyarakat akan cenderung berpikir hal yang negatif jika anaknya harus diimunisasi.

Jika hal seperti itu kita temui, baik sebagai mahasiswa kesehatan atau seorang perawat, di situlah peran kita sebenarnya harus dijalankan. Kita harus benar-benar meyakinkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi bagi anak.

Kita juga harus melakukan gebrakan lain yang dapat membuat masyarakat yang awalnya tidak tahu, tidak mau, dan tidak mampu tersebut menjadi tahu, mau, dan mampu mengikuti dan melaksanakan. Mari kita saling bahu membahu agar dapat tercapainya kesehatan yang optimal dan bisa membantu program pemerintah.

***

(Tulisan ini merupakan salah satu tulisan yang diikutkan dalam lomba menulis dalam rangka IND dan BIAN yang diselenggarakan DPW PPNI Provinsi NTT. Jika Anda suka dengan tulisan ini, silakan bagikan di media sosial Anda, karena salah satu penilaian diambil dari seberapa banyak tulisan ini dibaca orang. Selain itu, jika Anda tertarik ikut lomba menuli ini juga, klik informasinya di sini)

Artikulli paraprakPPNI NTT Melaksanakan Pengmas BIAN di Pulau Kera
Artikulli tjetërPentingnya Imunisasi Hepatitis B (HBV)