Oleh: Vanda Irnawati Nubatonis
(Mahasiswi Akademi Keperawatan Maranatha Groups)
Pada umumnya orang sudah mengenal imunisasi, dan mereka pun tahu manfaatnya bagi kesehatan maupun tumbuh-kembang anak. Tapi, masih ada sebagian kecil yang menganggap imunisasi kurang penting, bahkan menimbulkan banyak bahaya bagi anak. Selain itu, masyarakat juga perlu tahu aspek penting lain yang perlu diperhatikan selain imunisasi. Karena itu, tulisan ini akan menjelaskan secara ringkas mengenai persoalan tersebut.
Imunisasi atau vaksinasi adalah suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga bisa terhindar dari bebagai macam penyakit yang menular yang disebabkan virus maupun bakteri. Tujuan dari imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat berbagai macam agen penyakit tersebut.
Hingga saat ini masih banyak anak-anak yang menderita sakit bahkan sampai meninggal akibat dari berbagai macam penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi. Hal ini bisa terjadi, salah satunya karena kelalaian orang tua yang tidak membawa anak-anak ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sudah diprogramkan oleh pemerintah, yaitu imunisasi.
Pemerintah menganjurkan agar semua anak bisa mendapatkan imunisasi secara lengkap. Imunisasi ini sangat penting bagi setiap anak, karena dengan imunisasi dapat membentuk sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan berbagai macam virus dan bakteri yang dapat mengakibatkan seorang anak menjadi sakit atau bahkan sampai meninggal.
Hal ini penting, karena ada banyak anak yang tidak mendapatkan imuniasi. Banyak alasan tertentu dari orang tua, salah satunya adalah sering muncul isu dan mitos tentang imuniasi seperti: ada orang tua yang beranggapan bahwa imuniasi dapat menyebabkan kematian pada anak, imunisasi mengandung pengawet, terlalu banyak imunisasi tidak baik untuk imun tubuh anak, dan msih banyak alasan lain.
Hal itulah yang membuat orang tua ragu untuk membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi, akibatnya anak mudah terserang berbagai macam penyakit, seperti: penyakit TBC, hepatitis B, tetanus, radang selaput otak dan polio.
Apakah mitos seputar imunisasi itu benar? Yah, namanya mitos tentu saja banyak kesalahan informasi. Tapi karena hal itu sering beredar dalam percakapan sehari-hari dalam masyarakat, pada akhirnya masyarakat menganggap sebagai suatu kebenara. Kita mungkin pernah tahu, kebohongan yang disampaikan berulang-ulang bisa saja membuat persepsi orang menganggap hal itu sebagai kebenaran.
Desas-desus mitos seputar imunisasi tersebut makin diperparah dengan penggunaan media sosial yang masif di masyarakat. Mungkin tujuan awal masyarakat menggunakan media sosial sebagai sarana hiburan dan komunikasi. Tapi pada praktiknya, media tersebut malah menjadi saluran penyebaran kabar hoaks yang bisa saja membuat orang tua enggan mengantarkan anaknya ke tempat imunisasi.
Sebagai orang tua yang sering mendengarkan isu-isu miring tentang imunisasi, jadilah orang tua yang cerdas. Datang dan bertanyalah secara langsung pada para petugas kesehatan, karena itu merupakan hal yang terbaik untuk mendapatkan informasi yang benar tentang imunisasi. Selain itu juga, orang tua bisa mencari tau tentang imunisasi melalu media-media terpercaya melalui situs resmi pemerintah atau lembaga terpercaya, seperti WHO (World Health Organization), Kementerian Kesehatan RI, Unicef, dan sebagainya.
Bertepatan dengan adanya program pemerintah melalui Kemenkes RI, yaitu Bulan Imunasasi Anak Nasional (BIAN) yang aktif dijalankan pada bulan Mei 2022, maka sebagai orang tua yang bijak harus menganggap kegiatan ini sebagai peluang yang baik. Orang tua bisa terlibat aktif dengan mengantarkan anak-anak ke berbagai fasilitas kesehatan. Jika masih ragu, silakan bertanya langsung sama petugas kesehatan.
Imunisasi penting bagi anak karena bisa membawa banyak manfaat, lebih khususnya dapat melindungi anak dari penyakit. Jadi, pastikan untuk selalu membawa anak ke posyandu agar mendapat imunisasi secara lengkap. Selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak, imunisasi lengkap dan sesuai jadwal yang dianjurkan dapat membantu tumbuh-kembang anak menjadi lebih baik.
Tumbuh-kembang anak memang tidak hanya bergantung pada imunisasi. Pemberian antigen untuk meningkatkan antibodi itu hanyalah satu metode, dan masih banyak metode lain yang mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh, berikut ini merupakan cara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak selain imunisasi, yaitu:
- Rutin konsumsi buah dan sayur
- Biasakan anak untuk tidur cukup
- Berikan ASI eksklusif pada anak
- Lindungi anak dari penyebaran bakteri
- Jangan biarkan anak menjadi perokok pasif
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat
- Rajin mencuci tangan
Di samping menjaga daya tahan tubuh anak, kita juga perlu menerapkan protokol kesehatan, baik selama menunggu giliran untuk diimuniasasi atau setelah di imuniasasi. Saat ini memang kondisi pandemi COVID-19 makin membaik, masyarakat pada umumnya sudah melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Tapi, kondisi itu bukan berarti kita sudah bebas dari ancaman penyakit secara total. Kita masih rentan dengan berbagai sumber penyakit, sehingga kita tetap menerapkan protokol kesehatan secara baik.
Kita bersyukur, selama kurang lebih 2 tahun berjuang menghadapi pandemi COVID-19, kita sudah memperlajari banyak hal—termasuk menjadikan protokol kesehatan sebagai gaya hidup baru. Itulah salah satu sisi positif dari pandemi yang menjadi bekal bagi kehidupan selanjutnya.
Jadi, imunisasi memang penting, tapi kita juga mesti memikirkan aspek lain yang mendukung kesehatan dan tumbuh-kembang anak secara umum. Kombinasi antara berbagai aspek tersebut tentunya memberi hasil yang lebih baik. Dan untuk mencapai harapan itu semua, peran orang tua sangatlah penting.
Imunisasi diharapkan bisa menjadi solusi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak dan kerja sama kita sebagai orang tua akan sangat membantu memulihkan kondisi ini, sehingga tujuan mengamankan kesehatan dunia bisa tercapai.
***
(Tulisan ini merupakan salah satu tulisan yang diikutkan dalam lomba menulis dalam rangka IND dan BIAN yang diselenggarakan DPW PPNI Provinsi NTT. Jika Anda suka dengan tulisan ini, silakan bagikan di media sosial Anda, karena salah satu penilaian diambil dari seberapa banyak tulisan ini dibaca orang. Selain itu, jika Anda tertarik ikut lomba menuli ini juga, klik informasinya di sini)