“Kita kerja harus total!” demikian salah satu poin yang ditegaskan Bapak Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns,M.Kep saat memberikan kata sambutan awal di hadapan para pengurus DPW PPNI Provinsi NTT periode 2022-2027, dalam Rapat Evaluasi Triwulan I yang berlangsung hari Sabtu (04/06/2022) kemarin, di Graha PPNI NTT; di bilangan Nekafmese Sungkaen Naimata, Kota Kupang.
Menurut Ketua DPW PPNI Provinsi NTT yang akrab disapa Pak Willy tersebut, ajakan kerja total kepada pengurus itu merupakan teladan yang patut ditiru dari Dewan Pengurus Pusat (DPP). Sebagai salah satu pengurus DPP, Pak Willy bercerita kalau di level DPP, pengurus pada umumnya sudah menunjukkan komitemen yang tinggi.
“Kalau kita hadir terlambat, apalagi sampai setengah kegiatan, lebih baik tidak usah datang karena itu sudah tidak dianggap hadir, ” cerita Pak Willy. “Jadi pengurus itu harus total, tidak boleh setengah-setengah.”
Berkaca dari pengalaman di DPP tersebut, Pak Willy juga berharap pengurus DPW PPNI Provinsi NTT bisa menunjukkan komitmen yang sama. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan di tingkat DPP, jelas Pak Willy lebih lanjut, secara umum pengurus DPW hingga DPD terbilang cukup baik, sedangkan pengurus DPK perlu didorong kembali untuk lebih aktif.
Lebih lanjut Pak Willy mengatakan, sebagai pengurus harusnya bisa lebih aktif lagi untuk menjalankan program kerja yang telah dirancang. “Jangan sampai anggota tanya, kita tidak ada kegiatan apa-apa,” tambahnya.
Karena itu, menurut Pak Willy, rapat evaluasi itu dipandang perlu dan penting untuk memantapkan kembali komitmen bersama dalam berkarya demi mendukung kebutuhan anggota (perawat) dan kemajuan PPNI secara umum.
“Sistem kerja kita dalam organisasi itu kolektif-kolegial,” tekan Pak Willy, “kita saling kerja sama untuk kepentingan anggota.”
Sebagai upaya peningkatan kapasitas para pengurus, Pak Willy mengabarkan kalau dalam waktu dekat—rencananya pada tanggal 17-18 September 2022—akan dilakukan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi, di mana semua pengurus DPW PPNI NTT dan Ketua dan Wakil Ketua DPD PPNI Kota/Kabupaten se-NTT akan diberi pelatihan khusus tentang penataan dan pengelolaan organisasi secara profesional.
Selain mengevaluasi kemajuan program kerja masing-masing bidang yang telah disampaikan pada rapat pleno pertama, pada kesempatan itu forum juga membahas Standar Biaya Umum (SBU) yang akan berlaku di semua tingkatan pengurus (DPW, DPD, dan DPK), serta penambahan beberapa fasilitas pendukung di Graha PPNI NTT.
Pak Willy menjelaskan, biasanya rapat pleno hanya dihadiri ketua, wakil ketua, ketua divisi dan anggota. Tapi karena ada agenda rapat yang membutuhkan masukan dari Dewan Pertimbangan dan Mejelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK), maka semuanya diundang. Saat itu hadir Bapak Appolonaris Thomas Berkanis, S.Kep, Ns, M.H.Kes dan Dr. Florentianus Tat, S.Kp, M.Kes.
***
Setelah seremonial pembukaan, Rapat Evaluasi Triwulan I DPW PPNI Provinsi NTT itu dilanjutkan evaluasi program kerja yang dipandu oleh Sekretaris, Ibu Kori Limbong, S.Kep.,Ns, M.Kep. Pada kesempatan tersebut, Ibu Kori memberi kesempatan pertama kepada Pak Willy selaku Ketua DPW PPNI NTT untuk menyampaikan laporan kegiatan yang sudah dijalankan kurang lebih 3 bulan terakhir.
Momen tersebut dimanfaatkan Pak Willy untuk mengingatkan kembali kepada pengurus terkait poin-poin penting yang perlu selalu diingat dan diimplementasi dalam setiap program kerja masing-masing bidang. Adapun pokok pikiran yang bisa dijadikan dasar menjalankan roda organisasi, digambarkan secara ringkas seperti berikut ini.
Pertama, Pak Willy mengingatkan kembali tentang nilai-nilai yang dianut oleh PPNI dan perlu dikembangkan dalam diri pengurus dan anggota, atau diwujudnyatakan dalam setiap karya PPNI, yaitu nilai jujur; altruistik; peduli; akuntabel; transparan dan kebersamaan.
Kedua, Pak Willy menekankan kembali tentang tujuan keberadaan PPNI bagi anggota, masyarakat dan negara. Terdapat tiga tujuan: (1) Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan praktik keperawatan, martabat, kesejahteraan, dan etika profesi perawat; (2) Memberdayakan perawat dalam rangka menunjang pembangunan nasional; dan (3) Memperkokoh persatuan dan kesatuan antar perawat.
Menurut Pak Willy, tujuan organisasi profesi perawat itu dapat tercapai melalui program kerja bidang, menggunakan pendekatan multi level dan multi channel. “Kita harusnya saling kerja sama dan terus membangun relasi atau kolaborasi dengan pihak lain,” tambahnya.
Ketiga, Pak Willy menegaskan kembali bahwa visi-misi PPNI itu hanya ada satu, mulai dari tingkat pusat hingga komisariat. Tidak ada visi-misi individu yang menjadi ketua atau pengurus, tapi semua level pengurus PPNI berusaha mencapai visi-misi yang telah ditetapkan dalam AD/ART organisasi.
Visi PPNI adalah: Menjadi organisasi profesi yang andal, yang disayangi anggota, dicintai pemerintah, dan disegani organisasi lain. Misinya ada 4 poin, yaitu: (1) Penguatan kepengurusan pada setiap level dan badan kelengkapan; (2) Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang aman, profesional, beretetika, dan bermartabat selayaknya profesi; (3) Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam melaksanakan peran; dan (4) Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam kebijakan keperawatan.
Keempat, Pak Willy menjelaskan bahwa nilai-nilai, tujuan, dan visi-misi PPNI yang telah digambarkan sebelumnya harus mewarnai dalam program kerja atau kegiatan yang dijalankan oleh PPNI. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya kegitan ilmiah, kegiatan sosial, penguatan kelembagaan, kegiatan usaha, dan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan undang-undang.
Setelah menguraikan beberapa prinsip dasar dalam berorganisasi tersebut, Pak Willy melanjutkan dengan evaluasi program kerja masing-masing bidang. Ada beberapa bidang yang sudah menjalankan kegiatan, namun ada juga yang masih dalam tahap persiapan. Pak Willy berharap semua rencana kerja bisa dijalankan dengan baik, sesuai yang telah direncanakan sebelumnya.
Setelah pemaparan dari Pak Willy, rapat dilanjutkan dengan laporan keuangan yang disampaikan oleh Bendahara DPW PPNI Provinsi NTT, Ibu Priska Ketriani Lette, S.Kep.,Ns. Pada kesempatan itu, setelah menyampaikan laporan keuangan, Ibu Prika juga mempresentasi rancangan SBU yang jika disetuji akan dibuatkan SK untuk diimplementasi di setiap level kepengurusan.
Proses diskusi berlangsung alot. Peserta menanggapi setiap isu hingga mencapai kesepakatan bersama. Rapat yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 16.00 WITA itu memang tidak dihadiri seluruh pengurus, tapi peserta yang datang sudah mewakili setiap bidang dan divisi.
“Semoga setelah ini kita makin total dalam bekerja,” tutup Pak Willy.
Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)