Kupang, 28 Juli 2025 – Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (PPNI NTT) yang berkolaborasi dengan UNICEF dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT sukses menyelenggarakan Workshop Finalisasi dan Sosialisasi Buku Ajar Imunisasi. Acara penting ini berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025, di Hotel Neo, Kupang, dan bertujuan untuk menyempurnakan serta menyosialisasikan buku panduan imunisasi yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa kesehatan di NTT.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Health Officer UNICEF Perwakilan NTT-NTB, dr. Alfian Munthe; perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang P2P, Koordinator Imunisasi, dan Tim Imunisasi; serta jajaran pimpinan dan tim mata kuliah keperawatan anak dari institusi pendidikan tinggi kesehatan seperti Poltekkes Kemenkes Kupang, Universitas Citra Bangsa, STIKES Maranatha Kupang, dan STIKES Nusantara. Ketua PPNI NTT bersama beberapa jajaran pengurus juga turut hadir dalam acara tersebut.

dr. Alfian Munthe, Health Officer UNICEF Perwakilan NTT-NTB, bersama Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Erlina R. Salmun, M.Kes, saat acara pembukaan kegiatan

Apresiasi dan Harapan dari UNICEF

Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan UNICEF dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT. dr. Alfian Munthe, Health Officer UNICEF Perwakilan NTT-NTB, menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan draf buku ajar imunisasi ini. Ia menekankan bahwa workshop ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, yaitu Workshop Integrasi Vaksin Baru dalam Kurikulum Pendidikan Keperawatan yang diadakan pada 18 Juni 2025 lalu.

“Sebagai perwakilan UNICEF Indonesia, saya bersyukur dan berterima kasih atas dedikasi semua tim penulis yang berasal dari institusi pendidikan tinggi kesehatan,” ujar dr. Alfian. Ia juga berharap buku ajar ini segera diimplementasikan di masing-masing kampus melalui kuliah umum, praktik komunitas, KKN, dan kegiatan lain yang melibatkan mahasiswa secara langsung.

Dr. Alfian menambahkan bahwa buku ajar ini adalah hasil kerja keras yang panjang dan diyakini mampu menambah wawasan serta meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang imunisasi, sehingga mereka siap bekerja setelah lulus. Ia menyoroti pentingnya peran mahasiswa kesehatan dalam edukasi dan pengelolaan imunisasi di masyarakat, tidak hanya sebatas kegiatan administratif. “Kalau kualitas mahasiswa bisa seperti itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kampus semakin meningkat dan berdampak pada besarnya animo mahasiswa baru,” pungkasnya.

Dukungan Penuh dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Erlina R. Salmun, M.Kes, turut menyampaikan apresiasinya. Ia menyebut momen ini sebagai catatan sejarah yang tidak akan terulang, mengingat pentingnya penyusunan buku ajar ini.

Erlina R. Salmun menyoroti rendahnya cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di NTT selama sepuluh tahun terakhir yang belum menunjukkan banyak perubahan signifikan. Oleh karena itu, ia berharap buku ajar ini menjadi harapan baru untuk mempersiapkan mahasiswa sejak dini agar dapat mendukung pelaksanaan imunisasi di NTT. “Kalau mahasiswa semua ikut bergerak, maka ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa,” katanya dengan penuh semangat.

Ia juga mendesak agar implementasi buku ini segera dilakukan di kampus-kampus kesehatan. “Jangan terlalu banyak rapat, tapi langsung ambil tindakan,” imbuh Erlina. Lebih lanjut, Erlina berharap buku ajar imunisasi ini dapat menjadi salah satu materi dalam pameran pembangunan dalam rangka HUT RI ke-80. Ia meminta tim penulis untuk segera merampungkan penyusunan buku agar layak dipublikasikan dan dimanfaatkan secara luas oleh mahasiswa kesehatan di NTT. “Kita selesaikan hari ini, sehingga memberikan daya tarik kepada mahasiswa dan mereka bisa bekerja sesuai juknis dari Kemenkes RI,” tandas Erlina sembari membuka acara secara resmi.

Proses Diskusi dan Kontribusi Tim Penulis

Proses diskusi buku ajar dipandu oleh Dr. Jeffrey Jap, drg, M. Kes dari Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi NTT. Diskusi diawali dengan pemaparan oleh ketua tim penulis, Margaretha Teli, SKep, Ns., MSc., PhD. Setelah itu, masing-masing kontributor atau anggota tim penulis memaparkan hasil tulisannya. Para kontributor tersebut antara lain Ns. Angela Muryanti Gatum, S.Kep., MSc; Yulianti Kristiani Banhae, S.Kep, Ns., M.Kes; Aben B.Y. H. Romana, S.Kep, Ns., M.Kep; Yulia Martiningsih Karmila Letor, S.Kep.,Ns.,MAN; Roswita Victoria Rambu Roku, S.Kep, Ns, MSN; Ns. Anita W Toulasik, Skep., MN.; Ns. O. Diana Suek, Skep., MKep, SpKepAn; Veronika Yunitasari, S.Kep.,Ns., M.N.Sc; Violin Irene Ninef S.Kep.,Ns., M.Kep; dan Kurnia Bend. Yunita Pellondou, S.Kep.,Ns.,M.Kes.

Pemaparan materi langsung ditanggapi oleh tim editor yang terdiri dari Damiana V. Djahari, SKM, M. Kes; Maria F. Bukan, SKM., M.Kes; Reinhard Radja Riwoe; dan Vidria H. Tae. Tamu undangan lain juga turut memberikan masukan demi menghasilkan buku yang berkualitas.

Proses diskusi buku ajar imunisasi berlangsung interaktif dan melibatkan berbagai pihak terkait

Komitmen untuk Kolaborasi Berkelanjutan

Pada acara penutupan, dr. Alfian Munthe kembali menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat dalam finalisasi draf buku ajar ini. Ia menegaskan pentingnya memikirkan strategi implementasi ke depan dan berharap kerja sama yang terjalin terus berlanjut, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, tetapi juga untuk menyukseskan berbagai program pemerintah. “Terima kasih kepada PPNI NTT yang sudah memfasilitasi kegiatan ini,” ujarnya.

Damiana V. Djahari, SKM, M. Kes selaku Koordinator Program Imunisasi Dinkes Provinsi NTT juga menyampaikan terima kasih kepada tim penulis. Ia berharap modul atau buku ajar imunisasi ini dapat meningkatkan keberhasilan cakupan IDL di NTT dan memberi dampak positif dalam melindungi anak dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). “Mari kita terus berkolaborasi dalam upaya peningkatan kesehatan dan terus berdampak demi kesehatan masyarakat yang lebih baik,” tutupnya, lalu menutup kegiatan tersebut secara resmi.

Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)

Artikulli paraprakAdvokasi Penguatan Program Imunisasi di NTT: Wujudkan Komitmen Pemerintah untuk Generasi Emas
Artikulli tjetërCatatan Sosialisasi BIAS di SDN Tunfeu: Membangun Kepercayaan, Menghapus Keraguan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini