Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang diberikan HIPGABI NTT kepada alumni Program Studi (Prodi) Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang telah berakhir pada Sabtu (17/12/2022) lalu, dan sebagian besar peserta mengaku puas dan berterima kasih kepada penyelenggarakan kegiatan.
Sr. Skolastika Benedikta Jenau, SSPS., S.Kep, Ners, salah seorang peserta pelatihan mengungkapkan rasa syukurnya di hadapan hadirin saat seremonial penutupan kegiatan yang berlangsung di Aula Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang.
“Kita bersyukur, selama 4 hari ini, meski jadwalnya sangat padat, kita tetap antusias mengikutinya. Semua itu berkat bantuan Tuhan,” kata perwakilan peserta yang biasa disapa Suster (Sr.) Benedikta itu.
Pada kesempatan itu, Sr. Benedikta yang selama ini juga berkarya atau memberi pelayanan di RS Halilulik, Atambua itu berterima kasih kepada Tim HIPGABI NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan dengan baik. Menurut biarawati asal Manggarai Barat itu, pelatihan BTCLS ini penting, karena bisa membantu selamatkan manusia.
“Kalau mesin yang rusak, bisa diperbaiki di bengkel. Kalau manusia, memang tidak bisa diperbaiki seperti mesin, tapi masih bisa ditolong dengan keterampilan BTCLS,” tambah Sr. Benedikta.
Karena itu, ia mengaku sangat berterima kasih Pak Domi (Ketua HIPGABI NTT—Red), para pemateri, dan instruktur yang sabar dan telaten memberikan pendampingan pada peserta. Berkat para pendamping tidak ingin sentengah-setengah tersebut, Sr. Benedikta yang mewakili para peserta lain mengatakan bisa menguasai materi pelatihan dan praktiknya dengan baik.
“Kami sangat bersyukur,” imbuhnya. “Kami tidak bisa membalas semua jasa, pengorbanan Bapak/Ibu semuanya. Semoga Tuhan membalas yang mengetahui semuanya.”
Pada kesempatan acara penutupan tersebut, panitia juga mengumumkan peserta pelatihan yang mendapat predikat sebagai peserta terbaik. Saat itu ada dua yang dipanggil namanya, yiatu Ricky Marthin Ly, S.Kep, Ners dan Ayu Nomleni, S.Tr.Kep, Ners.
Keduanya maju ke panggung dan mendapatkan penghargaan berupa uang tunai yang diberikan langsung oleh Dominggos Gonsalves, S.Kep.,Ns, M.Sc, AIFM selaku Ketua DPW HIPGABI NTT dan Servasius Ratu Banin, S.Kep, M.Kep selaku ketua panitia.
Saat dihubungi setelah kegiatan seremonial berakhir, kedua peserta terbaik itu—Ricky dan Ayu—mengaku bangga dengan capaian yang mereka peroleh dan merasa senang karena bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan BTCLS tersebut.
Menurut keduanya, kegiatan itu sangat positif karena banyak mengubah mindset mereka selama mengikuti pendidikan selama ini. Mereka menilai pelatihan itu lebih kontekstual; berorientasi pada kebutuhan praktik di lapangan.
“Tidak sekadar teori, tapi langsung diajarkan praktik ke lapangan,” kata Ricky.
“Pelatihan ini memang menguras tenaga, tapi suatu saat pasti jadi bekal saat bekerja. Jadi, pelatihan ini membuat kami lebih PD (percaya diri—Red) dalam penanganan gawat darurat,” tambah Ayu.
Meski secara umum sudah bagus, namun keduanya mengharapkan agar pelatihan seperti BTCLS itu perlu penambahan waktu. Mereka menilai ada beberapa materi yang disampaikan agak terburu-buru, padahal kemampuan setiap peserta berbeda-beda.
“Rasanya waktu kurang cukup. Mungkin nanti bisa ditambahkan lagi waktunya untuk pelatihan,” saran Ricky yang diamini Ayu.
Terus Lakukan Update
Sementara itu, Servasius Ratu Banin, S.Kep, M.Kep selaku ketua panitia menyampai terima kasih kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Ketua dan Staf Dosen maupun Tenaga Kependidikan di Jurusan Keperawatan dan rekan-rekan panitia yang menyukseskan pelatihan yang berlangsung selama 4 hari, Rabu-Sabtu (14-17/12/2022).
Kepada peserta pelatihan, ketua panitia yang akrab disapa Pak Servas itu memberikan apresiasi atas capaian yang mereka peroleh. Menurut Pak Servas, saat melakukan pre tes, sebagian peserta mendapatkan nilai rendah. Tapi saat dilakukan post test, 54% peserta berubah dari nilai rendah ke nilai tinggi; dan sisanya dari nilai rendah ke nilai sedang.
“Kami berharap ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama 4 hari ini, bukan sekadar nilai, tapi pengalaman ini dibawa terus ke tempat kerja. Atau ketika keluarga mengalami kondisi gawat darurat bisa memberi pertolongan,” pesan Pak Servas yang merupakan Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HIPGABI NTT tersebut.
Ketua DPW HIPGABI NTT, Dominggos Gonsalves, S.Kep.,Ns, M.Sc, AIFM, pada kesempatan itu mengapresiasi para narasumber dan instruktur yang selalu berkomitmen memberikan bimbingan kepada peserta. Ia juga berterima kasih kepada panitia yang setia dari awal sampai akhir, termasuk dukungan dari berbagai institusi seperti Poltekkes Kemenkes Kupang, RSUD Naibonat, RSUD Johannes, RS Boromeus, King Care, dan STIKES Maranatha.
Kepada peserta, Ketua HIPGABI NTT dua periode yang akrab disapa Pak Domi itu juga berterima kasih atas kepercayaan dan kerja sama selama kegiatan. Pak Domi mangakui komitmen belajar yang ditunjukkan para peserta sangat baik. Kondisi itu sesuai juga dengan komitmen yang dibangun HIPGABI NTT selama ini, yaitu tidak hanya beri sertifikat, tapi selalu memastikan peserta mempunyai kemampuan yang benar-benar baik.
“Ilmu yang didapat hari ini, tidak statis, harus update terus. Kalau ada kurang paham, bisa kembangkan dengan jalin hubungan dengan para instruktur. Kalian juga bisa mendaftar sebagai anggota HIPGABI NTT,” tutup Pak Domi.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)