Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI) Puskesmas Lato sukses mengadakan puncak peringatan HUT PPNI ke-49 di Desa Dulijaya, Kecamatan Titehena, Kab.Flores Timur, NTT pada Jumad (17/03/2023).
Rangkaian kegiatan menyongsong HUT PPNI ke-49 dilaksanakan selama 3 hari, di antaranya penyuluhan HIV-AIDS pada kelompok remaja, screening PTM (Penyakit Tidak Menular), dan pengkajian keperawatan keluarga untuk mengatasi balita stunting. Puncak acara HUT PPNI diisi dengan implementasi asuhan keperawatan pada keluarga yang menjadi salah satu tugas perawat.
Ketua Panitia perayaan HUT PPNI ke 49 tingkat DPK Puskesmas Lato, Adrinus Woka Makin, S.Kep.Ns, dalam arahannya menekankan bahwa keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang perannya membentuk budaya hidup sehat. Hal ini sangat penting karena masalah kesehatan keluarga saling berpengaruh antara sesama anggota keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
“Jangan menilai setiap hari dengan hasil yang kamu tuai, tetapi dari benih yang kamu tanam.
Responsibility dan Accuntability merupakan dasar pembenaran dalam suatu tindakan beserta konsekuensinya, Punya hati tak pernah mengeras, emosi tak pernah lelah, sentuhan tak pernah sakit, menjadi spirit dalam aksi nyata hari ini,” ungkap Adrinus Woka Makin.
Lebih lanjut, Adrinus Woka Makin menekankan bahwa terdapat 3 hal utama yang menjadi prioritas implementasi asuhan keperawatan keluarga, yakni defisit pengetahuan (SDKI D.0111), manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (SDKI D.0115) dan resiko defisit nutrisi (SDKI D.0032). Hasil yang diharapkan berupa tingkat pengetahuan dan manajemen kesehatan keluarga meningkat, serta status nutrisi membaik
Sementara itu, Kepala Desa Dulijaya dalam sambutan singkatnya menyampaikan ucapan terima kasih dan proficiat kepada PPNI yang merayakan ulang tahun ke 49 di desanya. Menurutnya, dari kondisi kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini, perawat harus berperan aktif dan menjadi penggerak untuk mewujudkan peningkatan mutu kesehatan.
Ia berharap peran perawat dalam membangun budaya yang sehat di masyarakat terus dilakukan secara berkala dari waktu ke waktu. “Mudah-mudahan prosentasi stunting yang sangat tinggi (31,8%) di desa ini dan masalah kesehatan lainya dapat ditekan menuju Desa Dulijaya yang sehat dan mandiri. Selamatkan satu nyawa dan kau jadi pahlawan, selamatkan seratus nyawa dan kau seorang perawat,” ungkap Kepala Desa Dulijaya memotivasi semua undangan yang hadir.
Turut hadir dalam perayaan ini Perwakilan Profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ikatan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ranting Puskesmas Lato dan Kader Posyandu Desa Dulijaya.
Penulis : Fransiskus Parin Bala – Emanuel F. Ola Masan (Infokom DPD Flores Timur)