Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT) mengadakan pelatihan jurnalistik secara daring melalui media Zoom yang berlangsung pada Jumat-Sabtu, 02-03 Desember 2022.
Pelatihan ini ditujukan kepada utusan dari pengurus Bidang Infokom DPD PPNI Kota/Kabupaten se-Provinsi NTT dan ikatan/himpunan perawat yang berada di bawah naungan DPW PPNI NTT.
Ketua panitia, Fransiskus Yulius Woge Ratu, S.Kep.,Ns, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa yang diselenggarakan DPP PPNI pada 27-28 Agustus 2022 lalu di Jakarta. Selain itu, menurutnya pelatihan jurnalistik itu merupakan salah satu program kerja bidang infokom yang selaras dari pusat hingga ke komisariat.
“Kita baru lakukan ToT PPNI NTT berapa bulan lalu, sehingga masing-masing pengurus diingatkan untuk menjalankan program kerja sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan DPP PPNI. Kegiatan jurnalistik ini merupakan salah satu yang perlu dijalankan bersama di setiap level kepengurusan PPNI,” kata Fransiskus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Penelitian, Informasi dan Komunikasi DPW PPNI itu.
Fransiskus menerangkan, secara internal DPW PPNI NTT telah memiliki media informasi berupa website resmi yang beralamat di ppnintt.org sejak 2020 lalu. Selama ini media publikasi itu berjalan, namun belum membangun kerja sama yang baik dengan pengurus DPD untuk menjadi kuntributor di daerah masing-masing dalam membuat liputan jurnalistik maupun menulis artikel yang berisi edukasi kesehatan.
“Semoga pelatihan ini nantinya bisa menghasilkan jurnalis PPNI NTT yang bisa bekontribusi mengirimkan berita atau jenis tulisan lain untuk meningkatkan kualitas publikasi di website kita. Selain itu, kita juga bisa meneruskan produk jurnalistik itu kepada media massa yang lain, sehingga aktivitas PPNI bisa dikenal makin banyak orang,” harap Fransiskus.
Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns, M.Kep, mengapresiasi Bidang Penelitian dan Infokom yang telah menyelenggarakan kegiatan positif. Menurutnya, kegiatan itu penting karena PPNI merupakan organisasi profesi yang sangat besar, sehingga membutuhkan media dan konten informasi yang konstruktif dan inovatif, guna meningkatkan kapasitas anggota yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.
“Kita harus memberitakan semua kegiatan organisasi. Sekecil apa pun kegiatan PPNI, kita perlu sampaikan kepada anggota lewat media pemberitaan,” kata Aemilianus saat memberi kata sambutan acara pembukaan pada Jumat (02/12/2022).
Aemilianus menekankan kepada peserta pelatihan agar bisa mempratikkan apa yang telah diperoleh, sehingga semua kegiatan di tingkat DPD hingga DPK bisa ditulis dan diberitakan lewat berbagai media massa. Selain itu, ia juga berharap para peserta bisa meningkatkan minat menulis berita-berita positif yang pada gilirannya dapat meningkatkan citra perawat.
“Kita perlu tulis sendiri beritanya, setelah itu baru diteruskan ke wartawan atau media massa, supaya isinya sesuai dengan apa yang ingin disampaikan kepada publik,” tambah Aemilianus.
Setelah seremonial pembukaan, Aemilianus melanjutkan dengan penyampaian materi pelatihan pertama tentang: “Peran Media dan Publikasi dalam Mewujudkan Visi Misi PPNI”. Pada kesempatan itu, ia menekankan tentang pentingnya mengelola media publikasi internal PPNI maupun membangun jaringan dengan media massa eskternal.
Kartono Hadi, SE, Senior Journalist Media Online Indonesia, menjadi narasumber kedua dan yang menjelaskan tentang teknik penulisan berita langsung (straight news) dan pembuatan rilis pers (press release). Pemred Infoperawat.com itu menjelaskan secara detail cara menulis berita, mulai dari penentuan judul, pembuatan teras berita yang menarik, badan berita yang memenuhi unsur 5W+1H, dan penutup berita yang berkesan.
Selain itu, perwakilan pengurus Bidang Infokom DPW PPNI NTT juga turut berbagi pengalaman dalam mengelola website, khususnya seputar teknik menulis feature dan artikel kesehatan. Sesi penyampaian materi dan diskusi itu berlangsung sejak pukul 09.00-16.00 WITA.
Di akhir kegiatan hari pertama, Fransiskus selaku ketua panitia menjelaskan bahwa pelatihan hari kedua akan digunakan untuk praktik menulis. Hasil tulisan itu kemudian dipresentasikan dan didiskusi bersama peserta pelatihan lainnya. Selain itu, kegiatan akan dilanjurkan dengan lomba menulis selama 1 minggu.
“Semua peserta diharapkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini, termasuk untuk lomba menulis yang diselenggarakan setelah pelatihan. Panitia telah menyiapkan total hadiah sebesar 3 Juta Rupiah. Semoga ini bisa memacu semangat dan membuat publikasi PPNI NTT makin meningkat,” tutup Fransiskus.
Saverinus Suhardin (Tim Infokom DWP PPNI NTT)