Sekitar pukul 08.00 WITA, terlihat beberapa orang perawat (selanjutnya disebut Ners) dari berbagai wilayah Kab. Kupang, sudah berkumpul di sayap Kanan gereja Ebenhezer, Tarus, Kupang. Ini hari Jumat (07/08/2020), dan tidak ibadat pernikahan atau ibadat khusus lain yang sedang berlangsung di rumah ibadah tersebut.

Dewan Pengurus Daerah, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD-PPNI) Kab. Kupang memang sengaja memohon izin menggunakan tempat tersebut untuk kegiatan pelantikan badan pengurus DPD dan DPK (Dewan Pengurus Komisariat) periode 2020-2025, sekaligus disusul dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang pertama buat pengurus yang baru dilantik.

Bermula dari kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) II DPD PPNI Kab. Kupang yang berlangsung 17 Juli 2020 lalu, maka terpilihlah Ibu Awaliyah M. Suwetty, S.Kep.,Ns,M.Kep untuk meneruskan tampuk kepemimpinan organisasi profesi perawat tersebut.

Setelah Ns. Lya –begitu sapaan akrab beliau– dilantik oleh ketua DPW PPNI Prov. NTT, kemudian dibentuk pula tim formatur yang bertugas menjaring dan menetapkan badan pengurus dan badan kelengkapan organisasi lainnya.

Tidak sampai 2 Minggu seperti alokasi waktu yang ditargetkan, Tim Formatur sudah merilis nama-nama calon pengurus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan AD/ART organisasi. Informasinya disampaikan via grup WA Ners Kab. Kupang, sebab pandemi Covid-19 telah memaksa semua anggota untuk lebih banyak berkoordinasi secara daring.

Secara umum, semua anggota yang diminta kesediaannya menjadi pengurus, tidak ada yang keberatan. Sehingga proses pengajuan SK (Surat Keputusan) pengesahan susunan DPD PPNI Kab. Kupang oleh DPW PPNI Prov.NTT juga berlangsung relatif singkat dan lancar.

Masalah mulai timbul ketika pengurus baru yang belum dilantik ini, harus mencari gedung yang bisa dipakai untuk kegiatan pelantikan. Meski sudah memasuki masa kenormalan baru dari pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19, panitia tidak mudah menemukan gedung yang memadai untuk kegiatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Bagaimana kalau kita pelantikan online saja,” ketua panitia, Ns. Natalis Baros, sempat mengajukan opsi tersebut di grup WA, saking pusingnya mencari gedung yang cocok dengan ketentuan protokol kesehatan.

Usulan itu menimbulkan pro-kontra. Salah satu argumen yang menolak pendapat tersebut, disampaikan Ns. Yemis Gasper Hatan, S.Kep yang bertatus sebagai anggota Dewan Pertimbangan PPNI Kab. Kupang. Menurutnya, setiap pengurus harus saling ketemu langsung supaya lebih akrab. Apalagi setelah pelantikan itu dilanjutkan dengan Rakerda, sehingga perlu tatap muka yang intens sehingga proses koordinasi dan kerja sama selanjutnya makin gampang dilakukan.

Berbagai pertimbangan dari anggota lain juga makin menguatkan, apalagi setelah menyusul kabar kalau sebuah gereja di bilangan Tarus bisa dipakai untuk kegiatan yang dimaksud. Kerumitan kecil ini, pada sisi lain, mengingatkan tentang pentingnya memiliki gedung sekretariat PPNI sendiri, sebagai ‘rumah bersama’ Ners NTT. (KLIK DI SINI, bila ingin berpartisipasi dalam pembangunan gedung tersebut).

***

Gedung gereja Ebenhezer, Tarus ini memang sudah terbiasa menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan ibadah hari Minggu. Di gerbang masuk, sudah tersedia gentong besar yang memiliki 4 keran air di sekeliling badannya, sehingga orang tidak terlalu lama mengantri untuk cuci tangan.

Sebelum masuk ke dalam gedung gereja, panitia juga menambahkan dengan perlindungan tambahan: hand-sanitizer. Petugas khusus untuk mengukur suhu dengan thermo-gun juga cekatan melayani peserta yang hadir. Kursi gereja yang panjangnya kurang lebih 2 meter, sudah diberi tanda khusus agar tetap menjaga jarak, sehingga satu kursi hanya boleh ditempati oleh 3 orang.

Acara pelantikan  yang mengusung tema, “Optimalisasi Peran Organisasi dalam Mewujudkan Kesejahteraan Perawa Kab. Kupang” itu, dimulai tepat pukul 09.00 WITA. Sebagaimana prosesi resmi lainnya, kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PPNI. Kemudian dilanjutkan dengan pelantikan yang berlangsung dua kali.

Pelantikan pertama, khusus untuk pengurus DPD PPNI Kab. Kupang. Pelantikan kedua, untuk ketua dan pengurus DPK (Dewan Pengurus Komisariat). Ada 3 DPK yang terbentuk di Kab. Kupang, yaitu DPK Maranatha yang mencakup perawat di Akper dan Stikes Maranatha; DPK RSUD Naibonat; dan DPK Puskesmas se-Kab. Kupang.

Setelah melantik, Ners Lya Suweety, lewat sambutannya menyampaikan harapan agar semua pengurus bisa kompak, dan saling bersinergi menyelenggarakan program yang bertujuan menyejahterakan perawat di Kab. Kupang. Setidaknya ada 3 pesan utama yang, sudah tersirat dalam tema kegiatan, dan menjadi panduan dalam menjalankan kegiatan organisasi.

Pertama, tentang optimalisasi badan pengurus yang baru saja dilantik. Dosen di Akper Marantah Groups Kupang itu mengingatkan agar semua pengurus solid dan total dalam menjalankan amanah yang sudah dipercayakan.

“Jangan sampai habis pelantikan, hilang…,” candanya kemudian.

Kedua, beliau mengingatkan tentang penataan organisasi yang berkelanjutkan. Menurutnya, pengurus periode sebelumnya telah memberi bentuk yang baik, tinggal kita lanjutkan saja. “Kita perlu mantapkan lagi kepengurusan, keanggotaan, NIRA, dll.,” tambahnya.

Ketiga, menyangkut kesejahteran anggota atau perawat di Kab. Kupang. Beliau menekankan, seluruh kegiatan organisasi profesi PPNI, semuanya bermuara pada tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota.

“Nanti saat rapat kerja, tolong ciptakan sebanyak-banyaknya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan perawat,” tegasnya kemudian.

Setelah seremonial pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Rakerda, khusus membahas mengenai program kerja dan rencana strategis (Renstra) selama masa bakti 5 tahun mendatang.

Panitia membagi kelompok diskusi menjadi tiga. Pertama, khusus untuk bendahara dari DPD dan semua DPK. Kelompok ini perlu mendapat informasi yang seragam, agar memudahkan dalam pelayanan pada anggota yang ingin membanyar iuran. Termasuk hal teknis pengelolaan keuangan organisasi lainnya sesuai peraturan yang berlaku.

Kelompok kedua, khusus untuk admin yang ditangani oleh setiap sekretaris DPD dan semua DPK. Kelompok ini juga perlu mendapat penyeragaman tentang alur pelayanan registrasi anggota, pembuatan NIRA, verifikasi adminitrasi untuk perpanjangan STR, dan tugas lainnya.

Kelompok ketiga, terbagi lagi ke dalam kelompok kecil, disesuikan dengan jumlah bidang kerja DPD PPNI Kab. Kupang. Ada 7 bidang yang menjadi fokus garapan organisasi ini selama 5 tahun ke depan, yaitu: Bidang Organisasi dan Kaderisasi; Bidang Hukum dan Pembedayaan Politik; Bidang Hubungan Antar Lembaga; Bidang Pendidikan dan Pelatihan; Bidang Penelitian, Sistem Informasi dan Komunikasi; Bidang Pelayanan; dan Bidang Kesejahteraan.

Hasil diskusi tiap kelompok itu kemudian dipresentasikan di hadapan semua peserta, lalu ditanggapi atau dikoreksi bersama. Proses diskusi berlangsung seru, hingga menghasilkan panduan kerja yang jelas, masuk akal dan terukur bagi masing-masing bidang atau pengurus.

Meski kegiatan berlangsung sejak pagi, semua peserta masih terlihat antusias hingga sore dan terus saling menyemangati. Semoga ini menjadi pertanda baik, tujuan kesejahteraan anggota bisa tercapai dan bisa membuktikan terbalik, kalau anggapan “Habis pelantikan, kemudian hilang,” itu keliru.

Artikulli paraprakMembangun Bersama Rumah Perawat NTT
Artikulli tjetërInilah Formasi Badan Pengurus DPD PPNI Kab. Kupang 2020-2025