Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Kupang digelar ulang pada hari Senin (08/08/2022) di Hotel Neo By Aston, Kupang dan Bapak Agustinus Ara terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD PPNI Kota Kupang periode 2022-2017.
Tapi, publik mungkin bertanya, kenapa ada Musda Ulang PPNI Kota Kupang dan bagaimana proses musda ulang itu berlangsung? Karena itu, Tim Infokom DPW PPNI mengabarkan untuk Anda sekalian tentang apa yang terjadi pada musda yang difasilitasi oleh DPW PPNI Provinsi NTT tersebut.
***
Seremonial pembukaan yang dimulai pukul 16.00 WITA itu dipandu oleh pewara, Bapak Fance R. Pandie. Kegiatan diawali dengan menyanyi lagu Indonesia Raya dan Mars PPNI, kemudian dilanjutkan dengan doa pembukaan yang dipimpin Ibu Dewi Muris.
Ketua panitia, Bapak Sabinus B. Kedang, dalam laporannya menyampaikan Musda Ulang PPNI Kota Kupang ini dihadiri oleh utusan yang berasal dari 18 DPK (Dewan Pengurus Komisariat) se-Kota Kupang dan tim peninjau dari DPW PPNI Provinsi NTT, serta Ketua Dewan Pertimbangan DPW PPNI NTT: Ibu M. Margaretha U.W.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi (OKK) DPW PPNI NTT yang akrab disapa Pak Sabinus itu juga berharap agar Musda Ulang DPD PPNI Kota Kupang yang mengusung tema “Membangun Perubahan Menuju Organisasi PPNI yang Kuat dan Bersatu di Kota Kupang” tersebut dapat menentukan ketua baru sehingga bisa menjalankan amanah musda sebelumnya (Musda III) yang berlangsung pada 17-18 Juli 2022 lalu.
“Semoga ketua terpilih bisa memberikan ide-ide yang inovatif demi perbaikan dan peningkatan kesejateraan anggota yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada produktivitas kerja dalam mengisi pembangunan kesehatan, khususnya keperawatan di Kota Kupang,” harap Pak Sabinus.
Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Bapak Aemilianus Mau, menjelaskan Musda Ulang PPNI Kota Kupang ini merupakan tindak lanjut dari Musda III pada Juni 2022 lalu yang dinyatakan bermasalah, dan ketua yang sempat terpilih dan dilantik saat itu juga dinyatakan batal oleh DPP PPNI karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Hasil Musyawarah Nasional X di Bali dan Peraturan Organisasi PPNI.
“Musda memang kewenangan tertinggi dalam organisasi, tetapi tidak boleh melanggar AD/ART sebagai aturan tertinggi,” tegas Ketua DPW PPNI Provinsi NTT yang biasai disapa Pak Willy tersebut.
Pak Willy menjelaskan, Musda Ulang PPNI Kota Kupang dilakukan karena Pak Niko (Nikolau N. Kewuan) yang terpilih sebagai ketua pada musda sebelumnya telah menjalani 2 periode masa kepemimpinan. Karena itu, menurut Pak Willy musda ulang tersebut lebih berfokus pada pemilihan ketua baru.
Pada kesempatan itu, Pak Willy juga menekankan tentang pentingnya menjaga nilai-nilai etik dan sopan santun selama musda berlangsung. Menurutnya, organisasi profesi PPNI tidak bisa disamakan dengan organisasi politik pada umumnya. PPNI memiliki nilai etik, lanjut Pak Willy, seperti menghormati guru dan senior.
“Kita perlu tenang, agar bisa menghadapi masalah dengan baik,” saran Pak Willy kemudian. “Siapapun ketua terpilih, dialah yang terbaik dan direstui Yang Di Atas (Tuhan). Siapapun dia, oerientasinya untuk melayani anggota dan memajukan profesi perawat.”
Menjelang akhir sambutannya, Pak Willy menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak yang merasa dirugikan atau ada banyak hal kurang berkenan pada musda sebelumnya. Terlepas dari kekeliruan yang sudah terjadi, Pak Willy mengatakan secara tegas, dirinya maupun DPW PPNI NTT tidak memiliki tendensi buruk sehingga musda sebelumnya bisa bermasalah.
“Semoga musda ulang ini menjadi yang terbaik,” tutup Pak Willy.
Sidang Pleno Fokus Pemilihan Ketua
Setelah seremonial pembukaan, acara dilanjutkan dengan sidang pleno. Pimpinan sidang sementara difasilitasi oleh Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPW PPNI NTT yang terdiri dari Bapak Domianus Namuwali sebagi ketua merangkap anggota; Ibu Imakulata Bete sebagai sekretaris merangkap anggota; dan Bapak Richardus Lahamukang sebagai anggota.
Sebelum membuka sidang pleno, Pak Domianus menjelaskan bahwa pimpinan sidang sementara terpaksa diambil alih oleh Bidang OKK DPW PPNI NTT karena pengurus DPD PPNI Kota Kupang telah dinyatakan demisioner sejak musda sebelumnya sehingga terjadi kekosongan untuk sementara waktu.
Meski demikian, Pak Domianus yang mewakili pimpinan sidang menyatakan dengan tegas, bahwa DPW PPNI NTT tidak punya tendesi untuk mengintervensi jalannya musda. Menurutnya, pimpinan sidang sementara hanya memfasilitasi jalannya diskusi dan keputusan tertinggi tetap ditentukan secara demokratis oleh peserta musda.
Secara umum, Pleno I dengan agenda pembahasan jadwal acara dan tata tertib musda tidak banyak berubah dari musda sebelumnya. Setidaknya ada dua bagian yang berubah secara substansial, yaitu jumlah dan jenis rapat pleno yang digelar dan ketentuan jumlah dukungan bakal calon ketua yang diusung oleh DPK.
Peserta musda bersepakat sidang pleno hanya untu lima agenda yang membahas tata tertib dan jawal acara; pemilihan pimpinan sidang tetap; pemilihan dan pelantikan Ketua DPD PPNI Kota Kupang; pembentukan tim formatur; dan penutup. Sedangkan sidang pleno lain yang umumnya dilakukan pada musda ditiadakan karena tetap menggunakan hasil musda sebelumnya.
Khusus untuk jumlah dukungan bakal calon ketua, sebelumnya ditetapkan setiap calon ketua dinyatakan layak apabila didukung paling sedikit oleh 9 DPK. Ketentuan ini kemudian diubah oleh peserta musda, setiap calon minimal didukung 6 DPK PPNI yang ada di wilayah Kota Kupang.
Pimpinan sidang sementara melanjutkan Pleno II dengan agenda pemilihan pimimpin sidang tetap yang memandu jalannya sidang pleno selanjutnya. Pada saat itu, peserta musda menyepakati untuk memilih Bapak Richardus Lahamukang dari perwakilan DPW PPNI NTT sebagai ketua sidang merangkap anggota; Ibu Imakulata Bete dari DPK RSJ Naimata sebagai sekretaris merangkap anggota; dan Ibu Adriana dari DPK Alam Kota sebagai anggota.
Agustinus Ara Mendapat Dukungan Mayoritas
Sebelum pelaksanaan Musda Ulang PPNI Kota Kupang dilakukan, panitia kegiatan dari DPW PPNI NTT telah melakukan penjaringan bakal calon ketua secara terbuka, khususnya kepada seluruh ketua dan pengurus DPK PPNI se-Kota Kupang.
Berdasarkan hasil penjaringan tersebut, ada 5 bakal calon ketua yang memenuhi kriteria di antaranya ada Bapak Agustinus Ara, Bapak Simon S. Kleden, Ibu Orpa Diana Suek, Bapak Kornelis N. Beni, dan Bapak Bonevasius Bhute.
Panitia selanjutnya menginformasikan kelima bakal calon tersebut kepada setiap DPK, sehingga pihak DPK dapat menentukan pilihan atau memberi dukungan pada salah satu calon yang sesuai dengan aspirasi anggota di masing-masing DPK. Panitia juga menetapkan agar pilihan setiap DPK itu dinyatakan dalam bentuk surat dukungan resmi yang ditandatangi ketua dan sekretaris, serta dibubuhi cap/stempel.
Berdasarkan proses penjaringan yang dilakukan panitia dan tata tertib yang telah disahkan pada Pleno I, maka Bapak Richardus Lahamukang sebagai ketua pimpinan sidang tetap pun memulai Pleno III untuk memilih Ketua DPD PPNI Kota Kupang periode 2022-2027.
Proses pemilihan ketua diawali dengan penentuan calon yang disaring dari 5 bakal calon yang sudah ada. Pada kesempatan itu, setiap DPK mengantarkan surat dukungan kepada pimpinan sidang. Selanjutnya pimpinan sidang membuka dan merekap isi surat dukungan tersebut yang dipantau juga oleh tiga orang saksi.
Setelah direkap, dari total 18 DPK PPNI yang ada di Kota Kupang, hasilnya menunjukkan Bapak Agusinus Ara mendapat dukungan dari 14 DPK. Bapak Simon S. Kleden dan Kornelis N. Beni masing-masing mendapat dukungan 1 DPK. Sedangkan bakal calon lainnya tidak mendapat dukungan dan ada 2 DPK yang surat dukungannya dinyatakan tidak sah.
Berdasarkan hasil penentuan calon ketua dan tata tertib musda, hanya ada satu calon ketua yang memenuhi syarat. Maka pimpinan sidang kemudian menetapkan proses pemilihan dilakukan secara aklamasi, dan Bapak Agustinus Ara dinyatakan sebagai ketua terpilih DPD PPNI Kota Kupang Periode 2022-2027.
Sidang kemudian dilanjutkan dengan pelantikan ketua terpilih oleh Ketua DPW PPNI Provinis NTT, Bapak Aemilianus Mau. Setelahnya, sidang dilannjutkan dengan Pleno IV dengan agenda pembentukan tim formatur. Rangkaian musda ulang tersebut ditutup Pleno V dengan agenda acara penutupan.
Musda Ulang Berjalan Sukses, Kenangan Buruk Perlu Dihapus
Kegiatan penutupan Musda Ulang PPNI Kota Kupang itu diawali dengan penyampaian sambutan ketua panitia, Bapak Sabinus B. Kedang. Pada kesempatan itu, Pak Sabinus mengucapkan terima kasih kepada 18 DPK PPNI se-Kota Kupang yang telah berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian musda ulang tersebut.
Selain itu, Pak Sabinus juga menyampaikan permohan maaf kepada semua pihak bila ada kekurangan atau kesalahan dalam proses musda ulang tersebut. “Semoga kita bisa belajar dari proses ini dan bergerak menjadi lebih baik,” tandasnya.
Ketua DPD PPNI Kota Kupang periode 2022-2027, Bapak Agustinus Ara, dalam kata sambutan perdananya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan atas rahmat dan perlindungan-Nya sehingga berbagai dinamika organisasi pada akhirnya berjalan dengan baik.
“Kita tahu, sebelumnya terjadi problem sehingga terjadi stagnasi di lingkup DPD Kota Kupang,” kata ketua terpilih hasil musda ulang yang akrab disapa Pak Agus itu.
Karena itu, pada kesempatan itu Pak Agus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Ketua DPN PPNI NTT, yang telah memberikan arahan dan masukan positif sehingga bisa kembali membangun momen kebersamaan.
Pak Agus juga mengucapkan terima kasih kepada semua utusan DPK PPNI se-Kota Kupang yang telah mempercayakannya sebagai ketua. Namun, Pak Agus mengingatkan, organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang punya visi-misi yang sama menuju tujuan bersama. Karena itu, Pak Agus berharap agar anggota atau pengurus tidak meninggalkan dirinya sendiri dalam menggerakan roda organisasi.
“Kekuatan bersama lah yang menentukan kemajuan organisasi,” kata Pak Agus bersemangat, “organisasi bisa besar karena kita semua.”
Pada kesempatan itu, Pak Agus juga dengan rendah hati menyampaikan kalau dirinya belum memiliki kemampuan organisasi yang baik. “Tapi atas kepercayaan teman-teman, saya siap menjalankannya, tapi bukan saya sendiri. Saya butuh dukungan kita semua. Jangan biarkan saya jalankan sendiri organisasi ini,” tambah Pak Agus.
Sebagai bagian dari pengurus DPD PPNI Kota Kupang pada periode sebelumnya, Pak Agus juga menyampaikan kalau perkembangan PPNI di Kota Kupang cukup baik. Katanya dari 18 DPK yang ada, semuanya aktif dan menjalankan kegiatan organisasi dengan baik. Hanya ada satu DPK yang belum aktif, lanjut Pak Agus, itu yang akan menjadi fokus berikutnya.
Kepada ketua dan utusan dari masing-masing DPK, Pak Agus mengharapkan peran aktif yang selama ini sudah dimulai perlu dilanjutkan dan ditingkatkan lebih baik. Menurut Pak Agus, ketua DPD dan DPW tidak ada apa-apanya kalau pengurus dan anggota DPK tidak aktif menghidupkan orgnisasi sehingga visi PPNI—dicintai anggota, dekat dengan pemerintah dan disegani profesi lain—dapat terwujud.
“Saya minta maaf kalau selama ini ada keselahan, dan saya siap dikoreksi oleh teman-teman dalam menjalankan organisasi ini,” tutup Pak Agus.
Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Bapak Aemilianus Mau, dalam sambutan penutupnya menyampaikan proficiat kepada Bapak Agustinus Ara yang resmi menjabat sebagai Ketua DPD PPNI Kota Kupang periode 2022-2027.
Pada kesempatan itu, Ketua DPW PPNI NTT yang akrab disapa Pak Willy itu menyampaikan rasa syukur karena musda ulang itu bejalan lancar secara demokratis dan dalam suasana kekeluargaan. Karena itu, Pak Willy berharap berbagai dinamika atau kenangan buruk dari musda yang lalu perlu dihapus.
“Kita sama-sama saling memaafkan untuk memajukan PPNI di Kota Kupang,” harap Pak Willy.
Pak Willy mengakui keberadaaan DPD PPNI Kota Kupang sangat penting karena menjadi barometer kemajuan PPNI di NTT. Karena itu, Pak Willy bersama DPW PPNI NTT berkomitmen untuk mendukung DPD PPNI Kota Kupang untuk lebih maju lagi.
Sebagai bentuk keseriusan pernyataan tersebut, Pak Willy menawarkan kepada DPD PPNI Kota Kupang untuk menggunakan sebagian ruangan di Graha PPNI NTT sebagai sekretariat sementara, sambil mewujudkan rencana pembanguan sekretariat sendiri. Pak Willy juga mengusulkan agar ide-ide baik yang sudah dikonsepkan oleh Pak Niko bisa diteruskan oleh pengurus yang baru.
Selanjutnya Pak Willy memberi arahan kepada ketua terpilih bersama tim formatur yang telah dibentuk agar segera membentuk badan pengurus yang lengkap, sehingga bulan September nanti bisa mengikuti TOT (Training of Trainer) yang diselenggarakan oleh DPP PPNI.
Pak Willy menyarankan agar tim formatur memilih pengurus yang loyal dan berkomitmen bekerja selama 5 tahun. Selain itu pengurus juga harus ditempat sesaui kompetensi pada bidang masing-masing. Selanjutnya jika sudah terbentuk, Pak Willy mengharapkan agar struktur organisasi itu bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Pada akhir sambutannya, Pak Willy lagi-lagi menyampaikan permintaan maaf atas kekeliruan yang sudah terjadi pada musda pada Juni yang lalu. Pak Willy sekali lagi menyatakan dengan tegas, bahwa dirinya maupun DPW PPNI NTT tidak punya tendensi apapun untuk buat kisruh.
“Tidak ada tendesi apa-apa sejak dalam pikiran, apalagi sampai merancang ini-itu,” tutup Pak Willy.
Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)