Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT) menggelar rapat pleno pengurus bidang pada Sabtu (25/02/2023) di Graha PPNI NTT yang berlokasi di Jl. Nekafmese, Sungkaen, Kelurahan Naimata, Kota Kupang.
Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, dalam sambutan pembukaannya menjelaskan bahwa, rapat pleno pengurus bidang itu merupakan tindak lanjut dari Rapat Kerja 2023 yang berlangsung Sabtu (21/01/2023) lalu. Menurutnya, ada sedikit perbedaan dengan rapat pertama yang dihadiri semua pengurus termasuk Dewan Pertimbangan dan MKEK (Majelis Kehormatan Etik Keperawatan).
“Kali ini hanya dihadiri pengurus bidang untuk memastikan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dari program kerja masing-masing bidang,” kata Aemilianus Mau.
Selain itu, Aemilianus Mau menambahkan bahwa, agenda lain rapat tersebut untuk membahas rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) pengurus yang tidak aktif; membahas rencana perayaan HUT PPNI ke-49; dan persiapan kegiatan Training of Trainer (ToT) bagi pengurus DPD dan DPK PPNI se-Provinsi NTT.
Komitmen Pengurus
Pada kesempatan itu, Aemilianus Mau menyinggung soal keaktifan dan kehadiran pengurus dalam setiap kegiatan yang kurang tepat waktu. Sebagai salah satu pengurus Bidang Diklat DPP PPNI, ia membandingkan dengan budaya kerja pengurus pusat. Menurutnya, setiap pengurus pusat selalu berusaha hadir di setiap kegiatan dan sebisa mungkin untuk tepat waktu.
“Kalau sudah terlambat cukup lama, itu sudah tidak dianggap hadir kalau di DPP PPNI,” terang Aemilianus Mau.
Karena itu, Ketua DPW PPNI NTT dua periode itu meminta kepada setiap wakil ketua bidang untuk mengevaluasi keaktifan anggota bidang masing-masing. Aemilianus Mau juga menekankan agar setiap ada kegiatan, budayakan hadir tepat waktu.
“Harus tepat waktu, tolong ingatkan semua anggota. Biar saat beri TOT, jangan sampai menjadi contoh yang salah bagi pengurus di DPD dan DPK,” pesan Aemilianus Mau.
Aemilianus Mau memang mengakui, sebagai besar pengurus memiliki pekerjaan utama di fasilitas pelayanan kesehatan maupun kampus keperawatan, sehingga cukup susah memiliki waktu kosong. Tapi menurutnya, karena sudah berkomitmen jadi pengurus, maka harus cari jalan agar semua tugas dan tanggung jawab tersebut bisa berjalan. Ia berharap ke depan ada perubahan yang baik. Jika tidak, maka pengurus yang tidak aktif akan dilakukan PAW.
HUT PPNI
PPNI akan genap berusia 49 tahun pada 17 Maret 2023 mendatang dan DPW PPNI NTT siap merayakannya dengan berbagai kegiatan. Menurut Aemilianus Mau, DPW PPNI NTT telah menetapkan Bidang Hukum dan Perundang-undangan sebagai panitia penyelenggara HUT PPNI tersebut di tingkat Provinsi NTT.
Ketua DPW PPNI NTT itu juga berharap, perayaan HUT PPNI ke-49 bisa dikemas sesuai tema nasional: “Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme”. Aemilianus Mau menambahkan, bentuk kegiatannya bisa berupa seminar atau kegiatan ilmiah lain; bakti sosial atau pengabdian masyarakat; dan seremonial puncak HUT pada 17 Maret.
“Semua kegiatan HUT PPNI ke-49 diharapkan bisa diliput media massa atau lakukan konferensi pers,” imbuh Aemilianus Mau.
Pada sesi diskusi, Bonevasius Bhute selaku Ketua Divisi Hukum dan Perundang-undangan DPW PPNI NTT memaparkan konsep atau persiapan panitia HUT PPNI. Pada kesempatan itu, Bonevasius Bhute yang juga didaulat sebagai ketua panitia menyampaikan susunan kepanitiaan beserta gambaran umum mengenai kegiatan yang akan dijalankan. Menurutnya, masing-masing seksi segera melakukan diskusi internal dan membuat proposal kegiatan masing-masing.
“Hari Senin (27/02/2023) kita akan rapat lebih lanjut untuk membahas kegiatan lebih rinci,” tutup Bonevasius Bhute.
ToT untuk DPD dan DPK PPNI se-Provinsi NTT
Satu agenda lain yang tidak kalah penting menurut Ketua DPW PPNI NTT—Aemilianus Mau—adalah rencana pelaksanaan ToT (Training of Trainer) bagi pengurus DPD dan DPK se-Provinsi NTT. Menurutnya, setelah pelaksanaan ToT pada level DPW PPNI Provinsi NTT pada September 2022 lalu, tindak lanjutnya belum banyak diterapkan di tingkat DPD dan DPK.
Karena itu, berdasarkan rapat koordinasi dengan pengurus pusat (DPP PPNI), maka DPW PPNI NTT bersepakat akan melakukan ToT bagi seluruh pengurus DPD dan DPK PPNI se-NTT. “Kita terpaksa ambil inisiatif, karena dalam waktu dekat DPP PPNI akan melakukan monev,” tambah Aemilianus Mau.
Selain itu, urgensi pelaksanaan ToT itu juga dilandasi pemikiran tentang besarnya manfaat kegiatan tersebut bagi pengurus dan tentunya akan berdampak pada pelayanan bagi anggota. Menurut Aemilianus Mau, setidaknya ada 3 tujuan ToT tersebut, di antaranya untuk: sosialisasi buku pedoman dan peraturan organisasi; mendapatkan input kebutuhan anggota untuk diperjuangkan PPNI melalui level kepengurusan; dan memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan perawat.
Sebagai bentuk persiapan, Aemilianus Mau meminta kepada semua pengurus bidang yang hadir untuk menyiapkan semua perangkat yang dibutuhkan saat ToT tersebut dilaksanakan, di antaranya persiapan trainer atau narasumber; persiapan materi ToT; perangkat evaluasi pre-post test; format evaluasi panitia dan narasumber; dan persiapan teknis lainnya.
Pelaksanaan ToT tersebut akan berlangsung pada Maret 2023 dan direncanakan berlangsung selama 6 minggu. Peserta yang merupakan pengurus DPD dan DPK PPNI se-NTT akan dibagi menjadi 12 zona. Pembicara atau trainer pada kegiatan tersebut di antaranya ketua, sekretaris, bendahara dan pengurus bidang yang aktif.
Setelah memberikan arahan awal dari Ketua DPW PPNI NTT, kegiatan dilanjutkan dengan worshop penyusunan perangkat yang dibutuhkan selama ToT itu berlangsung. Setiap bidang berdiskusi untuk menyiapkan materi, perangkat evaluasi, menentukan narasumber, dan kebutuhan lainnya.
Selanjutnya masing-masing bidang mempresentasikan apa yang telah disiapkan, kemudian mendapat tanggapan dari pengurus lain dan Ketua DPW PPNI NTT. Secara umum, kegiatan berjalan lancar dan sebagian besar bidang kerja yang ada di DWP PPNI NTT telah menyiapkan diri dengan baik. Hingga acara berakhir, hanya satu bidang yang tidak ikut terlibat, yaitu: Hubungan Antar Lembaga. Dan berdasarkan kesepakatan forum, bidang tersebut tidak dilibatkan dalam kegiatan ToT yang dimaksud.
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA itu berakhir hingga 15.30 WITA. Saat seremonial penutupan, Aemilianus Mau sebagai Ketua DPW PPNI NTT mengapresiasi kerja baik dari setiap bidang yang hadir. Meski demikian, ia tetap mengingatkan agar setiap bidang terus mempersiapkan diri agar bisa tampil maksimal saat ToT berlangsung.
“Kita harus tunjukkan profesionalisme, bagaimana komitmen dan tanggung jawab pengurus yang baik,” tutup Aemilianus Mau.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)