Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Sumba Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III yang berlangsung pada Jumat-Sabut, 25-26 Novermber 2022 di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi yang berada di bilangan Jl. Ir. Soekarno No.1, Waingapu.
Ketua panitia kegiatan, Amki Ludji Mase, Amd. Kep, dalam laporannya menyampaikan bahwa masa bakti kepengurusan DPW PPNI Sumba Timur 2017-2022 telah berakhir, sehingga perlu dilakukan musda untuk memilih pengurus baru periode 2022-2027. Selain itu, Musda III PPNI Sumba Timur itu juga menyelenggarakan webinar dengan tema: “Perawat Siap Berkolaborasi Mencegah dan Menurunkan Stunting di Kabupaten Sumba Timur.”
Amki Ludji Mase menambahkan, kegiatan itu dihadiri oleh utusan dari 19 DPK (Dewan Pengurus Komisariat) PPNI se-Kabupaten Sumba Timur. Kegiatan seminar berlangsung secara luring dan daring dengan media Zoom, sehingga bisa diikuti perawat dari berbagai lokasi.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat dan PPNI Sumba Timur menjadi organisasi profesi perawat yang tangguh,” tutup Amki Ludji Mase.
Ketua DPD PPNI Sumba Timur periode 2017-2022, Melkisedek Landi, S.Kep, Ns, M.MedEd, menjelaskan dalam sambutannya bahwa kegiatan Musda III ini menunjukkan organisasi profesi perawat ini tetap hidup dan terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Menurutnya, kegiatan musda ini juga sangat stretegis untuk menentukan nasib organisasi saat ini dan masa mendatang. Melkisedek Landi mengakui, saat ini ada beragam masalah yang dihadapi perawat, salah satunya mengenai upah perawat yang belum layak dan tidak terstandar di beberapa tempat.
“Kita terus berjuang untuk mengadvokasi masalah tersebut melalui organisai PPNI,” tutupnya.
Tetap Kompak
Ketua DPW PPNI NTT yang pada kesempatan itu diwakili oleh Kori Limbong, S.Kep.,Ns, M.Kep mengapresiasi DPW PPNI Sumba Timur yang berhasil menyelenggarakan musda yang ke-3. Menurutnya, musda tersebut luar biasa karena pengurus dan panitia telah bekerja menyiapkan kegiatan dengan baik.
“Selain sebagai amanat tertinggi dalam organisasi, musda ini menjadi wadah untuk membahas program strategis di Sumba Timur, terutama untu masalah stunting dan malaria, sehingga bisa tepat sasaran dan dilaksanakan dengan baik,” kata Sekretaris DWP PPNI NTT yang biasa disapa Ibu Kori itu.
Lebih lanjut Ibu Kori berpesan agar peserta musda selalu kompak. Menurutnya, siapa pun yang terpilih sebagai ketua, tentunya akan memberikan yang terbaik untuk anggota dan masyarakat.
Bupati Sumba Timur yang diwakili Asisten III, Lu Pelindima, S.Sos, mengapreasi dan mendukung kegiatan seminar dan musda tersebut karena selaras program pembangunan di Sumba Timur.
“Semoga kegiatan ini tidak sekadar seremonial, tapi harus sebagai wadah menentukan arah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi sesuai AD/ART PPNI,” kata Lu Pelindima.
Menurutnya, perawat yang bekerja di bidang kesehatan memiliki peran yang penting, karena selain menentukan indikator pembangunan manusia, sektor kesehatan juga merupakan layanan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
“Perawat memiliki peran penting menjadi salah satu profesi dengan jumlah anggota paling banyak,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Pemda Sumba Timur berharap agar PPNI bisa melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan perawat. Apalagi saat ini, lanjut Lu Pelindima, perkembangan Iptek sangat cepat, sehingga masyarakat sering menyoroti berbagai pelayanan yang tidak bermutu.
“Tuntutan masyarakat yang tinggi itu menjadi tantangan bagi PPNI Sumba Timur untuk terus berbenah, khususnya dalam meningkatkan mutu pelayanan,” tambahnya.
Lu Pelindima mengingat perawat untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Baginya, perawat harus bisa menunjukkan kiprahnya dalam pelayanan kesehatan masyarakat, apalagi saat ini penyakit makin banyak, khususnya stunting dan gizi buruk.
Selan itu, menurutnya PPNI juga harus mampu membina kemitraan dengan organisasi atau lembaga lain dalam menjalankan program kerja. Ia juga berharap PPNI Sumba Timur bisa menyusun program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“PPNI ini memiliki anggota besar dan tersebar hingga ke pelosok, sehingga perlu diperhitungkan. Semoga kehadiran PPNI bisa menjadi solusi bagi berbagai masalah kesehatan masyarakat,” tutupnya.
Kegiatan Musda III PPNI Sumba Timur itu dihadiri juga oleh perawakilan organisasi profesi kesehatan lain (IDI,IBI, PTGMI, dll), Wakil Ketua DPRD Sumba Timur, Plt. Kadis Kesehatan Sumba Timur, Pimpinan BPJS Sumbar Timur, Tim Peninjau dari DPW PPNI NTT, Pimpinan Prodi Keperawatan Sumba, Pimpinan RS pemerintah dan swasta, serta berbagai undangan lainnya.
Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)