Kongres Provinsi II Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur (HIPGABI NTT) resmi dibuka oleh Ketua DPP (Dewan Pengurus Pusat) HIPGABI pada hari Sabtu (30/07/2022) di Hotel Neo Aston, Kupang.
Ns. Toto Suharyanto, S.Kep.M.Kep yang mewakili Ketua DPP HIPGABI menyampaikan kekaguman dan rasa bangganya kepada HIPGABI NTT yang dilaporkan sangat aktif oleh DPW PPNI Provinsi NTT dalam memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat umum.
“Saya bangga dengan HIPGABI NTT, meski dengan segala keterbatasannya, tetap bisa menjalankan berbagai tugas, termasuk kongres ini,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP HIPGABI yang biasa disapa Ns. Toto itu.
Meski pada umumnya sudah bagus, pada kesempatan itu Ns. Toto juga memberi beberapa catatan penting terkait perbaikan HIPGABI pada masa mendatang. Ns. Toto menekankan pentingnya melibatkan perawat muda dalam kepengurusan selanjutnya, sehingga komunikasi dengan DPP bisa dijalankan lebih intens lagi.
Selain itu, Ns. Toto juga menyarankan agar pengurus HIPGANI NTT nantinya bisa membuat pengurus atau koordinator HIPGABI di setiap Kota/Kabupaten yang ada di NTT. Anjuran ini bertujuan memudahkan koordinasi saat melakukan berbagai kegiatan.
Anggota HIPGABI NTT juga diminta untuk menambah jumlah tim yang ikut pelatihan TOT untuk memenuhi kebutuhan di berbagai daerah di NTT. Ns. Toto berharap, berbagai upaya itu kelak bisa membawa anggota HIPGABI menjadi lebih berkompeten dan sejahtera.
“Kita (HIPGABI) punya motto: bersatu, berkualitas dan sejahtera.” kata Ns. Toto sebelum mengakhiri sambutan dan membuka kegiatan kongres secara resmi.
Sejarah HIPGABI NTT
Sebelum dibuka secara resmi oleh Ketua DPP HIPGABI, Seremonial pembukaan Kongres Provinsi II HIPGABI NTT ini diawali dengan laporan ketua panitia yang disampaikan oleh Bapak Servasius Banin, S.Kep.,Ns, M.Kep. Pada kesempatan itu, Pak Servas mengisahkan secara singkat awal mula terbentuknya HIPGABI NTT.
Menurut Pak Servas, HIPGABI NTT pada awal diinisiasi oleh sekelompok perawat muda yang saat itu sama-sama memiliki kegelisahan yang sama untuk berkontribusi dalam penanganan masalah gawat darurat dan bencana di NTT. Setelah niat baik itu disepakati, Pak Servas, dkk., lantas berkoordinasi dengan perawat-perawat senior, khususnya kepada DPW PPNI Provinsi NTT.
Kelompok pembentuk HIPGABI NTT awal ini kemudian menyelenggarakan seminar tentang kegawatdaruatan pada tahun 2015. Pak Servas mengatakan kalau saat itu Ns. Toto juga hadir. Dan tahun 2016 kepengurusan HIPGABI NTT yang dipimpin oleh Bapak Dominggos Gonsalves, S.Kep.,Ns, MSc resmi dilantik.
Masa kepengurusan HIPGABI NTT yang dibentuk dan diresmikan saat itu berakhir tahun 2011 lalu. Kisah perjalanan HIPGABI NTT itu dilanjutkan dalam sambutan yang disampaikan oleh Mayor TNI AL. Ns. Ronny Basirun Simatupang, S.Kep,,M.Si (Han) sebagai Plt.Ketua DPW HIPGABI NTT.
“Kurang lebih 6 bulan lalu saya ditunjukkan jadi pelaksana tugas (Plt.),” kata Pak Roony.
Menurut Pak Ronny, keputusan pengangkatan PLT itu dilakukan oleh DPP HIPGABI karena masa kepengurusan HIPGABI NTT telah berakhir, tapi tidak melakukan kongres karena pandemi COVID-19. Karena itu, ketua dan pengurus HIPGABI NTT periode 2016-2021 dinyatakan demisioner.
Meski begitu, DPP HIPGABI memberi kebijakan khusus di mana para pengurus lama tetap diminta untuk menjalankan tugas sebagaimana biasanya. Pak Ronny mengakui, meski selama ini dirinya berada di Jakarta, tetap menjalankan tugas dengan berkoordinasi dengan DPW PPNI NTT, Pak Domi selaku ketua lama bersama rekan-rekan pengurus lain.
“Kita perlu ambil hikmah dari perjalanan ini,” harap Pak Ronny, “semoga selanjutnya tidak perlu ada lagi penunjukkan pelaksana tugas (Plt) berikutnya di HIPGABI NTT.”
Pak Ronny lantas memberi saran agar pengurus selanjutnya perlu menyiapkan kongres satu tahun sebelum masa kepengurusan berakhir. Selain itu Pak Roony juga berharap agar HIPGABI NTT bisa lebih maju, apalagi Provinsi NTT menjadi salah satu daerah yang rawan bencana.
Berkaca dari tantangan tersebut, Pak Ronny meyakini kebutuhan masyarakat terhadap layanan HIPGABI akan terus bertambah. Karena itu, Pak Ronny mendorong agar anggota HIPGABI NTT harus peka kondisi masyarakat di sekitar.
“Kita semua harus terus meningkatkan kapasitas di HIPGABI, sehingga selanjutnya bisa ikut menolong sesama,” tutup Ns. Toto.
***
DPW PPNI Provinsi NTT sebagai organisasi induk DPW HIPGABI NTT juga turut mendukung pelaksanaan kongres tersebut. Karena itu, Ketua DPW PPN NTT juga hadir yang diwakili oleh sekretaris I: Ibu Kori Limbong, S.Kep.,Ns, M.Kep.
Ibu Kori menyampaikan apresiasi kepada HIPGABI NTT, karena dari 9 ikatan/himpunan perawat yang sudah terbentuk di bawah DPW PPNI NTT, HIPGABI dianggap sebagai salah satu yang aktif memberi kontribusi bagi anggota dan masyarakat umum.
Karena itu, Ibu Kori sebagai perwakilan DPW PPNI NTT berharap agar kongres ini dapat merumuskan program kerja yang baik dan pengurus yang memiliki komitmen tinggi dalam menjalakankan program kerja tersebut.
“Kalau program kerja dan pengurus bagus, maka perjalanannya akan bagus juga ke depan,” kata Ibu Kori yang juga menjabat sebagai Ketua HPMI (Himpunan Perawat Manager Indonesia) wilayah NTT.
Pada kesempatan itu, Ibu Kori juga menitip pesan kepada pengurus HIPGABI NTT yang baru nanti agar bisa menjadi motor penggerak dalam pembentukan BAPENA (Badan Penanggulangan Bencana) PPNI tingkat Provinsi NTT.
“Kami berharap HIPGABI NTT jadi leader-nya, lalu melibatkan ikatan/himpunan perawat yang lain,” tutup Ibu Kori.
***
Kongres Provinsi II HIBGABI NTT yang mengusung tema “Perawat Gawat Darurat dan Bencana NTT sebagai Profesional Terlatih Melayani NTT dalam Berbagai Kondisi Kegawatdaruratan dan Bencana” ini berlangsung selama satu hari dan dilaksanakan secara hybrid—luring dan daring.
Panitia melaporkan peserta kongres ada 75 orang yang terdiri atas anggota HIPGABI, utusan kab/kota se-NTT, tim peninjau dari DPW PPNI NTT dan DPP HIPGABI, ikatan/himpunan perawat, dan undangan lainnya.
Setelah seremonial pembukaan, acara dilanjutkan dengan seminar keperawatan dengan tema: “Updated Management of Heart Attack and Cardiac Arrests on Emergency Condition.” Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten, di antaranya: dr. Leonora Johana Tiluata, SpJP; Bapak Appolonaris T Berkanis, S.Kep.Ns.MH.Kes; dan Ns. Toto Suharyanto,S.Kep.M.Kep.
Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)