artaperawat.com – Seiring selesainya proses verifikasi yang dilakukan pihak terkait dalam pengajuan persyaratan santunan terhadap ahli waris dari tenaga kesehatan yang wafat dalam penanganan Covid-19, dilanjutkan dengan penyaluran santunan.
Pemberian santunan dari pemerintah dilaksanakan kembali oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto kepada ahli waris yang berada di Sulawesi Selatan, bersamaan pula Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah menyampaikan piagam penghargaan dan santunan dari DPP PPNI kepada ahli waris dari tenaga perawat yang wafat.
Ketua Umum DPP PPNI menyerahkan langsung kepada ahli waris dari almarhum Perawat H. Saidi dan almarhum Perawat H. Umar di Pangkalan Udara Militer Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, Rabu (8/7/2020).
Turut hadir dalam kegiatan ini Menko PMK, Gubernur Sulawesi Selatan, Kepala BNPB dan Anggota Komisi IX DPR RI.
Hadir pula Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan Abdul Rakhmat, Ketua DPD PPNI Kabupaten Maros Hasan Rahim, Ketua DPD PPNI Kabupaten Gowa Elly Paturungi, para Pengurus IDI Sulawesi Selatan dan undangan lainnya.
Setelah proses pemberian santunan, salah satu ahli waris dari kelima tenaga kesehatan penerima santunan mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah dan organisasi profesi PPNI.
“Saya ucapkan terima kasih banyak atas pemberian santunan dari pemerintah dan PPNI, tapi saya masih selalu mengenang almarhum suami saya yang dikubur disana yang jauh lokasinya dari rumah,” ungkap Hj. Samsinar saat dihubungi melalui telepon dari Jakarta, Jumat (10/7/2020).
“Waktu itu jenazah almarhum memang tidak bisa dibawa ke kampung dan harus dimakamkan di tempat yang telah ditentukan dan sesuai peraturan yang ada,” lanjutnya, saat mengenang kejadian almarhum H. Saidi, yang terakhir menjadi Kepala Puskesmas Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Diceritakannya, dirinya tidak juga memaksa jasad almarhum untuk dibawa pulang, seperti ada orang -orang lain yang membawa pulang paksa. Keluarga sangat memahami kondisi ini dan mengikuti aturan pemerintah terkait tempat dan prosesi pemakaman demi kebaikan bersama.
“Tapi nantinya kuburan almarhum rencananya akan saya perbaiki dengan melengkapi bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan,” ungkap Hj. Samsinar, yang tinggal pada dataran tinggi di Kecamatan Biringbulu, Kab Gowa, sementara pemakaman alm berada di daerah perkotaan tapi masih satu kabupaten.
“Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih dan berharap agar almarhum diterima di sisi Allah SWT, karena almarhum semasa hidup, menurutnya orang yang baik, termasuk apa yang dikatakan oleh masyarakat disekitarnya atas kebaikan alm memberikan pelayanan kesehatan selama mengabdi sekitar 30 tahun,” tutup Hj Samsinar, merupakan Kepala Sekolah SD Inpres Tompo’na, Kec. Biringbulu, Gowa dan sejak menikah dengan alm di tahun 1988, telah memiliki 3 orang putri. (IM)