Home Berita Wilayah DPK PPNI Poltekkes Kupang Berbagi Kiat Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Jantung...

DPK PPNI Poltekkes Kupang Berbagi Kiat Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Jantung kepada Ikatan Keluarga Waibalun Kupang

0
5
Kegiatan Pengmas DPK PPNI Poltekkes Kupang bersama Ikatan Keluarga Waibalun Kupang

Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI) Poltekkes Kupang kembali menunjukkan komitmennya pada peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) yang menyasar komunitas Ikatan Keluarga Waibalun Kupang. Kegiatan tersebut berlangsung pada Minggu (16/11/2025) di rumah Bapak Sabinus Kedang, RT 043/RW 007, Kelurahan Liliba, Kota Kupang.

Pengmas dengan tema “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat tentang Bantuan Hidup Dasar pada Kasus Serangan Jantung Serta Deteksi Dini Risiko Penyakit Jantung” itu dihadiri oleh Ketua dan jajaran pengurus DPK PPNI Poltekkes Kupang serta Ketua dan seluruh anggota Ikatan Keluarga Waibalun Kupang.

Para pengurus DPK PPNI Poltekkes Kupang yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua, Antonia Helena Hamu, S.Kep., Ns., M.Kep, serta Sekretaris, Dr. Emilia Erningwati Akoit, S.Kep., M.Kep. Hadir pula jajaran pengurus lainnya, yaitu Sabinus B. Kedang, S.Kep., M.Kep; Domianus Namuwali, S.Kep., Ns., M.Kep; Mariana Oni Bethan, S.Kep., Ns., MPH; Dominggos Gonsalves, S.Kep., Ns., MSc; Yustinus Rindu, S.Kep., M.Kep; bersama beberapa anggota pengurus lainnya.

Dr. Emilia Erningwati Akoit, S.Kep., M.Kep saat memberi edukasi tentang pencegahan penyakit jantung

PTM Meningkat, Edukasi Masyarakat Jadi Prioritas

Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua DPK PPNI Poltekkes Kupang yang pada kesempatan itu diwakili oleh Sekretaris, Dr. Emilia Erningwati Akoit—atau yang akrab disapa Ibu Ning. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa tren Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia terus meningkat, termasuk hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, hingga gagal ginjal.

Menurut Ibu Ning, meningkatnya PTM menambah beban besar bagi penderita, keluarga, maupun pemerintah. Padahal, sebagian besar PTM dapat dicegah melalui perubahan perilaku.
“Karena itu, DPK PPNI Poltekkes Kupang ingin berbagi informasi dan pengetahuan yang sekiranya bermanfaat untuk pencegahan dan penanganan penyakit jantung serta masalah PTM lainnya,” tegasnya.

Ketua Ikatan Keluarga Waibalun Kupang, Paulus Kedang, menyampaikan kegembiraannya atas kehadiran tim DPK PPNI Poltekkes Kupang. Menurutnya, banyak anggota komunitas yang membutuhkan informasi tentang kesehatan jantung, tekanan darah, gula darah, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk kesempatan yang baik ini,” ungkapnya sebelum membuka kegiatan secara resmi.

Petrus Laba bersama Tim Pengmas DPK PPNI Poltekkes Kupang sedang memperagakan cara memberikan RJP pada kondisi henti jantung

Tiga Materi Penyuluhan dan Skrining Risiko Penyakit Jantung

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan tiga materi inti. Sembari penyuluhan berlangsung, tim khusus melakukan pengukuran dan skrining risiko penyakit jantung berdasarkan jenis kelamin, umur, tekanan darah, Indeks Massa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok, status diabetes, dan aktivitas fisik.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Emilia Erningwati Akoit yang mengulas tentang pencegahan penyakit jantung. Ia memaparkan faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung. Ibu Ning menekankan pentingnya mengubah faktor risiko yang bisa diubah, seperti berhenti merokok, mengatur pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Peserta tampak antusias dan aktif berdiskusi.

Dominggos Gonsalves, S.Kep., Ns., MSc sedang berbagi kita penanganan kondisi cedera sebelum mencari bantuan ke fasilitas kesehatan

Materi kedua dibawakan oleh Petrus Laba, SST, seorang perawat gawat darurat dari IGD RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Ia mengenalkan konsep henti jantung pada kasus serangan jantung serta tanda-tandanya. Petrus Laba juga menjelaskan langkah-langkah pertolongan awal yang dapat dilakukan oleh orang awam sebelum pasien mendapat penanganan profesional. Ia bahkan memperagakan pijat jantung (RJP) sederhana bersama tim, sehingga peserta dapat memahami praktik dasarnya.

Materi ketiga disampaikan oleh Dominggos Gonsalves, S.Kep., Ns., MSc, yang membahas pertolongan pertama pada berbagai kondisi kegawatdaruratan seperti patah tulang, luka tusuk, luka robek berat, dan kondisi cedera lainnya. Dominggos, yang saat ini menjabat Ketua HIPGABI (Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia) NTT, menekankan pentingnya penguasaan bantuan awal oleh masyarakat sebelum tenaga medis tiba.

Tim Pengmas DPK PPNI Poltekkes Kupang melakukan pengukuran tekanan darah dan anamnesa faktor risiko penyakit jantung

Peserta Aktif Bertanya, Antusias Belajar

Sesi diskusi menjadi salah satu bagian yang paling hidup. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan seputar kondisi jantung, cara mengukur tekanan darah, hingga bagaimana menghadapi situasi darurat dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan tersebut karena mendapatkan wawasan baru yang sangat berguna.

Pada akhir kegiatan, Ketua Ikatan Keluarga Waibalun Kupang, Paulus Kedang, kembali menyampaikan apresiasinya. “Waktu tidak memberi kesempatan untuk mengulang,” ujarnya, “tapi waktu memberi kesempatan kita untuk berubah.”

Ia mengajak seluruh anggota komunitas untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, sebagaimana dianjurkan para pemateri. “Terima kasih atas partisipasi aktif kita semua,” tutupnya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here