Betun– Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Malaka menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III di Hotel Cinta Damai, Betun, Sabtu (8/11/2025). Mengusung tema “Penguatan Peran Perawat dalam Mendukung Transformasi Kesehatan”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat eksistensi profesi perawat di tengah dinamika pembangunan kesehatan nasional.
Musda dihadiri oleh Ketua DPW PPNI NTT, Dr. Aemilianus Mau, S.Kep., Ns., M.Kep. bersama sejumlah pengurus provinsi dari Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK). Pemerintah Kabupaten Malaka diwakili oleh Sekretaris Daerah, Ferdinand Un Muti, S.Hut., M.Si, didampingi Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan, Andreas Alfonsius Nahak Tahuk, SKM., M.Kes.
Hadir pula perwakilan organisasi profesi kesehatan lainnya seperti IDI dan IBI Kabupaten Malaka, serta seluruh pengurus dan anggota DPD PPNI Malaka periode 2020–2025, utusan DPK dari berbagai wilayah, dan para peninjau.

Apresiasi untuk Pemerintah Daerah dan Semangat Pengabdian Perawat
Ketua DPD PPNI Kabupaten Malaka, Deodatus S. Lebo, S.Kep., Ns., dalam sambutan pembukaannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Malaka yang selama ini memberikan perhatian besar bagi tenaga keperawatan di daerah tersebut.
“Tenaga perawat di Kabupaten Malaka yang terdaftar dalam SIM-K PPNI saat ini sebanyak 568 orang, terdiri dari perawat Ners dan D3 Keperawatan. Kami mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Malaka karena telah memberikan ruang bagi perawat untuk mengabdi melalui berbagai formasi, baik tenaga kontrak, CPNS, maupun PPPK. Tahun ini cukup menggembirakan karena banyak tenaga perawat yang terakomodir,” ujar Deodatus.
Transformasi Kesehatan dan Tantangan Profesionalisme
Sementara itu, Ketua DPW PPNI NTT, Dr. Aemilianus Mau, dalam sambutannya menegaskan bahwa Musda tidak hanya menjadi ajang suksesi kepemimpinan, tetapi juga sarana memperbarui komitmen perjuangan profesi perawat.
“Momentum Musda adalah saat yang penting untuk meneguhkan arah perjuangan, memperkuat solidaritas, serta memperbaharui komitmen dan profesionalisme kita sebagai perawat,” ujarnya.
Menurutnya, tema Musda kali ini sangat relevan dengan kebijakan nasional di bidang kesehatan yang tengah memasuki era Transformasi Kesehatan dengan enam pilar utama, termasuk transformasi layanan primer dan layanan rujukan.
“Kita bersyukur karena sekitar 30 persen kepala puskesmas di Malaka berasal dari profesi perawat. Ini bentuk kepercayaan pemerintah yang luar biasa. Namun, para kepala puskesmas juga harus terus meningkatkan kompetensinya, agar tidak tertinggal dari tenaga kesehatan lainnya,” pesan Aemilianus.
Ia juga mengapresiasi langkah kerja sama DPD PPNI Malaka dengan Universitas Strada Indonesia dan mendukung pelaksanaan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang memfasilitasi peningkatan jenjang pendidikan perawat dari SPK ke D3 Keperawatan, sebagaimana kebijakan Kemenkes yang berlaku hingga 2027.
“Program RPL ini berdampak besar, karena banyak perawat honorer kini telah diangkat menjadi PPPK. Ini bukti nyata bahwa peningkatan kompetensi berbanding lurus dengan pengakuan profesi,” tambahnya.
Terkait transformasi layanan rujukan, Aemilianus menekankan pentingnya ketepatan dan kecepatan pelayanan keperawatan di fasilitas kesehatan.
“Pelayanan rujukan harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Jangan sampai pasien diterima di rumah sakit lalu pulang dalam kondisi jenazah. Ini tidak boleh terjadi. Kita harus memastikan pelayanan keperawatan dilakukan dengan tanggap dan profesional,” tegasnya.
Pesan Pemerintah: Layani dengan Hati
Musda III PPNI Malaka secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Malaka, Ferdinand Un Muti, yang mewakili Bupati Malaka. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga kesehatan, termasuk perawat.
“Pemerintah selama ini sudah memberikan perhatian besar bagi tenaga kesehatan. Ada alokasi CPNS, PPPK, dan TKD, bahkan perawat juga mendapat TPP. Pemerintah juga memfasilitasi peningkatan pendidikan melalui kerja sama dengan universitas luar daerah,” ungkap Ferdinand.
Ia kemudian berpesan agar para perawat Malaka terus menjaga semangat pelayanan yang tulus.
“Tolong tingkatkan pelayanan dengan baik. Layani siapa pun dengan segenap hati, karena melayani masyarakat Malaka berarti melayani keluarga sendiri,” pesannya disambut tepuk tangan peserta Musda.

Johann Frederich Klaran Nakhoda Baru PPNI Malaka 2025-2030
Acara inti Musda, yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja, merumuskan program kerja, dan memilih kepengurusan baru, berlangsung lancar.
Salah satu hasil krusial dari Musda III PPNI Kabupaten Malaka adalah terpilihnya Johann Frederich Klaran sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Malaka untuk periode 2025-2030.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW PPNI NTT, Dr. Aemilianus Mau, didampingi pengurus lainnya, langsung melantik Johann Frederich Klaran sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Malaka periode 2025-2030.
Dengan semangat tema “Penguatan Peran Perawat dalam Mendukung Transformasi Kesehatan,” Musda III PPNI Malaka menjadi tonggak baru bagi perawat Malaka untuk semakin profesional, solid, dan berdaya saing dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada masyarakat.









