Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT), melalui Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), melakukan pembinaan bagi peserta ujian kompetensi (Ukom) retaker perawat periode 3 sewilayah NTT dengan menyelenggarakan webinar serial selama 3 hari, Kamis-Sabtu (05-07/01/2023).
Ketua panitia, Ns.Antonia Helena Hamu, M.Kep, saat seremonial pembukaan kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan respons DPW PPNI NTT atas hasil Ukom Retaker Perawat Periode 3 yang dinilai kurang memuaskan. Menurutnya, dari 97 peserta jenjang D3 Keperawatan hanya 12 yang kompeten. Kemudian dari 190 peserta jenjang Ners, hanya 85 yang kompeten.
“Karena itu, PPNI perlu melakukan pembinaan dengan webinar gratis ini,” kata Antonia Helena Hamu melalui aplikasi Zoom yang diikuti 220 peserta.
Ketua Divisi Diklat DPW PPNI NTT periode 2022-2027 itu juga menjelaskan bahwa webinar itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta yang berdasarkan hasil Ukom Retaker Perawat Periode 3 masih dinyatakan kompeten bersyarat. Harapannya, dengan mengikuti webinar tersebut, mereka bisa mendapatkan pengakuan sebagai lulusan perawat yang berkompetan dan siap bekerja sebagai perawat.
Narasumber yang diundang merupakan ketua atau pengurus ikatan/himpunan perawat yang bernaung di bawah DPW PPNI NTT, di antaranya Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI); Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI); Ikatan Perawat Anak Nasional Indonesia (IPANI); Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI); Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI); Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI); Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI); dan Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI).
Bentuk Perhatian PPNI
Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Ns Aemilianus Mau.,S.Kep.,M.Kep, dalam sambutan pembukannya menegaskan kepada para peserta agar serius mengikuti proses pembinaan tersebut. Menurutnya, webinar yang betujuan meningkatkan pengetahuan peserta itu merupakan bentuk perhatian organisasi profesi, PPNI.
“Demi menolong adek-adek yang belum lulus ukom ini, organisasi profesi (PPNI) hadir. Ini kesempatan terakhir, jadi tolong lebih serius. Kalau kali ini tidak lulus lagi, maka selamat tinggal sudah,” kata Ketua DPW PPNI NTT yang akrab disapa Pak Willy tersebut.
Pak Willy kemudian meminta maaf kalau terkesan marah-marah, tapi hal itu harus dilakukannya untuk memacu semangat para peserta Ukom Retaker Perawat yang belum lulus sesuai harapan.
“Karena itu, ikuti kegiatan ini secara tuntas. Kalau tidak ikut, maka tidak akan lulus!” tegas Pak Willy.
Pada kesempatan itu, Pak Willy juga menerangkan bahwa kegiatan ukom retaker maupun webinar pembinaan peserta ukom retaker itu merupakan inisiatif PPNI yang kemudian menjadi regulasi yang berlaku umum bagi lulusan institusi pendidikan tinggi kesehatan.
Selain itu, awalnya kebijakan itu banyak ditolak oleh anggota dan pengurus PPNI, karena peserta harusnya masih menjadi tanggung jawab institusi pendidikan di mana mereka kuliah. Tapi karena institusi pendidikan asal mereka juga terkesan lepas tangan karena mereka sudah diluluskan dari kampus, maka PPNI sebagai organisasi perawat turun tangan menangani masalah tersebut.
Pak Willy juga mengingatkan, kegiatan webinar untuk pembinaan dibuat secara gratis; tidak ada pungutan biaya apa-apa dari peserta. Tapi, operasional webinar tersebut tetap membutuhkan biaya dan itu diambil dari kas DPW PPNI NTT yang merupakan hasil iuran anggota.
“Karena itu, kalian perlu berterima kasih kepada seluruh perawat dan pengurus PPNI. Perjuangan organisasi profesi ini tidak main-main,” tambah Pak Willy.
Kepada seluruh peserta, Pak Willy berharap bisa mengikuti kegiatan secara serius; tidak sekadar formalitas saja. Menurutnya, peserta yang belum lulus ukom itu bukan karena tidak mampu, tapi bisa juga disebabkan karena kurang fokus belajar.
“Ingat, selama proses webinar ini semua peserta wajib aktif. Yang tidak aktif, lebih baik tidak diluluskan,” tegas Pak Willy sekali lagi sebelum membuka kegiatan itu secara resmi.
***
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan webinar seri pertama yang dipimpin oleh moderator, Ns. Stefanus Mendes Kiik, S.Kep, M.Kep,Sp.Kep.Kom. Webinar hari pertama itu menghadirkan tiga pembicara, yaitu Ns. Aemilianus Mau.,S.Kep.,M.Kep selaku Ketua DPW PPNI NTT yang menyampaikan topik “Standart Profesi Perawat”; Ns. Sri Hanna Wijiati, S.Kep sebagai Ketua HIPERCCI NTT; dan Ns. Pius A.L. Berek, S.Kep.M.Kep.Sp.KMB yang mewakili HIPMEBI NTT.
Webinar seri hari kedua, Jumat (06/01/2023) juga masih dimoderatori oleh Ns. Stefanus Mendes Kiik, S.Kep, M.Kep,Sp.Kep.Kom. Ada tiga pembicara yang akan tampil, yaitu Ns. Kori Limbong.S.Kep.M.Kep selaku Ketua HPMI NTT; Yones Banoet, SST sebagai Ketua HIPKABI NTT; dan Ns.Orpa Diana Suek.S.Kep.M.Kep.Sp.A selaku Ketua IPANI NTT.
Webinar hari ketiga yang berlangsung Sabtu (07/01/2023) dimoderatori oleh Ns.Antonia Helena Hamu, M.Kep. Webinar seri terakhir itu juga menghadirkan 3 pembicara, di antaranya Trivonia Sri Nurwela,S.Kep.,Ns.M.Kep dari IPKJI NTT; Ns. Herliana Monika Azi Djogo, S.Kep, MSN sebagai perwakilan IPKKI NTT; dan Dominggos Gonsalves, S.Kep.,Ns, MSc selaku Ketua HIPGABI NTT.
Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)