Training of Trainer (ToT) Terintegrasi bagi Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesian (PPNI) Provinsi NTT berjalan sukses dan telah ditutup secara resmi oleh Ketua Umum yang diwakili Bendahara Umum DPP PPNI, Apri Sunadi, pada hari Minggu (18/09/2022) pukul 12.00 WITA di Neo Hotel By Aston, Kota Kupang, NTT.

“Isi ToT jangan hanya sampai di sini. Harus ada output yang dilaksanakan di tempat masing-masing,” pesan Apri Sunadi saat memberikan kata sambutan penutup.

Sebelumnya, Apri Sunadi menyampaikan kekagumannya terhadap prestasi PPNI NTT, termasuk ikut berperan aktif dalam berbagai kegiatan nasional. Kepada seluruh peserta yang berasal dari seluruh daerah di NTT, dirinya berharap agar pengurus selalu mengedepankan prinsip kolektif-kolegial dalam menjalankan roda organisasi PPNI.

Selain itu, Apri Sunadi juga berharap hasil ToT Terintegrasi PPNI NTT ini bisa membangun sinkronisasi program kerja mulai dari pusat (DPP), wilayah (DPW), daerah (DPD), hingga tingkat komisariat (DPK) yang paling dekat dengan semua anggota.

“Tapi ingat, sinkronisasi program kerja ini jangan hanya di atas kertas, tapi harus benar-benar dilaksanakan. Semua informasi yang diperoleh selama ToT ini harus diturunkan ke ‘lapangan’ agar terjadi sinkronisasi program kerja hingga ke anggota,” tutup Apri Sunadi.

***

Kegiatan ToT Terintegrasi PPNI NTT telah dibuka dan dimulai sejak Sabtu (17/09/2022) kemarin. Seperti yang dikabarkan sebelumnya, acara diawali dengan seremonial pembukaan, kemudia dilanjutkan dengan materi umum yang disampaikan pimpinan DPP PPNI.

Matari umum pertama disampaikan Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI dengan topik: Perkembangan PPNI, Filosofi dan Badan Hukum PPNI. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi umum kedua yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PPNI, Mustikasari, dengan topik: Tatalaksana Kerja Organisasi PPNI.

Setelah jeda makan siang, peserta dibagi ke dalam 4 ruangan ruangan berbeda sesuai bidang kerja masing-masing. Ruangan 1 diperuntukkan untuk pengurus bidang/divisi penelitian, informasi dan komunikasi (Infokom). Ruangan 2 khusus untuk pengurus bidang/divisi pelayanan, organisasi & kaderisasi, dan pendidikan & pelatihan.

Selanjutnya ruangan 3 menjadi tempat pelatihan bagi bidang/divisi pemberdayaan politik, hukum & perundang-undangan, dan kerja sama dalam & luar negeri. Dan ruangan 4 dipakai khusus oleh ketua, sekretaris dan bendahara.

Setiap ruangan tersebut dilatih atau difasilitasi oleh 12 narasumber dari DPP PPNI. Keduabelas mentor ToT Terintegrasi PPNI NTT itu di antaranya Ahmad Eru Saprudin sebagai Sekretaris II; Budiman sebagai Bendahara II; Nani Rukmanah sebagai Ketua Departemen Diklat; I Made Sundayan sebagai Anggota Departemen Pemberdayaan Politik; Ahmad Efendi Kasim sebagai Anggota Departemen Hukum dan Perundang-undangan; dan Suriadi sebagai  Anggota Departemen Pelayanan.

Selain itu, hadir juga La Ode Abd Rahman sebagai Anggota Departemen Komunikasi dan Humas; I Wayan Suardana sebagai Anggota Departemen Kaderisasi; Singgih Pambudi sebagai Anggota Departemen Sistem Informasi Keanggotaan; Evi Karota Bukit sebagai Anggota Departemen Penelitian; Mundakir sebagai Anggota Kerja Sama dalam Negeri; dan I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma sebagai Koordinator Wilayah III (Bali, NTB, NTT) DPP PPNI.

Pelatihan tiap bidang/divisi itu dimulai sejak Sabtu (17/09/2022) pukul 13.00-21.00 WITA, kemudian dilanjutkan dengan hari Minggu (18/09/2022) pukul 08.00-10.00 WITA. Setelah itu, semua peserta kembali ke ruangan utama untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dipandu oleh Ahmad Eru Saprudin.

Suasana pelatihan di Ruangan 1, bidang/divisi penelitian, informasi dan komunikasi

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Bendahara Umum DPP PPNI, Apri Sunadi, tentang “Cara Berpikir dan Memasarkan Organisasi.” Pada kesempatan ini, Apri Sunadi menjelaskan berbagai strategi yang bisa dipakai pengurus PPNI di setiap level kepengurusan, sehingga visi “Menjadi Organisasi yang Andal, Disayani Anggota, Dicintai Pemerintah, dan Disegani Organisasi Lain’ dapat terwujud.

Apri Sunadi juga mengingatkan tentang pentingnya membangun berbagai unit usaha yang bisa menjadi sumber pendapatan lain pada masa mendatang. Selain itu, dirinya juga menekankan urgensi perawat segera membuka praktik mandiri.

“Saat ini anggota kita baru 4 ribu-an yang membuka praktik mandiri. Itu terlalu sedikit. Kalau bisa sampai puluhan ribu, itu baru bisa masuk dalam skala kebijakan,” katanya sebagai pesan penutup.

Kesan Peserta

Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, menyampaikan terima kasih kepada DPP PPNI, semua peserta, dan panitia lokal ToT Terintegrasi PPNI NTT. “Saya juga minta maaf kalau selama kegiatan berlangsung ada lisan dan perilaku yang kurang berkenan,” katanya kemudian.

Pak Willy, begitu dirinya biasa disapa, mengaku selalu memantau proses kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut. Menurutnya, dari beberapa peserta yang sempat berbincang dengannya, sebagian besar peserta merasa puas dan kegiatannya sangat bermanfaat.

Pak Willy bercerita kalau ada peserta yang merasa bangga karena baru pertama kali dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Selain itu, Pak Willy juga mengatakan kalau banyak peserta yang merasa bersyukur karena baru paham mengenai pengelolaan keuangan, penataan protokoler, dan bidang-bidang lain yang ada di PPNI.

“Selama ini kan hanya ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang organisasi dan kaderisasi yang biasa ikut,” kata Pak Willy meniru ucapan peserta, “sekarang ini semua bisa hadir dan jadi tahu tentang pengelolaan organisasi.”

Terlepas dari beberapa kesan positif tersebut, Pak Willy juga mengakui masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, misalnya soal keterbatasan waktu dan kualitas pelayanan kepada peserta. Tapi, sebagai solusinya, Pak Willy menganjurkan setiap DPD bisa memperdalam materi secara mandiri, kemudian diterukan ke semua DPK yang ada di daerah masing-masing.

“Kegiatan kita ini harus berdampak langsung kepada anggota. Ini salah satu kegiatan yang mengeluarkan anggaran besar, tapi apakah ini berdampak bagi anggota?” Pak Willy mengakhiri sambutannya dengan pertanyaan reflektif.

Selain informasi yang disampaikan Pak Willy di atas, Tim Infokom DPW PPNI NTT juga melakukan wawancara langsung kepada beberapa Ketua DPD PPNI. Dewi Handayani sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Rote Ndao mengaku sangat senang, karena sebagai ketua yang baru, dirinya bisa menimba pengalaman dari ketua-ketua DPD daerah lain.

Dewi Handayani mengaku selama ini PPNI di tempatnya kurang aktif, sehingga pengurus yang baru dibentuk beberapa bulan lalu harus belajar baik-baik cara pengelolaan organisasi. Dirinya mengaku bersyukur karena beberapa pengurusnya hadir secara langsung dan mempelajari banyak hal untuk dijalankan di Rote Ndao.

“Pulang dari sini kami coba menata baik-baik, dan kami berkomitmen untuk segera membeli lahan untuk pendirian gedung sekretariat nanti,” tandas Dewi Handayani.

Stefanus Mendes Kiik, Ketua Panitia Lokal ToT Terintegrasi PPNI NTT, sedang memberikan testimoni terkait jalannya kegiatan kepada DPP PPNI

Ketua DPD PPNI Kabupaten Kupang, Awaliyah M. Suwetty, mengaku kegiatan ini sangat positif, tinggal bagaimana pelaksanaannya nanti di tempat masing-masing. Sementara itu, Josafat Musalaka, Ketua DPD PPNI Kabupaten Alor, mengaku materi yang disampaikan narasumber sangat pas untuk pengelolaan organisasi, tinggal dilaksanakan di daerah.

Sofia Mistika Riwu, Ketua DPD PPNI Kabupaten Manggarai Timur, merasa beruntung karena kegiatan ini menjadi momen bertemu bagi pengurus PPNI dari pusat, provinsi, hingga di daerah. Baginya, materi yang diterima selama kegiatan juga sangat bermanfaat, sehingga sama dari pusat hingga daerah.

Ketua panitia lokal ToT Terintegrasi PPNI NTT, Stefanus Mendes Kiik, mengaku lega karena kegiatan akbar tersebut berjalan lancar dan aman. “Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat, sehingga pengurus bisa bertugas sesuai fungsi masing-masing,” tutup Stefanus.

Penulis: Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)

Artikulli paraprakToT Terintegrasi PPNI NTT Resmi Dibuka, Harif Fadhillah: “Kita Butuh Keselarasan”
Artikulli tjetërDinkesDukcapil NTT Gelar Sosialisasi e-STR, Aemilianus Mau Bagi Pengalaman PPNI NTT