Imunisasi telah terbukti secara ilmiah sangat efektif mencegah berbagai penyakit, dan imunisasi yang diperoleh secara lengkap dan tepat makin menguatkan imunitas anak dalam melawan berbagai agen penyakit, termasuk memberi kekuatan yang baik dalam menghadapi pandemi COVID-19 maupun ancaman penyakit lainnya.

Namun, pelaksanaan ilmunisasi di berbagai tingkat pelayanan kesehatan mendapat beberapa kendala yang membuat orang tua tidak mau membawa anaknya untuk diimunisasi. Alasannya sangat beragama, salah satu yang paling banter dibicarakan terkait dengan isu konsporasi bahwa imunisasi akan membawa dampak buruk pada anak, atau vaksin itu haram, dan beragam isu miring lainnya.

Kondisi tersebut makin diperparah dengan terjadinya pandemi COVID-19. Selama pandemi COVID-19, banyak pusat layanan kesehatan yang membatasi kunjungan pasien agar tidak terjadi penularan yang masif. Kondisi tersebut juga membuat banyak orang tua yang pada akhirnya takut membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular. Akibatnya, jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi makin banyak.

Jika anak-anak tersebut dibiarkan tumbuh tanpa imunisasi yang lengkap, maka dikhawatirkan akan timbul berbagai persoalan kesehatan yang sebelumnya bisa dicegah dengan imunisasi. Karena itu, perlu dilakukan upaya penanganan yang cepat dan tepat.

WHO sebagai lembaga kesehatan dunia telah menginisasi program Pekan Imunisasi Dunia. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kembali mengikuti imunisasi dan berusaha mengejar ketertinggalan selama masa pandemi COVID-19.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes RI juga telah melakukan hal yang sama, salah satunya dengan menggalakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dimulai pada Mei 2022 ini. Kegiatan BIAN ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi, termasuk mengejar kembali imunisasi yang sempat tertinggal karena alasan pandemi COVID-19.

Kesadaran masyarakat untuk kembali aktif mengikuti imunisasi tentunya dipengaruhi oleh informasi yang benar. Karena itu, perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang banyak bersentuhan dengan pasien perlu membagikan pengetahuan dan pengalamannya terkait imunisasi dalam bentuk tulisan.

Kebetulah program BIAN dilaksanakan pada bulan yang sama dengan peringatan IND (International Nurses Day). IND merupakan peringatan ulang tahun Florence Nightingale sebagai tokoh pelopor keperawatan modern yang dirayakan tiap 12 Mei. IND tahun 2022 ini menggaungkan tema: “Nurses: A Voice To Lead – Invest In Nursing And Respect Rights To Secure Global Health.”

Tema tersebut merupakan hasil refleksi dari kondisi pandemi COVID-19 bagi profesi perawat. Banyak perawat yang terdampak COVID-19 sekaligus mendapat perlakukan yang tidak adil dari berbagai pihak. Komunitas perawat meyakini kondisi ini sangat berbahaya, sebab perawat memiliki peran penting dalam sistem kesehatan dunia. Karena itu, IND mengangkat isu tentang pentingnya berinvestasi dan menghargai hak perawat jika ingin sistem kesehatan dunia dalam keadaan yang aman.

Berdasarkan pertimbangan dua agenda penting tersebut, BIAN dan IND, DPW PPNI Provinsi NTT menyelanggarakan lomba menulis dengan tema: Peran Perawat dalam Menyukseskan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dan Mengamankan Kesehatan Dunia.”

Lomba menulis ini bertujuan untuk:

  1. Memberi ruang bagi perawat dan mahasiswa keperawatan untuk mengekpresikan gagasan dan perasaan terkait tema yang diusung.
  2. Menjadi sarana bagi perawat dalam menunjukkan perannya sebagai edukator dengan memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat lewat tulisan.
  3. Masyarakat mendapatkan informasi yang menarik dan terjamin kebenarannya langsung dari perawat/mahasiswa keperawatan yang menjadi peserta lomba.
  4. Mendapatkan konten atau tulisan menarik dan informatif sesuai tema lomba yang bisa digunakan oleh perawat atau DPW PPNI Provinsi NTT sebagai bahan edukasi atau promosi kesehatan lewat berbagai media yang ada.

Ketentuan dan Mekanisme

Lomba menulis ini diperuntukkan khusus bagi perawat dan mahasiswa keperawatan, tapi juga tidak menutup kesempatan bagi masyarakat umum yang ingin berkontribusi atau tertarik dengan topik yang ditawarkan.  Ketentuan dan mekanisme lomba diuraikan secara detail pada bagian berikut ini.

Ketentuan Peserta:

  • Lomba ini diperuntukkan khusus bagi Perawat/masyarakat umum NTT dan Mahasiswa Keperawatan
  • Kategori perawat dibuktikan dengan NIRA, masyarakat umum dibuktikan dengan KTP, dan mahasiswa dibuktikan dengan Kartu Mahasiswa.
  • Berasal dari daerah atau suku mana saja, asal bekerja/tinggal/kuliah di wilayah NTT.
  • Follow akun IG @nttppni

Ketentuan Penulisan:

  • Jenis tulisan bisa berupa: opini/esai populer, cerita pengalaman terkait imunisasi atau pelayanan COVID-19, informasi kesehatan sesuai tema, dan liputan kegiatan perawat dalam bentuk feature atau berita kisah.
  • Tulis di Ms Word ukurang A4 dengan margins normal saja
  • Panjang tulisan minimal 800 kata dan batas maksimalnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta lomba.
  • Lampirkan identitas singkat penulis (termasuk foto KTP/NIRA/Kartu Mahasiswa) pada bagian akhir tulisan
  • Lampirkan foto atau gambar yang sesuai dengan isi tulisan jika diperlukan
  • Tulis tidak harus kaku seperti tulisan ilmiah; pakai saja gaya penulisan populer
  • Perhatikan etika umum dalam penulisan
  • Tulisan dikirim ke e-mail: saverinussuhardin@gmail.com dengan Subjek: Lomba Menulis DPW PPNI NTT
  • Setiap tulisan yang masuk ke panitia akan ditayangkan di Website PPNI NTT (https://www.ppnintt.org/) dan salah satu kriteria penilaian ditentukan seberapa banyak pembaca tulisan tersebut. Karena itu, peserta perlu menyebarkan tulisannya setelah ditayang.

Ketentuan Penilaian:

  • Keaslian atau kesegaran gagasan
  • Kreatifitas mengelola atau mengeksekusi ide
  • Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Cara pengutipan sumber yang benar
  • Kemampuan mengelaborasi pengalaman atau narasi hasil observasi dengan hasil penelitian terkait.
  • Jumlah pembaca di Website PPNI NTT

Dewan Juri:

Dewan juri lomba penulisan ini terdiri dari juri internal yang berasal dari panitia perayaan IND dan BIAN DPW PPNI Provinsi NTT, dan ditambah juri eksternal dari penulis profesional yang berpengelaman mengelola media massa. Nama-nama dewan juri akan diumumkan pada pengumuman kejuaran untuk menghindari konflik kepentingan dalam proses penilaian tulisan.

Tanggal Penting dan Mekanisme Lomba:

  • Peluncuran lomba : 11 Mei 2022
  • Pengiriman tulisan : 11-28 Mei 2022

(Setiap tulisan yang masuk ke panitia akan langsung ditayang di Website DPW PPNI NTT dan salah satu kriteria penilaian diambil dari banyaknya jumlah pembaca)

  • Penilaian : 29-30 Mei 2022
  • Pengumuman pemenang : 31 Mei 2022

Hadiah Pemenang:

Tiga pemenang dari tiap kategori akan mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dan uang pembinaan.

Narahubung:

Jika ada informasi yang kurang jelas atau ingin menanyakan ketentuan lomba secara detail, silakan menghubungi koordinator lomba: Saverinus Suhardin (085239021436)

Artikulli paraprakWebinar Keperawatan DPW PPNI NTT: Butuh Integritas Profesi untuk Meningkatkan Capaian Imunisasi
Artikulli tjetërMenyalurkan Cinta dan Kasih selama Masa Pandemi