Dewan Pengurus Wilayah, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW PPNI NTT) menjalin kerja sama dalam bentuk konsorsium dengan Yayasan Prima Higienis (YPH), Yayasan Tanpa Batas (YTB), dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Provinsi NTT (HAKLI NTT).

Pembentukan konsorsium ini resmi ditandatangi oleh pimpinan keempat lembaga tersebut pada hari Rabu (27/04/2022) di Ghaha PPNI yang berkolasi di Jl. Nekafmese Sungkaen Naimata, Kota Kupang.

Inisiasi pembentukan konsorsium ini bermula dari iktikad DPW PPNI NTT untuk terus menjadi kerja sama dengan UNICEF yang telah dimulai sejak tahun 2015. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan terkini, DPW PPNI NTT merasa perlu berkolaborasi dengan lembaga lain sesuai kebutuhan kerja sama atau program yang ditawarkan oleh UNICEF.

Karena itu, menurut Bapak Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns, M.Kep, dirinya bersama pengurus Bidang Hubungan Antar Lembaga DPW PPNI NTT langsung melakukan komunikasi dengan berbagai lembaga yang ada di NTT.

“Kita mencari lembaga yang memiliki keunggulan atau kekuatan yang tidak dimiliki PPNI, tapi dibutuhkan untuk menyukseskan program dari UNICEF nantinya,” demikian penjelasan Ketua DWP PPNI NTT yang biasa disapa Pak Willy itu.

Bapak Servasius Banin, S.Kep.,Ns, M.Kep selaku Ketua Divisi Hubungan Antar Lembaga yang mendampingi Pak Willy turut bercerita kalau selama proses penjajakan kerja sama dengan lembaga lain tersebut memiliki banyak tantangan.

“Ada yang awalnya mau bergabung, tapi kemudian mengundurkan diri di tengah jalan,” kata Pak Servas sambil tersenyum. “Tapi pada akhirnya kita temukan juga lembaga yang memiliki niat yang sama.”

Pantauan tim Infokom DPW PPNI NTT, penandatanganan Perjanjian Pembentukan Konsorsium itu didahului rapat bersama yang dihadiri oleh rekanan PPNI NTT tersebut, di antaranya Bapak Dr. Rafael Paun., S.KM., M.Kes selaku Ketua YPH; Bapak Denimars Manain Sailana, A.md.T, S.Sos sebagai Ketua YTB; dan Ketua HAKLI NTT, Bapak Micael J.S Takesan, SKM.,M.Si.

Pada kesempatan rapat tersebut, Pak Willy selaku inisiator memberikan penjelasan awal mengenai alasan dasar pembentukan konsorsium tersebut. Menurutnya, saat ini UNICEF membuka peluang secara terbuka bagi lembaga yang membentuk konsorsium untuk melaksanakan program: Helping vulnerable young children recover from the impact of COVID-19 and reimagine their future in East Nusa Tenggara.”

Lebih lanjut Pak Willy menjelaskan, program yang bertujuan untuk mendukung kesehatan dan pendidikan anak di NTT itu membutuhkan lembaga yang memiliki keahlian dalam bidang pendidikan (Education), kesehatan (Health), sanitasi (WASH), dan pelindungan anak (Child Protection).

Berdasarkan keunggulan masing-masing lembaga, maka forum rapat memutuskan DPW PPNI NTT menangani bidang kesehatan; YPH menangani bidang pendidikan; HAKLI NTT menangani sanitasi; dan YTB mengurus perlindungan anak.

Meski ada pembagian tanggung jawab tugas seperti itu, forum rapat juga bersepakat bahwa, seluruh proses kerja—dimulai dari perencanaan, pelaksaan, monev hingga pelaporan—dilakukan secara bersama-sama atas nama konsorsium.

Pada kesempatan itu, forum rapat juga menyepakati nama konsorsium, yaitu: EWILHPRO. Nama tersebut merupakan akronim dari bidang yang menjadi fokus dari masing-masing lembaga, yaitu: Education, WASH, Health, and Child Protection. DPW PPNI NTT dipercayakan oleh anggota lain sebagai pemimpin umum dalam konsorsium ini.

Semua juga bersepakat, Konsorsium EWILHPRO ini tidak hanya dibentuk untuk tujuan kerja jangka pendek, tapi bisa berkolaborasi terus untuk kerja-kerja lain dalam mendukung pemerintah maupun melayani kebutuhan masyarakat.

“Kita harus terus sama-sama ke depan,” kata Bapak Jon Takesan dari HAKLI NTT yang disetujui oleh peserta rapat lain. “Kalau nanti ada program lain entah di mana saja, kita bisa lakukan bersama lagi.”

Pimpinan Konsorsium EWILHPRO (dari kiri ke kanan): Dr. Rafael Paun., S.KM., M.Kes; Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns, M.Kep; Micael J.S Takesan, SKM.,M.Si; dan Denimars Manain Sailana, A.md.T, S.Sos

Setelah seremonial penandatanganan dilakukan, Pak Servas (Ketua Divisi Hubungan Antar Lembaga) menjelaskan bahwa program kerja sama dengan UNICEF  kali ini masih dalam proses pengajuan.

“Setelah pembentukan konsorsium ini, maka selanjutnya kita akan ajukan program kerja ke UNICEF. Komposisi dalam Konsorsium EWILHPRO ini cukup lengkap, semoga itu memberi nilai positif sehingga pengajuan ini bisa diterima UNICEF.” tutupnya.

Saverinus Suhardin (Infokom DPW PPNI NTT)

Artikulli paraprakDPW PPNI NTT Mendukung Total Kegiatan BIAN
Artikulli tjetërHIPANI NTT Segera Diresmiskan