Jumat (12/3) pagi, sekitar pukul 08.00 WITA, beberapa perawat yang tergabung dalam wadah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Kupang berkumpul di Puskesmas Tarus. Mereka sebagian besar menggunakan baju putih, tapi bukan baju yang biasa dipakai untuk bertugas. Hari itu mereka tampil non-formal, dengan masker selalu menutupi area mulut dan hidung.
Di dekat mereka ada sebuah mobil ambulans berwarna keperakan dengan tulisan di samping badannya: RSUD KAB. KUPANG. Ada dua perawat yang tampak menyiapkan mobil tersebut untuk digunakan. Mereka memasang sebuah spanduk di bagian muka mobil yang, terlihat sedikit moncong, bertuliskan: DPD PPNI KABUPATEN KUPANG. Lalu di bawahnya diikuti dengan, “PENGABDIAN MASYRAKAT.”
Spanduk kecil yang diperkirakan berukuran 1,5 x 1,5 meter itu juga memuat sebuah logo “47 Tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia: Perawat Tangguh, Indonesia Bebas COVID-19, Masyarakat Sehat,” dan beberapa slogan yang berkaitan dengan vaksinasi COVID-19. Ada juga perawat lain yang memeriksa sebuah pelantang portabel, memastikan alat yang lazim disebut toa itu berfungsi baik.
Salah satu dari sekelompok perawat itu merupakan Ketua DPD PPNI Kab. Kupang—Ns. Awaliyah M. Suwetty, M.Kep—menerangkan kalau mereka sedang melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) dalam rangkat HUT PPNI yang ke-47.
“Ulang tahun PPNI itu dirayakan tiap 17 Maret, tapi kami lebih dulu merayakannya dengan beberapa kegiatan pengabdian masyarakat ini,” jelas alumnus Unibraw Malang yang akrab disapa Ibu Lya itu.
Dosen AKPER Maranatha Groups itu juga menjelaskan kalau kegiatan pengmas yang mereka lakukan fokus pada isu vaksinasi COVID-19. Kegiatannya berlangsung dua hari dan di dua tempat berbeda. Bentuk kegiatannya berupa kampanye keliling dengan mobil ambulans, ada perawat yang berkampanye atau lebih tepatnya menyampaikan pendidikan kesehatan seputar COVID-19 dan vaksinasinya, kemudian perawat lain membagikan leaflet yang berisi informasi yang sama kepada masyarakat di sekitarnya.
“Kita semua tahu saat ini sedang dilakukan vaksinasi COVID-19 secara masif di seluruh Indonesia. Meski begitu, belum semua orang tahu dan mau untuk ikut divaksin. Sebagai bagian dari nakes (tenaga kesehatan) yang lumayan tahu tentang vaksin dan sudah ikut divaksin juga, kami dari komunitas perawat ingin meyakinkan masyarakat luas kalau vaksin Covid itu aman dan penting untuk meningkatkan imunitas tubuh,” jelas Ibu Lya ketika ditanya mengenai tujuan diadakan kegiatan tersebut.
Bersama Ibu Lya, ada juga pengurus DPD PPNI Kab. Kupang lain yang ikut mendampinginya saat itu. Ada Pak Rihsan Albahasi, S.Kep.,Ns selaku sekretaris dan Pak Muhammad Saleh Nuwa S.Kep., Ns., M.Kep sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan.
Pak Ichan dan Pak Musa, begitu keduanya biasa disapa, ikut bercerita mengenai latar belakang kegiatan tersebut. Mereka menambahkan kalau kegiatan yang dikelola oleh Bidang Penelitian, Sistem Informasi dan Komunikasi DPD PPNI Kab. Kupang itu merupakan respons terhadap edaran dari DPD PPNI pusat sebagai panitia HUT tingkat nasional.
Kegiatan beragam. Selain ada kampanye turun ke jalan, mereka juga melakukannya di media sosial dengan memanfaatkan twibbon. Lalu menyiapkan video edukasi vaksinasi COVID-19 yang akan diluncurkan pada hari-H, 17 Maret mendatang.
“Kita memang awalnya ingin begerak di medsos saja, apalagi situasi pandemi seperti ini,” tambah Pak Musa, “tapi kami juga sadar, tidak semua orang bisa menjangkau ke sana. Cara konvesional seperti ini tetap cocok untuk kita di sini.”
“Kami ingin meyakinkan masyarakat kalau vaksinasi COVID-19 itu aman dan banyak manfaatnya. Makanya kami selalu menyuarakan slogan, ‘Saya perawat, saya sudah divaksin dan saya baik-baik saja,’” tambah Pak Ichan.
Dari Tarus Sampai Camplong
Kalau di Kupang ada lagu yang sangat terkenal dengan potongan liriknya, “Dari Tarus sampai Oeba jalan kaki,” kegiatan kampanye kesehatan yang dilakukan DPD PPNI Kab. Kupang ini justru mengambil rute sebaliknya. Pada hari pertama (Jumat, 12/3/2021), mereka mengambil rute dari Tarus hingga ke Camplong.
Pak Benyamin Abang atau akrab disapa Ners Beny menjadi kordinator lapangan (korlap) pada kegiatan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa sebelumnya sudah berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kab. Kupang, berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Tarus untuk meminjam beberapa sarana dan prasaran kegiatan, dan pihak terkait lainnya.
Ketika mulai bergerak dari titik kumpul di Puskesmas Tarus, rombongan komunitas perawat Kab. Kupang itu didampingi oleh mobil patroli kepolisian dari Polsek Kupang Tengah. Mereka berjalan di arah timur, melewati Oesao, Naibonat atau sepanjang Jalan Timor Raya hingga berakhir di Kolam Oenait, Camplong.
Mereka sesekali singgah di beberapa titik keramaian. Di situ mereka menyampaikan informasi kesehatan lewat bantuan pelantang suara, kemudian perawat yang lain membagikan leaflet. Begitu seterusnya hingga titik pemberhentian terakhir di Camplong.
Dari Oemasi Hingga ke Batakte
Kegiatan yang sama pada hari kedua, Sabtu (13/3), berlangsung dari Desa Oemasi, Oben, terus ke wilayah Amarasi Barat (Baun), lalu kembali melewati wilayah Puskesmas Oemasi khusunya Desa Besmarak, Tunfeu dan Oben. Rute kampanye kesehatan vaksinasi COVID-19 itu berakhir di wilayah Puskesmas Batakte.
Ibu Lusia Dalong, S.Kep.,Ns selaku korlap hari kedua merupakan perawat yang bertugas di Puskesmas Oemasi, Kab. Kupang. Ners Uci, begitu rekan-rekan biasa menyapanya, memang menjadi salah satu penanggung jawab kegiatan vaksinasi COVID-19 di puskemas tempatnya mengabdi.
“Kegiatan hari kedua berjalan lancar, sesuai rencana. Kami dikawal oleh dua petugas dari Polsek Nekamese. Model kegiatannya sama seperti hari pertama. Kami berhenti di tempat strategis, lalu beri penyuluhan dan bagi leaflet,” terangnya.
Saat dikonfirmasi setelah kegiatan hari kedua, Ibu Lya selaku Ketua DPD PPNI Kab. Kupang mengaku bangga dan puas dengan kinerja rekan-rekannya selaku pengurus organisasi. Pada kesempatan itu beliau menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana yang sudah bekerja keras menyukseskan kegiatan dari awal hingga akhir.
“Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mendukung atau membantu sehingga kegiatan berjalan lancar. Ada Kepala Puskesmas Tarus dan Puskesma Oemasi yang meminjamkan mobil ambulans dan peralatan lainnya. Kemudian pihak kepolisian dan pihak lain yang tidak bisa kami sebut satu per satu,” tambahnya.
Ibu Lya juga berharap, kiranya kegiatan yang sudah mereka jalankan itu memberi dampak bagi masyarakat luas, khususnya untuk menepis isu takut divaksin; obatnya tidak aman; ada efek sampingnya; dan kabar miring lainnya.
“…kami sangat berharap bahwa masyarakat dalam keadaan sehat dan siap didata dan dengan senang hati menerima vaksin,” tandasnya.